Membangun Bangsa dengan Kreatifitas
22.43 | Author: Urip SR
Teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK) terus mengalami perkembangan yang sangat pesat dan mengambil peran yang semakin besar dalam kehidupan manusia. Penguasaan terhadap teknologi ini diyakini akan menentukan kemajuan sebuah bangsa sehingga wajar jika banyak negara yang memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan TIK di negaranya.
TIK dapat dipandang sebagai alat dan produk. Sebagai alat, TIK mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas banyak aktivitas mulai dari bisnis hingga pengelolaan negara, lihat saja manfaat yang dirasakan dari praktik e-government. Sedangkan sebagai produk, produk-produk TIK terbukti memiliki nilai tambah yang sangat besar, contoh yang paling mudah adalah keberhasilan situs jejaring sosial Facebook.
Karakter yang unik dari teknologi informasi dan telekomunikasi adalah informasi tanpa batas sehingga membentuk ruang persaingan yang relatif seimbang antara negara maju dan negara berkembang. Yang membedakan adalah kemampuan inovasi dan kreativitas masyarakat di bidang TIK dalam sebuah bangsa.
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang harus memanfaatkan peluang ini secara optimal sehingga dapat menjadi daya saing bangsa di masa depan. Untuk itu diperlukan segala upaya mendorong penguasaan TIK dan menumbuhkan budaya inovasi dan kreativitas di bidang TIK ini.
INAICTA (Indonesia ICT Award) adalah sebuah program nyata yang diinisiasi oleh Departemen Komunikasi dan Informatika untuk mendorong munculnya karya-karya teknologi informasi dan telekomunikasi lokal yang berkualitas dan pada akhirnya mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri serta pemain di industri global.
INAICTA 2009, yang merupakan penyelenggaraan ketiga, mengambil tema Kreativitas Digital untuk Membangun Bangsa. Tema ini diangkat untuk menunjukkan bahwa kreativitas merupakan faktor kunci dalam pembangunan industri TIK di Indonesia sekaligus juga menyukseskan program pemerintah menjadikan Tahun 2009 sebagai Tahun Indonesia Kreatif.
Dalam penyelenggaraan sebelumnya, INAICTA mampu menarik perhatian dan partisipasi yang sangat besar pelaku TIK nasional. Partisipasi yang tinggi, hasil karya yang berkualitas, dan proses penjurian yang baik menghasilkan para pemenang INAICTA yang memang memilki potensi besar menjadi industri masa depan.

Kiriman: Iskandar Syah Umar via email
.
BATIK DIGITAL YANG MENDUNIA
22.32 | Author: Urip SR

Salah satu pemenang INAICTA 2008 adalah Jbatik, sebuah perangkat lunak yang mampu menciptakan motif-motif batik modern dengan basis desain batik tradisional. Aplikasi yang menggabungkan nilai budaya dan TIK ini menunjukkan bahwa TIK dan budaya bukan dua wilayah yang terpisah, bahkan kolaborasi keduanya akan menciptakan nilai tambah yang sangat besar.

Inovasi ini berhasil memetakan pola-pola batik secara matematis kemudian diterjemahkan ke dalam perangkat lunak sehingga dapat menciptakan pola-pola batik yang baru secara digital. Dalam perangkat lunak JBatik, mula-mula gambar batik diolah dan dibuat distribusi frekuensinya. Kemudian dimensinya dihitung dan dibuat fraktalnya. Yang luar biasa adalah dari satu rumus dapat dihasilkan banyak motif desain.

Selepas memperoleh penghargaan INAICTA 2008, pengakuan terhadap kreativitas digital anak bangsa ini pun berlanjut hingga ke tingkat internasional. JBatik memperoleh penghargaan Asia Pacific ICT Award (APICTA) 2008, kategori "Tourism and Hospitality" dan UNESCO 2008 Award of Excellence sebagai 'Stamp of Approval' yang menunjukkan produk ini memiliki kualitas tertinggi pada level internasional dan berpotensi besar untuk masuk pasar dunia.

Saat ini, JBatik sudah mulai mengarah sebagai sebuah industri kreatif baru sekaligus juga menjaga kekayaan budaya bangsa.

TENTANG INAICTA 2009

INAICTA 2009 adalah ajang lomba karya cipta kretivitas dan inovasi bidang teknologi informasi dan telekomunikasi berskala nasional tahun ketiga. Total hadiah untuk INAICTA 2009 adalah Rp 1 Milyar dan pemenang berpeluang mewakili Indonesia di ajang internasional.

Informasi lebih lengkap dan pendaftaran dapat dilihat di www.inaicta.web.id.

Kiriman: Iskandar Syah Umar via email