Melalui Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan, Kita Masyarakatkan Penerapan Pertanian Ramah Lingkungan
Jatisari, 26 – 30 Agustus 2013
|
Logo Pekan Peramalan OPT 2013 |
5 Tahap menyusun Pameran :
1. Penelitian
(Riset)
2. Perancangan
(Design)
3. Perencanaan
(Plan)
4. Koordinasi
Pelaksanaan (event)
5. Penelitian
Kembali (Evaluasi)
Tujuan Penelitian Awal :
Memastikan
mengapa, untuk siapa, apa, dimana, kapan, dan bagaimana pameran harus dibuat.
Menentukan
dengan tepat kebutuhan, keinginan, minat dan harapan serta persyaratanyang
akan diterapkan (Penyelenggara, Peserta, pengunjung).
Mengurangi
resiko sepi pengunjung dan resiko kejadian lain yang dapat menghambat.
Untuk
mengetahui trend baru yang diminati masyarakat (Hasil kajian/teknologi terapan
yang disukai petani).
Penelitian tentang “sasaran”
:
Mendapat
profil sasaran (demografi, psikografi, budaya, dan behavior dari komunitas yang
ada)
Memastikan
apa yang menjadi keinginan, harapan, dan kebutuhan para stake-holders (termasuk
mutu layanan dan layanan saat pelaksanaan).
Mempelajari
adanya Trend baru dalam masyarakat.
Stake Holders Pameran :
Penyelenggara
(BBPOPT)
Pelaksana
Acara (EO) – Semua karyawan/wati BBPOPT
Peserta
(Siapa yang diundang untuk mengisi stand?, ada 23 stand ukuran 3x3 m) BBPOPT 2
stand.
Penonton/pub
lik/pengunjung (Petani, petugas, pelajar/mahasiswa, dan umum)
Penampil
(pengisi acara) Nara sumber dari Instansi terkait, Perguruan tinggi dan Petani
berprestasi.
Pemasok
(Mitra Kerja) – Perusahaan/Formulator, Instansi, kelompok tani, dll.
Pengamat
(Media, Politisi, Umum, dll)
Mendesain Event Pameran :
Dimensi
– dimensi dalam pameran (brand & identity)
- Nuansa,
suasana dan dekorasi (Theme, atmosphere, look & feel, design)
- Food & beverages
(Walau bukan yang utama tapi sangat berperan, memilih catering dan peserta
pameran yang sesuai)
- Aktifitas
(acara/program/souvenir) : aktifitas utama, aktifitas penunjang,
souvenir/memorabilia yang berkaitan dengan identitas pameran.
Komunikasi
(Marketing & Promotion, PR & Publication)
- Materi
Pemasaran
- Strategi
Pemasaran
- Strategi
media (Website, Jejaring Sosian (FB, Tweeter)
- Penyusunan
isi (naskah)
- Desain
- Implementasi
Kelengkapan
dan Petunjuk (Fasilitas & Sign System)
Identitas
Pameran : Gelar teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT (P3OPT)
yang ramah lingkungan.
Fasilitas
dan petunjuk
- Akses
dan kemudahan transportasi
- Lokasi
(keamanan dan kenyamanan)
- Kebutuhan
umum (Toilet, Parkir dll)
- Peletakan
tanda-tanda petunjuk (Terbaca, Jelas, Cukup jumlahnya)
Nuansa
Dekorasi
- Berkaitan
dengan identitas, tujuan, tema dan profil pengunjung (Masyarakat Tani, Petugas
lapang PPL, POPT dll)
- Pengolahan
data dengan kreatifitas dan pengalaman (Logo Event, desain keseluruhan, desain
stand dan petunjuk)
- Suasana
dan isi pameran menyatu.
Beberapa aspek mendesain Pameran :
Latar
belakang – Maksud – Tujuan
Nama,
Tema, Nuansa, Suasana lingkungan
Skala
dan Cakupan luas pameran termasuk jumlah dan profil pengunjung dan peserta. Program
dan kegiatan di dalamnya
Syarat-syarat
khusus yang ditentukan penyelenggara.
Selamat
Bekerja…!
Bekerja keras terus menerus untuk memperbaiki suatu gagasan dengan cara
membuat perubahan pada proses kerja dan hasilnya.
~Bidang Pameran~
(Urip S Riyadi)
|
Site Plan Pameran (Foto Urip SR) |
Mempersiapkan Pameran yang Produktif.....
Kalau
kita datang ke suatu pameran, biasanya kita akan menyaksikan berbagai produk
yang dipamerkan. Memang salah satu
fungsi pameran adalah memamerkan produk-produk sebagai hasil kerja suatu
instansi atau perusahaan. Bagaimana
fungsi sebuah pameran bagi BBPOPT
Jatisari? Pada dasarnya memamerkan
produk. Apa produknya?
Produknya
adalah hasil-hasil kajian teknologi yang telah dicapai dan berhasil diterapkan
sebagai metode untuk pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT (P3OPT)
terapan.
Cuma
itu? Tentu masih banyak lagi yang bisa dipamerkan. Profil pameran itu dapat berupa teks maupun
gambar/foto maupun gambar hidup (Video, Film, LCD Proyektor).
Dari
paparan tersebut diatas, maka kegiatan dalam pameran menjadi multidimensi. Kegiatan umumnya adalah sama seperti pada
pameran lainnya, yaitu memasang panel-panel yang berisi metode-metode
strategis, data-data capaian, foto2 kegiatan yang relevan dan sebagainya. Kegiatan lainnya misalnya saja, dapat dibuka
kesempatan berdiskusi untuk tukar menukar ide dan pengalaman tentang
upaya-upaya pengendalian OPT spesifik lokasi.
Dalam
hal ini pemandu pameran diharapkan menguasai segala hal yang berkenaan dengan gerak langkah dalam rangka pengembangan teknologi P3OPT, antara lain filosofi,
metode, langkah2 strategis dan sebagainya.
Dalam
diskusi dapat digunakan alat peraga dalam panel2 yang dipamerkan. Promosi upaya pengamatan, peramalan, dan
pengendalian OPT dapat pula dipaparkan melalui media audio maupun audio visual.
Sebagai
daya tarik bagi pengunjung dapat pula diselenggarakan kuis dengan hadiah yang
sederhana yang bercirikan instansi, contoh hadiah topi atau kaos. Pada dasarnya kuis akan memaksa pengunjung untuk mencermati isi pameran, karena
jawaban-jawabannya ada pada panel yang dipamerkan. Kuis ini bersifat harian, artinya setiap hari
isi kuis berubah. Pemenang diumumkan
pada petang hari dan hadiah diberikan secara langsung.
Dengan
banyaknya bentuk kegiatan yang dapat dikembangkan tersebut maka boleh dikatakan
bahwa pameran merupakan sebuah “Multi Facet” bagi etalase upaya2 peramalan dan
pengendalian OPT dibeberapa komoditas.
Artinya, pameran dapat diberi WAJAH
yang banyak agar pesan2 yang disampaikan menjadi lebih mudah untuk diterima
karena disampaikan dalam suasananya yang lebih santai dan menghibur. (USR)***
.
|
Survey OPT Utama Jagung di SulTeng |
Kabupaten : Sigi, Donggala, Kota Palu
- Propinsi : Sulawesi Tengah
Waktu Surveylance : tanggal 26 Februari s/d 1 Maret 2013
Petugas Surveylance : Urip Slamet Riyadi
Nurpiah
1. Keadaan Pertanaman Jagung Tahun 2013 di Sulteng :
a. Luas Tanam : 63,526 Ha
b. Luas Panen : 60,501 Ha
c. Provitas : 42.52 KU/Ha
d. Produksi : 257, 250 Ton
2. Keadaan Pertanaman Jagung di Kab. SIGI
• Luas Tanam : 18,384 Ha
• Luas Panen : 17,508 Ha
• Provitas : 40.99 KU/Ha
• Produksi : 71,772 Ton
3. Keadaan Pertanaman Jagung di Kab. DONGGALA
• Luas Tanam : 4,371 Ha
• Luas Panen : 4,163 Ha
• Provitas : 41.21 KU/Ha
• Produksi : 17,156 Ton
4. Keadaan Pertanaman Jagung di Kota. PALU
• Luas Tanam : 1,284 Ha
• Luas Panen : 1,223 Ha
• Provitas : 39.58 KU/Ha
• Produksi : 4,840 Ton
Prakiraan Serangan
Kab. SIGI
Berdasarkan laporan periode bulan Februari I/2013 terdapat OPT antara lain : Penyakit Karat Daun, Penggerek Tongkol (Heliothis armigera), Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis), dan Belalang kembara. Keempat OPT tersebut dengan kategori serangan sedang. Sedangkan OPT Jagung yang akan berkembang di lapang diprakirakan adalah………..dan diprakirakan akan meningkat pada musim tanam 2013 adalah Belalang kembara, hawar daun jagung, hal ini disebabkan oleh kondisi pertanaman yang kurang terawat banyak ditumbuhi gulma, sedangkan kondisi iklim yang basah (hujan) memicu perkembangan penyakit hawar daun jagung.
Kab. DONGGALA
Berdasarkan laporan periode bulan Februari I/2013 di Kab. Donggala hanya dilaporkan 2 (dua) OPT utama antara lain : Penggerek Tongkol (Heliothis armigera), dan Penyakit Karat Daun (Puccinia polysora). Kedua OPT utama tersebut dengan kategori serangan tingkat sedang. Sedangkan OPT Jagung yang akan berkembang di lapang diprakirakan adalah………..dan diprakirakan akan meningkat pada musim tanam 2013 adalah Belalang kembara, hawar daun jagung, hal ini disebabkan oleh kondisi pertanaman yang kurang terawat banyak ditumbuhi gulma, sedangkan kondisi iklim yang basah (hujan) memicu perkembangan penyakit hawar daun jagung.
Kota. PALU
7. Berdasarkan laporan periode bulan Februari I/2013 di Kota. Palu hanya dilaporkan 2 (dua) OPT utama antara lain : Belalang Kembara, dan Ulat Grayak (Spodoptera litura). Kedua OPT utama tersebut dengan tingkat kategori serangan sedang. Sedangkan OPT Jagung yang akan berkembang di lapang diprakirakan adalah………..dan diprakirakan akan meningkat pada musim tanam 2013 adalah Belalang kembara, hawar daun jagung, hal ini disebabkan oleh kondisi pertanaman yang kurang terawat banyak ditumbuhi gulma, sedangkan kondisi iklim yang basah (hujan) memicu perkembangan penyakit hawar daun jagung.
8. Upaya yang dilakukan Instansi Daerah
Upaya pengendalian masih bersifat sporadis dilakukan secara swadaya oleh petani yang bersangkutan atas rekomendasi dari POPT terutama untuk daerah serangan WBC dan BLB.
9. Rekomendasi Pengendalian
Untuk daerah endemis WBC direkomendasikan sbb:
Penanaman varietas tahan, jarak tanam tidak terlalu rapat, pergiliran varietas, aAplikasi pestisida yang dianjurkan dan yang berbahan aktif Bufrofezin, fipronil, amidakloprid dan teametoksan.
Untuk daerah endemis BLB direkomendasikan sbb :
Varietas tahan yang bermutu, pemupukan sesuai dosis anjuran, pengaturan air, hindari penggenangan terus menerus. (USR)***
Ucapan terima kasih kepada Bp. Kaharudin Penanggung Jawab LPHP Sigi Biromaru, Bp. Abdul Gaffar Staf BPTPH Sulteng, juga kepada Ibu Ir. Sufiati Sanrang MSi, Kepala BPTPH Sulteng yang berbaik hati meminjamkan Mobil utk keperluan surveylance.
.
Catatan Sepanjang Perjalanan (Survey OPT Padi Tgl 5-8 Februari 2013)
|
Pengamatan OPT Padi di OKI (Foto Urip) |
Kab. Ogan Komering Ilir (OKI)
OPT yang diprakirakan akan meningkat pada musim tanam 2012/2013 adalah Tikus dan BLB hal ini disebabkan oleh kondisi pertanaman yang kurang bersih terutama di dekat tanggul/pematang besar banyak ditumbuhi gulma, sedangkan jarak tanam yang rapat karena faktor tanam benih langsung (Tabela) dan kondisi iklim yang basah (hujan) memicu perkembangan BLB.
Sedangkan di kec Lempuing Jaya belum ada pertanaman, hanya terdapat persemaian Kondisi lahan masih terendam banjir (Sawah Lebak Pematang) Persemaian umur 1-15 Hss untuk persiapan tanam bulan Maret, kecamatan lainnya kondisi lahan masih terendam banjir dan belum ada persiapan persemaian.
|
Persemaian darat Padi Lebak pematang (Foto Urip) |
Kab. Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur)
OPT yang diprakirakan akan meningkat adalah BLB dan WBC. Untuk wereng batang coklat terdapat spot hopper burn di Desa Tanjung Bulan, Kec. Buai madang dengan padat populasi 165 ekor/rumpun varietas ciliwung, daerah ini merupakan sumber serangan mengingat disekitarnya masih ada persemaian untuk persiapan tanam bulan Maret. Sedangkan untuk BLB daerah endemisnya terdapat di Desa Peracak Kec. Bunga Mayang menyerang pada varietas Ciherang TW dengan intensitas serangan Berat s/d Puso, selain faktor iklim pemicu terjadinya serangan BLB adalah benih yang tidak bermutu (Ciherang TW) bukan benih berlabel yang banyak beredar, juga sistem Tabela dengan jarak tanam yang rapat dan pemupukan N yang berlebihan.
|
Mobil Operasional BPTPH SumSel (Foto Urip SR) |
Ogan Ilir
Tanaman padi lebak pematang hanya ditemukan di Kecamatan Rantau Panjang. OPT yang ditemukan adalah WBC, tikus, dan BLB. Populasi WBC masih dibawah ambang dan umur tanaman 60 Hst varietas Ciherang, sedangkan intensitas serangan tikus dan BLB masih dibawah 3%, sehingga kondisi ini masih relatif aman mengingat disekitar lokasi belum ada tanaman sehingga perkembangan OPT tidak akan terjadi di wilayah ini. Kecamatan lainnya kondisi lahan masih terendam banjir, persiapan semai memanfaatkan tanah darat di pekarangan dan pinggir jalan, umur persemaian rata-rata 1-15 Hss (hari setelah sebar).
4. Upaya yang dilakukan Instansi Daerah
Upaya pengendalian masih bersifat sporadis dilakukan secara swadaya oleh petani yang bersangkutan atas rekomendasi dari POPT terutama untuk daerah serangan WBC dan BLB.
5. Rekomendasi Pengendalian
Untuk daerah endemis WBC direkomendasikan sbb:
Penanaman varietas tahan, jarak tanam tidak terlalu rapat, pergiliran varietas, aAplikasi pestisida yang dianjurkan dan yang berbahan aktif Bufrofezin, fipronil, amidakloprid dan teametoksan.
Untuk daerah endemis BLB direkomendasikan sbb :
Varietas tahan yang bermutu, pemupukan sesuai dosis anjuran, pengaturan air, hindari penggenangan terus menerus. (USR)***
Trima kasih kepada Bpk Ir. M. Zuhri, MM Kasi Yantek BPTPH Sumatera Selatan, Marpin Efendi Staf Teknis BPTPH Sum-Sel, Ir. M. Antulat T, leader surveylance BBPOPT serta Bu Aam Mulyani.
.