Harmoni Idul Fitri 1431 H
12.36 | Author: Urip SR
Pada hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H seluruh umat Islam merayakan hari lebaran Idul Fitri. Sejak memasuki saat berbuka (9/09/2010) sampai pagi buta (10/09/2010) suara takbir ditingkahi beduk bertalu-talu menggema mengumandangkan kebesaran asma Allah SWT.
Pagi hari berduyun-duyun umat Islam melangkahkan kaki menuju Masjid, Mushola, dan tanah lapang. Sholat Ied kali ini bersama warga Perumahan Pondok mekar Indah I dilaksanakan di Masjid Jami Babussalam di lingkungan kompleks perum.
Khutbah kali menyampaikan pesan agama agar dimengerti dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari agar mempengaruhi perilaku kearah yang lebih baik dan selalu positif thinking. Intisari dari isi khutbah tersebut adalah pentingnya silaturahim, rendah diri, pemaaf dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah. Dan yang terpenting adalah hakikat daripada Idul Fitri itu sendiri. Seperti yang diuraikan dalam isi khutbah tersebut, ungkapan itu dapat berarti "kembali berbuka" atau bisa juga "kembali kepada kesucian, kepada otentisitas kemanusiaan".
Yang berhasil penulis catat dan ingat adalah makna yang pertama dengan mudah dapat disaksikan puasa ramadan telah usai, maka makan dan minum pada siang hari sudah tidak haram lagi.
Adapun makna kedua merupakan perjuangan tanpa kenal lelah, sebuah pendakian, sebuah latihan kejiwaan yang memerlukan komitmen total.
Itulah sebabnya Al-Quran dalam surat Al-Baqarah ayat 183 tidak serta merta menjamin bahwa orang yang berpuasa pasti akan mencapai tujuannya.
Ungkapan la'allakum tattaqun (semoga kamu berhasil meraih posisi takwa).
Orang yang bertakwa pasti dicintai dan diperlukan masyarakat luas, muslim dan non muslim. Kehadirannya dirindukan karena membawa pesan kedamaian, persaudaraan dan berita gembira buat semua.
Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar....
Takbir, tahmid dan tahlil...mengangungkan Allah dan perasaan syukur di hari Idul Fitri merupakan ujung dari seluruh dimensi spiritual puasa ramadan.
Diakhir tulisan ini dari lubuk hati yang paling dalam, ijinkan untuk mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan bathin. Satu rangkaian kata maaf yang penulis sampaikan tidak cukup untuk menebus sekian banyak kesalahan. Dengan niat hati yang bersih akan kami rangkai menjadi kalimat yang bermakna dan tulus dari dalam diri.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H.(Urip SR)
Teman Bloggerku Telah Tiada...
01.09 | Author: Urip SR
Namanya KAMARIAH BT MD YUSOF atau lebih dikenal dengan nickname Hamiza, seorang bloggerwati asal Malaysia. Semasa hidup almarhumah tergolong rajin menulis di blogspot miliknya http://hamiza-nky.blogspot.com/
Inilah kalimat yang tertulis di Front Page blog miliknya:
Blog Ku Untuk Semua
ASSALAMUALAIKUM buat semua sahabat2 yg sudi mengunjungi blog ku utk semua.....diharap anda semua hapy n berpuas hati dgn semua isi kandungan blog ini...semoga boleh dijadikn panduan dn untuk mengisi masa lapang anda...InsyaAllah...
Begitulah ia menyapa sahabat2nya lewat postingan bergaya layaknya anak remaja, saya mengenal Hamiza hanya sepintas, itu terjadi manakala saya menulis artikel di http://www.karawanginfo.com pada rubrik wisata kuliner yang berjudul "Ikan Gabus Bumbu Pucung". Pada tulisan tersebut terdapat 7 orang pengunjung, salah satu pengunjung itu adalah Hamiza no urutan ke 3 yang diposting pada tanggal 27 Desember 2009 Pk. 09.37 WIB. Berikut ucapannya:
salam..

Di Malaysia belum pernah dgr ikan gabus..gimana sih rupa ikan gabus..pengen mkn gitu..hehehe

Saya memang tidak pernah menanggapi ucapan Hamiza tetapi langsung menuju blog-nya dan berkomentar banyak pada salah satu artikel yang ia tulis. Saya mengunjungi lagi blog miliknya setelah hampir 7 bulan, betapa kagetnya manakala membaca postingan yang mengharukan ini.

Al-Fatihah untuk Arwah Pemilik Blog Ini. Assalamu'alaikum..wr wb Kepada semua warga pengunjung blog Hamiza-NKY ini, Saya adalah wakil kepada KAMARIAH BT MD YUSOF (HAMIZA [Nama panggilan] ).. Dengan ini, saya harap kpd semua pengunjung dapatlah kiranya sedekahkan Al-fatihah utk beliau yang telah menghembuskan nafas terakhirnya pada jam 5.30a.m 7hb Februari 2010 yg lalu di h0spital Sg.Bul0h.. Pada 4.2.2010 (khamis) yg lalu, waktu petang, beliau mengadu sakit perut yg amat sgt. Pada mulanya kami menyangka beliau hanyalah sakit perut biasa sahaja. Kami mendapatkan rawatan drpd pembantu perubatan & seterusnya refer ke hospital sungai buluh kerana sakit yg tidak reda sehingga awal pagi jam 2. Setelah membuat pemeriksaan x-ray, doktor masih ragu sama ada beliau berkemungkinan menghidap sakit Gastrik atau Apandiks. Lebih kurang jam 5 pagi, beliau telah dihantar ke wad utk pemeriksaan lanjut. Tengahari 5.2.2010, hari jumaat, kami dimaklumkan beliau telah melalui rawatan ctscan dan doktor mengesahkan terdapat ketumbuhan kecil di bawah bahagian bawah hati dan di bahagian pembuluh darah utama yang menyalurkan darah ke buah pinggang pula telah koyak dan darah beku telah menghalang pengaliran darah ke buah pinggang yg secara langsung sebelah buah pinggangnya telah rosak. Itulah yg menyebabkan beliau sakit yg teramat sangat. Kami diberitahu beliau akan dipindahkan ke hospital Serdang pada malam itu utk membuat pembedahan kerana pakar saluran darah hanya terdapat di Serdang, HKL dan IJN. Walaubagaimanapun, pemindahan tidak dpt dilakukan kerana tekanan darah yg terlalu tinggi. Jadi, doktor terpaksa menunggu tekanan darah menurun hingga ke tahap seminimum yg boleh supaya tidak menghadapi risiko yg terlalu tinggi. Doktor telah menangguhkan pemindahan pd mlm itu ke pagi sabtu 6.2.2010.. Pada pagi sabtu 6.2.2010 pula, tekanan darah masih tidak turun ke tahap yg dikehendaki namun keadaan beliau tidak menampakkan sebarang tanda2 kritikal. Hanya di waktu tengahari pada waktu melawat, lebih kurang jam 1.30pm tiba2 semua yg melawat terkejut apabila beliau tiba2 kekejangan dan semua doktor yg berada disitu bergegas memberikan rawatan. Segala usaha telah dilakukan termasuk memasang mesin2 bantuan dan doktor telah melakukan ctscan sekali lagi di bahagian otak pula. Setelah itu, kami dimaklumkan oleh doktor bahawa terdapat pula saluran darah dibahagian tengah otak telah pecah. Dan menurut doktor berkemungkinan peluang beliau utk terus hidup, amat tipis. Sehinggalah kami diberitahu lebih kurang jam 5.30a.m, beliau telah pun pergi menghadap Ilahi.Ya Allah, ampunilah dia.amiin.
--------------------------------------------------------------
Saya berharap anda semua dapat memaafkan Arwah sekiranya beliau ada terlanjur kata dan sebagainya. Saya berharap anda semua dapat memanfaatkan artikel-artikel yang telah dipostkan oleh beliau sebelum ini. Semoga segala yang baik mudah-mudahan Allah memberikan ganjaran kepada Arwah. Harapan saya sebagai wakil beliau, sm0ge Arwah ditempatkan bersama dgn 0rg2 mukmin yang beriman. Aminn..
Setelah membaca postingan dari keluarga/wali Hamiza, saya hanya bisa mengucap Innalillahi Waiinalillahi Rojiun. Selamat jalan sahabatku, semoga Allah SWT memberi jalan yang terang dan damai di alam sana. Amin...
.
Berkelok-kelok jalan menuju kawasan dataran tinggi Dieng, dinginnya hawa Dieng Plateau serta hijaunya hamparan bertingkat lahan tanaman kentang menjadi saksi abadi kiprah yang dijalankan petani di wilayah ini. Dari sinilah, profil kelompok tani yang profesional bermula. Kelompok Tani "Perkasa" demikian nama kelompok usaha tani yang didirikan sejak tahun 2005 di desa Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah.
Keberhasilan KT "Perkasa" sangat didukung oleh SDM yang terpelajar dan muda-muda, banyak petani yang berpredikat sarjana sehingga sangat mudah dalam "Tranfer Teknologi".
Namun semuanya itu tidak terlepas dari sosok "Sang Motivator" yang selalu memberikan spirit bagi KT Perkasa.

Siapakah Sang Motivator tersebut..???

Tidak bermaksud mengecilkan peran serta anggota yang lain. Ialah Bambang Riyadi (44) bapak 3 putra yang bertekad merubah paradigma yang melekat pada petani kita yang selama ini dicitrakan sebagai petani yang miskin, bodoh dan kotor. Maka ia bertekad untuk merubah image yang selama ini melekat. Petani harus kaya, pinter dan bersih. Jadi petani itu, baik petani tanaman pangan maupun hortikultura harus kaya, pinter dan bersih. Harapan itu tidak muluk-muluk karena sekarang, ia dan anggota KT Perkasa tengah bangkit merintis ke arah yang dicita-citakan itu.
Seperti yang diungkapkan kepada penulis, bahwa hal utama dalam melakukan agribisnis adalah "keberanian berbuat atau melakukan sesuatu". Demikian pula halnya Mas Bambang begitu sapaan akrab lelaki asal Dieng Kulon, tanpa berpikir terlalu rumit, berbagai pelatihan ia serap demi kemajuan KT Perkasa, tentu yang berhubungan dengan tanaman kentang.
Berbagai nama agens hayati ia paham dan dikuasai seperti Mycoriza, Verticillium, Trichoderma dan PGPR.
Jalan hidup dipilihnya sebagai petani kentang sejati, ia terjun langsung dalam kegiatan usaha tani kentang di kampung halamannya. Beberapa petani muda di kawasan dieng pun diajaknya bergabung dalam KT Perkasa. Kalimat Perkasa bukan tanpa makna tetapi mempunyai arti Pertanian Kami Selaras Alam hal ini sesuai dengan visi dan misi KT yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dalam pengendalian OPT lebih mengutamakan pengendalian dengan agens hayati sesuai prinsip pengendalian hama terpadu (PHT).
Menurut Bambang, suka tidak suka petani dieng sudah hidup berdampingan dengan hama cacing emas/Nematoda Sista Kuning (NSK) Globodera rostochiensis, sehingga kita harus berpikir cerdas bagaimana caranya agar bisa meminimalisir serangan cacing emas terhadap tanaman kentang. Ancaman serangan cacing emas sudah sangat serius apabila tidak ditangani dengan baik maka tidak mustahil produksi kentang di wilayah dieng akan selalu menurun setiap kali panen.
Saat ini produksi kentang di wilayah dieng rata-rata hanya 16 ton per hektar itupun sudah dilakukan dengan aplikasi pengendalian, kalau tidak dilakukan aplikasi hanya menghasilkan 5- 10 ton per hektar. Coba bandingkan dengan waktu dulu sebelum NSK masuk ke wilayah ini, petani dieng mampu menghasilkan kentang rata-rata 25-30 ton per hektar.
Betapa sangat serius ancaman hama NSK ini...!!!
Maka upaya antisipasi pengendalian NSK terus dilakukan dengan berbagai metode, seperti upaya mem-bera-kan lahan, rotasi tanaman, melakukan survey lebih detail untuk memastikan daerah sebar dan pemetaan NSK. Selain itu juga dilakukan pemberdayaan petani yang antara lain melalui penyuluhan, penyebaran informasi, kursus SLPHT, dan penelitian/kajian pengendalian NSK bekerjasama dengan perguruan tinggi maupun istansi pemerintah.
Diakhir obrolan, Bambang atas nama kelompok tani Perkasa berharap melalui kajian yang tengah dilakukan pihak perguruan tinggi maupun instansi pemerintah tidak hanya sesaat tetapi berkelanjutan sampai ditemukan teknologi pengendalian yang tepat untuk Cacing Emas atau NSK sehingga petani betul-betul terbantu dalam memecahkan masalah hama utama pada tanaman kentang ini.
Semoga.!!! (USR)***

Ucapan terima kasih kepada semua anggota Kelompok Tani Perkasa
Desa Dieng Kulon, Kec. Batur, Banjarnegara.
Terutama Mas Bambang Riyadi dan Keluarga.
.
Makna Lebaran .......???
13.10 | Author: Urip SR
Lebaran dimata anak-anak adalah baju baru, makan ketupat/lontong, sayur opor, saweran dan piknik. Tentu sah-sah saja makna itu terlontar dari pola pikir bocah (baca: anak2) yang masih lugu. Tentu ada banyak makna yang dapat kita petik di hari kemenangan ini. Salah satu dari sekian makna itu adalah membangun tali silahturahim antar sesama dan semangat kesetia-kawanan sosial.
Kesetiakawanan sosial ini terwujud dari keikhlasan membayar zakat fitrah, memang hal ini diwajibkan bagi setiap muslim yang mampu.
Lalu makna apalagi yang terkandung dalam semangat idul fitri?
Bagaimana menurut anda...???
.
Mengais Rezeki di PenghujungRamadhan
11.18 | Author: Urip SR
Cikampek (09/09/2019). Memasuki H-1 lalu lintas di fly over Cikampek nampak lengang, tidak seperti biasanya di ujung fly over ini menjadi terminal bayangan sehingga menjadi sumber kemacetan setiap saat. Namun sangat kontras dengan yang terjadi dibawah jembatan fly over terjadi kemacetan oleh kendaraan roda dua berbaur dengan angkot dan tukang becak.
Sementara beberapa pedagang dadakan bermunculan mengais rezeki dipenghujung ramadhan ini, seperti pedagang cangkang ketupat. Setelah warung dadakan bermunculan kini giliran pedagang cangkang ketupat mulai menjamur memenuhi sudut kota Cikampek.
Adalah Endang (50) warga desa Jomin Timur, kecamatan Kotabaru yang jeli melihat peluang ini. Memasuki H-1 lebaran tahun ini, ia berdagang sarung/cangkang ketupat di sudut pertokoan dekat rel kereta api.
Pada pagi buta ia membawa 900 cangkang ketupat dari daun kelapa muda, setiap 10 cangkang ketupat ia jual Rp. 3000,-.
Untuk membuat 900 cangkang ia memerlukan 6 tangkal (daun) muda kelapa seharga Rp. 5000,- per tangkal. Praktis modal yang dikeluarkan sebesar Rp. 30.000,-.
Selanjutnya hanya butuh keahlian dan ketekunan untuk merangkai cangkang ketupat. Semua anggota keluarga terlibat dengan pekerjaan ini.
Pk. 06.00 pagi semua cangkang terjual habis, ia berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp. 270.000,-, setelah dipotong modal Rp.30.000,- ia mendapatkan untung bersih Rp. 240.000,- . Sebuah jumlah yang cukup besar bagi ukuran Endang dan keluarganya.
Senyum mengembang diraut muka yang mulai menua. Obrolan pagi itu cukup berkesan betapa bersahajanya kehidupan rakyat di akar rumput macam Endang.
“Alhamdulilah hari ini semua cangkang terjual.” Katanya lirih.
“Ini pekerjaan sambilan Mas, daripada bengong dirumah.” Katanya lagi.
“Sehari-hari bapak mah cuma petani penggarap, jadi harus pinter cari peluang agar bisa hidup dijaman yang sulit ini”. katanya berfilsafat.
“Maaf, Mas, saya pamit dulu, mau ambil cangkang lagi dirumah”. Katanya berpamitan.
Pagi itu sebuah pelajaran berharga telah menyadarkan kita semua, betapa hidup ini harus pandai membaca peluang.
Yach…, peluang untuk memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mengais rezeki demi keluarga. Di penghujung ramadhan banyak sekali sosok macam Endang di sepanjang jalur pantura dengan membuka warung dadakan.
Mereka adalah orang-orang yang pandai membaca peluang dan berjuang demi kelangsungan hidup. Harapan mereka sama seperti anggota masyarakat lainnya ikut serta merayakan hari kemenangan penuh suka cita.(Urip SR)***
.
Selamat Lebaran 1431 H
14.16 | Author: Urip SR

Buka Hati lebar-lebar...
di hari yang Fitri ini...
Biarlah Hati suci kembali...
seputih awan.

Dari lubuk hati yang paling dalam saungURIP mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H.
Minal Aidzin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
.
Mudik: Aman dan Nyaman.....
13.55 | Author: Urip SR
Karawang (08/09/2010) Memasuki H-2 jalur pantura Jawa Barat sejak pk.05.00 pagi sampai saat ini mengalami kemacetan, namun moda transportasi masih bisa bergerak walaupun pelan merayap, kondisi sedikit mencair begitu melewati pertigaan Cikalong karena di pertigaan tersebut titik bertemunya arus mudik melalui jalur alternatif dari arah Johar dan Talagasari.
Selepas pertigaan Cikalong arus padat tetapi lancar hanya sesekali terjadi penumpukan kendaraan apabila melalui pasar tumpah dan penyebrangan.
Seperti diperkirakan, Arus Mudik akan mulai padat pada hari ini Rabu (8/9/2010), seiring libur kerja di Jakarta yang baru berlangsung dan terjadi lagi peningkatan jumlah pemudik pada sore hari dimana pegawai pemerintahan sudah mulai cuti bersama.
Geliat arus pemudik sepeda motor mulai terasa sejak pk. 03.00 pagi, mereka memanfaatkan waktu sehabis sahur untuk melakukan perjalanan karena tidak terlalu panas.
Seperti yang dituturkan oleh Prasetyo (30) pemudik asal Pemalang yang dijumpai penulis di sela-sela istirahat.
“Sengaja kami berdua pilih habis sahur Mas, biar nanti sampai ditujuan ga terlalu sore”. Begitu kilahnya.
“ Disamping itu kalau terlalu siang kan tidak enak, panas”. Kembali teman partnernya menimpali.
“ Cuaca juga sangat mendukung, agak mendung jadi rada adem gitu”. Katanya lagi
Mereka memulai start dari Jakarta pk. 02.00 pagi setelah menempuh waktu kurang lebih 4 jam, istirahat melepas lelah dilakukan di warung pinggir jalan sambil sarapan pagi.
Fenomena mudik seperti ini ia lakoni setiap tahun bersama-sama teman sekampungnya.
Sudah menjadi tradisi setiap menjelang hari raya idulfitri, seluruh lapisan masyarakat yang merantau di ibukota akan kembali pulang ke kampung. Mudik, istilah ini selalu menjadi issu hangat ketika idul fitri sudah menjelang di depan mata. Fenomena menarik yang selalu hadir di setiap tahunnya adalah pemudik yang menggunakan kendaraan motor. Mudik menggunakan roda dua agaknya menjadi sebuah alternatif pilihan untuk kaum urban.
Selain murah meriah, faktor eknomilah yang menyebabkan mereka memakai sepeda motor. Dahulu waktu masih muda pun penulis mengalami dan merasakan berkendara motor untuk pulang mudik. Selain mendapatkan kesenangan karena bisa berkumpul dengan teman-teman senasib dalam perjalanan, juga menikmati kebersamaan bersama. Tentu selalu waspada dan hati-hati di jalan agar perjalanan aman dan nyaman.
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pengalaman penulis berbagi tips untuk kalian yang sering berkendara motor, terutama yang akan mudik ke kampung halaman saat ini. Berikut tips yang perlu kalian cermati:
1).Sebelum berangkat, istirahatlah yang cukup pada malam harinya. Ini untuk menghindari kantuk ketika mengendara motor. 2) Makanlah makanan yang bernutrisi dan tahan lama,perbanyak asupan protein. 3) Jangan biarkan diri anda didera kelelahan ketika di perjalanan, istirahat dan menepi lah di rest area atau, mesjid. Lakukan senam ringan dan beristirahat sejenak. Ini berguna untuk memulihkan kondisi stamina. 4) Mudiklah bersama-sama dalam satu komunitas, untuk menghindari dari kejahatan. 5) Gunakanlah helm standar (SNI) untuk pengendara maupun yang dibonceng dan perlengkapan touring lainnya seperti jaket, pelindung dada, kaos tangan, serta sepatu tertutup. 6) Taati tata tertib lalu lintas seperti tidak menyalip dari kiri, tidak kebut-kebutan, serta menyalakan lampu motor anda di siang hari. 7) Pastikan kalian tidak SMS-an atau terima telpon saat berkendara karena selain akan membahayakan nyawa kalian, juga bisa membahayakan orang lain. 8) Jangan lupa, pastikan bensin anda penuh. Jika dirasa sudah menipis jangan segan untuk mampir di SPBU yang anda lewati, 9) Selalu menjaga kontrol agar selalu terjaga, dan 10) Jangan lupa berdoa semoga selamat sampai tujuan.
Lebaran sudah di depan mata. Selamat mudik dan berkumpul bersama sanak keluarga dan handai tolan di kampung.
Barangkali peribahasa ini bisa menjadi pegangan kalian selama bermudik-ria, “Alon-alon asal kelakon, biar lambat asal selamat”.
Salam buat anda yang merayakan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H.
Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin. (uripsr@ymail.com)***
.
Kompasiana adalah sebuah Media Warga (Citizen Media). Di sini, setiap orang dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video.

Kompasiana menampung beragam konten yang menarik, bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan dari semua lapisan masyarakat dengan beragam latar belakang budaya, hobi, profesi dan kompetensi. Keterlibatan warga secara masif ini diharapkan dapat mempercepat arus informasi dan memperkuat pondasi demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kompasiana juga melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para tokoh masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang, keahlian dan disiplin ilmu untuk ikut berbagi informasi, pendapat dan gagasan.

Di Kompasiana, setiap orang didorong menjadi seorang pewarta warga yang, atas nama dirinya sendiri, melaporkan peristiwa yang dialami atau terjadi di sekitarnya. Tren Jurnalisme Warga (Citizen Journalism) seperti ini sudah mewabah di banyak negara maju sebagai konsekuensi dari lahirnya web 2.0 yang memungkinkan masyarakat pengguna internet (netizen) menempatkan dan menayangkan konten dalam bentuk teks, foto dan video.

Kompasianer (sebutan orang-orang yang beraktifitas di Kompasiana) juga diberi kebebasan menyampaikan gagasan, pendapat, ulasan maupun tanggapan sepanjang tidak melanggar ketentuan yang berlaku. Setiap konten yang tayang di Kompasiana menjadi tanggungjawab Kompasianer yang menempatkannya.

Selain itu, Kompasiana menyediakan ruang interaksi dan komunikasi antar-anggota. Setiap Kompasianer bisa menjalin pertemanan dengan Kompasianer lain. Mereka juga dapat berkomunikasi lewat email, komentar dan fitur interaktif lainnya.

Fasilitas dan fitur Kompasiana hanya bisa digunakan oleh pengguna internet yang telah melakukan registrasi di www.kompasiana.com/registrasi. Begitu proses registrasi selesai, pengguna akan mendapatkan blog pribadi dengan alamat http://kompasiana.com/namapengguna. Tanpa registrasi, pengguna hanya bisa membaca konten Kompasiana.

Dengan beragam fitur dan fasilitas interaktif tersebut, Kompasiana yang mengusung semangat berbagi dan saling terhubung (sharing. connecting.) telah berwujud menjadi sebuah Social Media yang informatif, interaktif, komunikatif dan mencerahkan bagi setiap orang.

Kompasiana dalam Sejarah

Nama Kompasiana diusulkan oleh Budiarto Shambazy, wartawan senior Kompas yang biasa menulis kolom “Politika”. Nama ini pernah digunakan untuk kolom khusus yang dibuat pendiri Harian Kompas, PK Ojong, berisi tulisan tajam mengenai situasi mutahir pada masanya. Kumpulan rubrik Kompasiana yang ditulis PK Ojong itu sendiri sudah dibukukan.

Ide pendirian Kompasiana berangkat dari dari fakta tidak semua jurnalis akrab dengan blog. Jangankan punya, membaca blog orang barangkali belum pernah. Jadi, merupakan langkah maju dan terobosan tak terduga manakala sejumlah jurnalis Kompas menyatakan diri ingin menjadi bagian dari Kompasiana dan bahkan sudah langsung mencurahkan pandangan dan gagasannya.

Pada tanggal 1 September 2008, Kompasiana mulai online sebagai blog jurnalis. Pada perjalanannya, Kompasiana berkembang menjadi Social Blog atau blog terbuka bersama para jurnalis harian Kompas dan Kompas Gramedia (KG) serta beberapa orang penulis tamu dan artis. Antusiasme para blogger dan netizen untuk ikut ngeblog di Kompasiana sangat besar sehingga dibuatkan satu menu khusus bernama Public. Pada 22 Oktober 2008, Kompasiana sebagai Social Blog resmi diluncurkan.

Dan baru satu tahun berjalan, Kompasiana telah mengalami perubahan besar—baik dari segi tampilan maupun format dan konsep keseluruhan. Dari sebatas jaringan blog jurnalis menjadi sebuah bentuk Social Media baru yang bisa diakses dan dikelola oleh semua orang. Termasuk Anda.

Sumber: http://www.kompasiana.com/about

Menyusuri Bumi Khayangan (Part. 2)
07.06 | Author: Urip SR
Menurut sejarah di situs resmi Pemerintah kabupaten Wonosobo, nama Dieng berasal dari bahasa Sansekerta. "Di" yang berarti tempat yang tinggi atau gunung, dan "Hyang" yang berarti kayangan (surga). Tidak heran memang karena banyak hal menarik di Dieng yang jarang ditemukan di wilayah lain.

Pelajaran berharga dari petualangan di Bumi Khayangan ini yang utama adalah mensyukuri anugerah Tuhan, betapa kekayaan alam yang tak ternilai dengan panorama yang elok dan sumber daya alam (Gas Bumi), hasil pertanian (kentang) merupakan aset yang mendatangkan devisa bagi pemerintah setempat.
Melihat dan merasakan sendiri keelokan alam pegunungan yang mempesona, tak henti-hentinya mengabadikan dalam sebuah kamera dan mencatat setiap bagian dalam aliran kata-kata membentuk jajaran kalimat seperti jajaran situs candi-candi kuno yang bertebaran di bumi Dieng.
Betapa egoisnya apabila hanya dinikmati sendiri maka berbagi kepada yang lain merupakan kepuasan batin.
Jajaran candi-candi Hindu berukuran kecil, tetapi berarsitektur unik, bisa menjadi wahana pendidikan bagi anak-anak dan keluarga yang berkunjung di kompleks ini. Candi-candi tersebut diperkirakan berdiri sekitar abad ke tujuh dan delapan, dan merupakan peninggalan Dinasti Sanjaya. Beberapa cagar budaya yang dapat dikunjungi antara lain:

Kompleks Dharmacala

Bangunan tempat persistirahatan para peziarah, biasanya terdapat di sekitar candi/vihara. Di Dharmacala inilah para peziarah mempersiapkan diri untuk beribadat ke candi atau menghadap guru di vihara termasuk memepersiapkan peralatan upacara.

Gangsiran Aswotomo

Merupakan saluran air yang dahoeloe kala digunakan untuk mengeringkan dataran. Sebelumnya dataran tinggi Dieng adalah sebuah danau yang terjadi dari bekas kepundan gunung berapi. Konon menurut cerita saluran ini tembus sampai Kota Pekalongan. Wallahu alam bisawab.

Kompleks Candi

Salah satu kelompok lokasi candi yang mengelompok dalam satu kompleks anatara lain Candi Pendawa, yang memiliki lima buah deretan candi, yaitu Candi Semar, Arjuna, Srikandi, Sembadra, dan Puntadewa. Candi-candi tersebut diperkirakan berdiri sekitar abad ke tujuh dan delapan, dan merupakan peninggalan Dinasti Sanjaya.
Sedangkan candi-candi yang lain, seperti Candi Gatotkaca, Dwarawati, Bima, dan lainnya, letaknya tersebar dan terpisah-pisah.

Dieng Plateau Theater

Di dataran tinggi Dieng juga memiliki Dieng Plateau Theater, yaitu bioskop yang memberi informasi mengenai peristiwa dan kejadian alam di Dieng, seperti peristiwa Kawah Sinila yang menghembuskan udara beracun pada tahun 1979, yang menelan korban jiwa hampir 150 warga. Wahana ini memiliki kapasitas 100 kursi yang sangat nyaman bagi kita dan keluarga. Nilai edukasi pun bisa didapat karena film yang diputar membahas budaya dan kehidupan masyarakat Dieng.

Kawah

Dieng juga menyuguhkan berbagai situs yang menyajikan fenomena alam mengagumkan. Semisal, sebagai kawasan pegunungan aktif, beberapa kawah di Dieng masih mengeluarkan lumpur hitam yang mendidih, asap putih tebal, dan gas yang mengandung belerang. Kita pun berkesempatan menyaksikan Telaga Warna yang bila kita beruntung, bisa melihat aneka warna yang berbeda karena kandungan mineral pada telaga tersebut.

Bagaimana menuju kawasan Dieng Plateau?

Alhamdulilah jalan wisata Wonosobo-Dieng, Km 20 yang kemarin longsor pada awal tahun 2009, sekarang sudah bisa dilalui moda transportasi seperti mobil/truk/bus. Untuk memperlancar arus lalu lintas, jembatan beilei dan perbaikan permanen menggunakan jembatan cor beton sepanjang sekitar 40 meter sudah 80% selesai sehingga jarak tempuh menjadi lebih efisien. Dari terminal bus Wonosobo bisa menggunakan bus kecil dengan tarif Rp.8000,- menuju kawasan wisata dieng plateau. Nah mudah bukan??? Mari berkunjung dan lestarikan warisan budaya bangsa Indonesia sekaligus situs penghormatan masa lampau, candi-candi yang tersisa harus dirawat dengan maksimal. Sudah saatnya bangsa ini menghargai peninggalan masa lalu nenek moyang kita. Akhirnya, Menyusuri Bumi Khayangan sampai disini dan dirangkai dengan tulisan lain seputar kawasan dieng dengan pokok bahasan yang berbeda.

Ucapan terima kasih: Kepada keluarga Bpk Bambang Riyadi motivator Gapoktan "PERKASA", rekan-rekan Petani Kentang Desa Dieng Kulon (Kabul Suwoto, Samsul, Yahya, Budi dll), Hotel Gunung Mas (tempat kami menginap) Jl. Dieng Plateau No.42 Batur Telp. (0286) 3342017 Banjarnegara.

Menyusuri Bumi Khayangan (Part.1)
06.11 | Author: Urip SR
Diatas ketinggian 2000 m diatas permukaan laut, udara pagi yang dingin menggigit sendi-sendi tulang, hembusan napas mengeluarkan asap putih mengepul sesaat menahan dan mengeluarkannya pelan-pelan laksana asap dupa yang mengepul.
Tarikan napas dan tubuh yang menggigil walau dibalut dua lapis baju tebal tak mampu mengusir hawa dingin pagi hari.
Letaknya yang berada pada ketinggian di atas 2.000 meter dari permukaan laut, membuat suhu udara di Dieng cukup dingin, yaitu berkisar 15 hingga 20 derajat Celcius di siang hari dan 10 derajat Celcius pada malam hari. Bahkan, suhu bisa mencapai di bawah 5 derajat Celcius pada pagi hari di musim kemarau.
Perjalanan yang tak biasa ini mengantarku ke dataran tinggi Dieng bukan untuk berwisata tetapi kebetulan sedang melaksanakan Kajian Pengembangan Pengendalian Nematoda Sista Kuning (NSK) Skala Luas pada tanaman kentang, bersama Gabungan kelompok tani "Perkasa" desa Dieng Kulon, Kec. Batur, Banjarnegara. Secara geografis, Dieng merupakan dataran tinggi yang terletak di perbatasan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, dengan jarak sekitar 30 kilometer dari Kota Wonosobo.
Dalam kajian itu melibatkan 50 orang petani kentang (25 orang petani dari Banjarnegara dan 25 orang petani dari Wonosobo). Sasaran dari kajian tersebut ingin mendiseminasikan teknologi PHT-NSK kepada 50 orang petani peserta, menerapkan seluruh komponen teknologi PHT-NSK pada lahan praktek percontohan, dan menerapkan sebagian komponen teknologi PHT-NSK pada 50 lahan sebagai lahan praktek mandiri masing-masing petani peserta.
Judul tersebut diatas Menyusuri Bumi Khayangan bukan tanpa alasan, karena banyak orang mengatakan Dieng adalah negeri diatas awan, diatas ketinggian 2000 m dpl memang terlihat awan berarak beriringan meliputi dataran tinggi Dieng.
Jadi cukup beralasan toh???
Naluri petualangan pun kembali mengusik manakala dalam perjalanan menempuh lokasi demplot yang kebetulan berdekatan dengan kompleks candi. Apalagi medan yang terjal, menurun, menanjak dan menukik begitu memacu adrenalinku.
Sengaja aku duduk dekat jendela mobil, agar leluasa menikmati hawa pegunungan yang segar sekaligus memandang panorama sekeliling yang mengagumkan. Hati berdegup kencang saat sopir bus mengendalikan laju kendaraannya membelah tebing tinggi dan jurang menganga yang setiap saat menyergap apabila lalai. Wuiiihhh,....amazing...!!!
Ada banyak catatan tercecer mengenai perjalanan menyusuri Bumi Khayangan yang tidak melulu menyuguhkan pemandangan pegunungan atau kesejukan udara yang bersih dan segar. Namun terdapat kompleks candi tempat bersemayan dewa-dewi yang semuanya diberi nama tokoh pewayangan. Sangat menarik bukan???(USR) ***
.