Kilas Balik Catatan 2009 di SaungUrip
Tidak terasa kegiatan ngeblog sudah memasuki tahun pertama, dimulai sejak November 2008, sekarang memasuki bulan terakhir di tahun 2009, rentang waktu selama 13 bulan masih terlalu prematur sehingga mengalami pasang-surut dalam menulis.
Tercatat tahun 2008 sebanyak 21 postingan selama 2 bulan, ini cukup produktif karena masih baru sehingga semangat menulis terus terpacu (pokoknya tulis, mau berbobot atau kagak karena disinilah segala ekspresi tercurahkan) maklum ini blog pribadi jadi terserah mood yang punya.
Memasuki tahun 2009 tercatat sebanyak 40 postingan (vakum 2 bulan yakni bulan Mei dan Juni) terjadi penurunan yang sangat drastis sehingga hampir kolaps, beruntung seorang sahabat kerap memberi motivasi dialah sdr Ilman Akbar (Ayo Ngeblog.com) yang sering mengirim postingan melalui inbox di Facebook berisi kegiatan blogger di Indonesia. Dari dialah semangat untuk ber-blogging-ria terpelihara, sehingga sampai detik ini semangat itu terjaga. Postingan sdr Ilman Akbar sangat spesifik bagaimana dia memberikan rangsangan kepada blogger pemula melalui tulisan dia atau melalui link teman2 blogger yang lain.
Perlunya berlatih menulis mencoba mengekspresikan buah pemikiran lewat kertas digital ini sungguh sangat mengasyikan baik tulisan ringan seperti opini, artikel, diary perjalanan dinas, unek-unek ataupun puisi merupakan sebuah dokumentasi perjalanan hidup anak manusia.
Saya terkesan dengan kata mutiara yang ditulis oleh seorang teman dalam sebuah notes, dia menulis bahwa:
Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang, karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru.
Kata-kata manis itulah yang mengilhami saya untuk terus menulis apa saja yang terlintas dibenak, sejatinya sebagai manusia kita ini butuh berkembang dengan kenyataan-kenyataan yang ada sehingga mampu membuat kenyataan baru bagi hidupnya yang lebih positif.
Pentingnya menunjukkan siapa diri kita sebenarnya, spesifik, akan menjadikan eksistensi keahlian kita bisa terlihat dengan jelas di dunia maya. Perlunya menunjukkan diri pada dunia bahwa secara individu kita bisa memberi, dan secara jejaring kita bisa berbagi. Menuliskan banyak hal dalam blog adalah proses memberi dan berbagi, dan saat itulah kita membangun citra diri.
Sampai kapan kegiatan pencitraan diri? Sebuah pernyataan yang sulit dijawab, tetapi kalau boleh berlogika bahwa selama kegiatan blogging ini belum dilarang maka tentu akan terus menulis dan menulis dalam rambu-rambu etika yang ada.
Munculnya UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronika) yang dapat membelenggu kebebasan berekspresi atau mengemukakan pendapat merupakan momok yang menakutkan bagi seorang blogger saat ini.
Contoh yang masih aktual saat ini adalah yang menimpa Prita Mulyasari dan Luma Maya.
Bahkan Luna Maya terjerat UU ITE tersebut pasal 27 dengan ancaman penjara maksimal enam tahun atau denda Rp1 miliar. Sebuah ekspresi kekesalan seorang Luna maya di Twitter miliknya berbuntut panjang.
Sungguh menakutkan...!!!
Lalu bagaimana efeknya terhadap dunia blogging??? Apakah karena kasus tersebut sehingga kegiatan blogging mengalami penurunan??? Masih terlalu dini untuk menyimpulkan...!!!
Lalu kenapa menulis di blog? Supaya kita terdorong untuk menulis sesuatu yang ada manfaatnya buat orang lain. Satu hal yang penting bahwa menulis itu upaya melawan lupa. Lebih jauh dari itu, kita bisa mengingat apa saja kesalahan kita dan ingat pada rencana masa depan. Jadi orang-orang yang menulis tetap melakukan tindakan nyata bagi orang lain yang membacanya, sehingga tulisan kita mampu membawa pesan yang lebih baik.
Semoga. (uripsr@ymail.com)***
Kotabaru, 24 Desember 2009
Semua tulisan adalah rangkuman dari tulisan yang ada di saungURIP.
.
This entry was posted on 16.02 and is filed under
Artikel Lepas
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 komentar: