Tanaman kedelai saya terserang serangga menyerupai kepik berwarna kehijau-hijauan. Setelah saya perhatikan, ternyata kepik itu merusak polong kedelai. Jika hal itu didiamkan, maka akan mempengaruhi hasil kedelai saya. Pertanyaan saya adalah: “Bagaimana cara mengendalikan kepik hijau tersebut?” mohon penjelasan. Terimakasih
(H. Yasin, Tirtamulya, Karawang)
Sejak tumbuh ke permukaan tanah hingga tanaman tua, kedelai tidak luput dari serangga hama. Hama yang menyerang tanaman kedelai cukup banyak namun hanya beberapa jenis saja yang berstatus penting dan sering menimbulkan kerugian di antaranya adalah kepik hijau (Nezara viridula L).
Kehidupan kepik hijau sangat bervariasi tergantung pada keadaan iklim dan tanaman inangnya.Kepik meletakkan telur secara berkelompok pada bagian bawah daun.Satu kelompok terdapat 10-50 butir dan satu ekor induk betina dapat memproduksi 100-250 butir telur.Bentuk telur seperti cangkir berwarna kuning dan tertata rapi.Setelah 5-7 hari telur menetas menjadi nimfa. Nimfa instar 1 bergerombol di atas kulit telur, setelah berganti kulit pindah ke plong untuk makan dan hidup. Nimfa instar 3,4,5 dan imago diam di permukaan daun bagian atas, pada pagi hari setelah pukul 09.00 pindah ke polong untuk makan. Imago meletakkan telur mulai pukul 15.00 sampai 21.00.
Nimfa dan kepik mertusak polong dengan cara menusuk stiletnya pada kulit polong dan biji lalu mengisap cairan biji. Serangan pada fase pembentukan dan pertumbuhan polong/biji menyebabkan polong/biji kempis, mengering dan gugur. Serangan pada fase pengisapan biji, menyebabkan biji menjadi hitam dan busuk.Serangan pada polong tua, menyebabkan kualitas biji menurun karena ada bintik hitam pada biji atau biji menjadi keriput.
Gejala Serangan jelas terlihat pada kulit biji dan kulit polong bagian dalam berupa bintik hitam atau coklat. Kerusakan di lapangan biasanya terjadi bersamaan dengan pengisap polong yang lain dan tanda serangannya tidak dapat dibedakan.
Populasi kepik mulai dijumpai di pertanaman sejak fase pembentukan bunga sekitar umur 35 hari setelah tanam (hst) sampai menjelang panen. Stadia tanaman yang paling disukai sekitar umur 58 hst serta puncak populasi imago dan nimfa terjadi pada umur 50 hst. Periode kritis tanaman adalah fase pembentukan polong sampai pengisap biji (49-70 hst)
Tanaman Inang, kepik hijau bersifat polifag selain memakan tanaman kedelai juga memakan tanaman kacang hijau, kacang panjang, kacang tunggak, padi/wijen, jagung, kentang, tembakau, kapas, dan orok-orok.
Pengendalian :
Pengendalian hama kepik hijau pada tanaman kedelai antara lain dapat di lakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
• Sanitasi tanaman inang liar jauh sebelum tanam.
• Melakukan tanam secara serentak dan pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang.
• Di daerah endemis dapat menggunakan tanaman perangkap kacang hijau varietas merak atau Sesbania rostrata yang ditanam sekeliling/pinggir lahan terutama di lahan yang berbatasan dengan sumber serangan. Kacang hijau varietas merak ditanam bersamaan dengan tanam kedelai, sedang Sesbania rostrata ditanam 14 hari sebelum tanam kedelai.
• Melakukan pengamatan atas serangan ham akepik hijau, terutama dilakukan pada tanaman berumur 42, 49, 56, 63, dan 70 hst terhadap imago, telur dan nimfa.
• Penggunaan pestisida dilakukan apabila populasi mencapai ambang pengendalian, misalnya Insektisida yang mengandung dua jenis bahan aktif siap pakai yaitu Starban 585 EC dengan konsentras 20 ml/tangki;
• Ambang pengendalian bila terdapat 2 ekor/10 rumpun tanaman atau intensitas kerusakan lebih besar dari 2,5% polong terserang.
Selamat Mengendalikan..!***
.
This entry was posted on 15.31 and is filed under
Pengendalian OPT
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 komentar: