Mengelola Emosi di Tempat Kerja
13.37 | Author: Urip SR
Foto: google
Barangkali gambaran sosok seperti ini cukup akrab bagi Anda: rekan kerja yang tak pernah punya kata-kata yang menyenangkan, baik itu dalam rapat intern rutin mingguan maupun dalam obrolan makan siang di kantin. Orang-orang seperti ini biasanya menyita energi pada sesi brainstorming karena komentar-komentarnya yang "nggak penting". Kecenderungan mereka yang mudah "bete" juga mengganggu. Pendek kata, negativitas mereka bisa mengkontaminasi kehidupan kantor.

Seperti ditegaskan oleh Profesor Manajemen dari Sekolah Wharton Sigal Barsade yang mempelajari pengaruh emosi-emosi di tempat kerja, emosi itu menular. "Berbagai emosi menjalar dari satu orang ke orang lain seperti virus," kata dia.

Barsade ikut dalam tim penulis paper "Why Does Affect Matter in Organizations?" Dalam studi perilaku organisasional, "affect" merupakan kata lain dari "emotion". Dan, jawaban atas pertanyaan yang tersurat dari judul paper itu: mood, emosi dan semua sikap dari karyawan memiliki pengaruh terhadap kinerja, pengambilan keputusan, kreativitas, turnover, tim kerja, negosiasi dan kepemimpinan.

"Semua orang membawa emosi-emosi mereka ke tempat kerja," ujar Barsade. "Anda membawa otak Anda ke kantor. Anda juga membawa emosi-emosi Anda ketika bekerja. Berbagai perasaan itu menggerakkan kinerja."

Dalam paper tersebut, Barsade dan timnya merinci adanya tiga tipe perasaan yang berbeda:

1. Discrete, alias emosi-emosi sesaat, seperti senang, marah, takut dan muak

2. Mood, yakni perasaan-perasaan jangka panjang dan tidak berkaitan dengan penyebab khusus, misalnya seseorang yang periang, atau minder.

3. Dispositional, atau sifat-sifat personal yang melekat pada seseorang yang 'mendefinisikan' yang bersangkutan secara keseluruhan. Kita sering mendengar orang berkomentar, "Dia selalu gembira", atau, "Dia selalu berprasangka buruk."

Menurut Barsade, beberapa orang memang memiliki kontrol yang lebih baik terhadap emosinya dibandingkan yang lain. Namun, tidak berarti bahwa orang-orang di sekitarnya tidak terpengaruh oleh mood mereka.

"Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda sedang memperlihatkan emosi Anda, tapi itu tercermin dari ekspresi wajah atau bahasa tubuh Anda. Emosi-emosi yang tidak kita sadari itu bisa mempengaruhi pemikiran dan perilaku kita," ujar dia.

Kepada para manajer Barsade menyarankan agar menstrasfer emosi yang positif, misalnya dengan mengatakan, "Aku tahu kau khawatir. Segala sesuatunya tidak tampak baik, tapi kau tahu kita punya cara untuk mengatasinya dan kita bisa menyelesaikannya bersama-sama."

Karyawan akan mengapresiasi kejujuran seperti itu dan bisa mendapatkan rasa nyaman untuk bersikap optimis.

Data yang Berharga

Kecerdasan Emosional --frasa yang makin akrab dalam khasanah psikologi dan pendidikan-- kini mulai banyak dibicarakan juga dalam lingkaran bisnis. Sekolah-sekolah bisnis kini getol mengajari para eksekutif untuk menjadi cerdas secara emosional dan bagaimana mengelola emosi-emosi karyawan mereka.

"Ide di balik kecerdasan emosional di tempat kerja tak lain keyakinan akan adanya skill untuk memperlakukan emosi karyawan sebagai data berharga dalam mengarahkan situasi," jelas Barsade seraya menegaskan bahwa menurut riset, orang-orang yang memiliki emosi positif cenderung tampil lebih baik di tempat kerja.

Dikatakan, orang-orang yang positif secara kognitif berproses lebih efektif. Ketika berada dalam mood positif, orang akan lebih terbuka untuk menyerap informasi dan meng-handle-nya secara efektif. Kita tidak perlu mengubah rekan-rekan sekantor yang negatif, tapi cukup dengan menolak untuk "menangkap" mood negatif mereka.

Kita bisa mulai dari diri kita masing-masing, misalnya, sebelum menghadiri rapat bertekad untuk tidak melayani orang-orang yang tak pernah punya ide, tapi selalu menganggap ide orang lain buruk.

Sumber: http://www.portalhr.com/tips/2id83.html
.
Alhamdulillah Masih Ada Waktu...
15.19 | Author: Urip SR
Secercah harapan (USR)
Alhamdulillah, hari ini ada tanya
Mengapa aku tak mengingatMU?
Sedangkan Engkau tak lepas
Mengirim butir-butir embun pagi tadi
Membasahi hati saat dhuha
Aku tersisih dari luka dan berkata untukMu
Engkaulah diam itu dan aku lembar ruang dan waktuMu.


Kutipan puisi karya Irwan Dwikustanto, menjadi pengantar tulisan ini, aku mencoba menghayati disetiap baitnya. Ternyata lebih tenang dan percaya diri manakala selalu ingat kepada yang maha kuasa.  Kesibukan dunia terkadang menina-bobokan sehingga panggilanNYA untuk bersujud selalu ditunda yang seharusnya didahulukan daripada kepentingan lainnya.
Ya Allah barangkali selama ini hambamu yang hina ini khilaf, baik disengaja maupun tidak mohon dibukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya.
Kita tidak ada apa2nya dibanding kekuasaanmu, kau beri nikmat yang berlimpah, namun sedikit kita berucap alhamdulillah.
Mencoba mendekatkan diri kepada ilahi, mumpung masih diberi waktu, alhamdulillah masih ada waktu untuk mengingatMU..Ya Rabb...!
Alhamdulillah masih ada waktu, secercah harapan kan kujelang.
.
Mencoba Konsisten di Tahun 2014
14.49 | Author: Urip SR
Semangat menatap 2014 (Dok.Pribadi)
Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2013 dan menyongsong 2014, tentu tak elok kalau diakhir tahun ini hanya bisa meratapi kegagalan2 yang telah kita perbuat.  Memang tidak salah kalau teringat sesuatu yang menjadi memori dalam kehidupan kita.  Sah2 saja memutar balik kejadian2 lucu ataupun ketololan2 yang silih berganti mewarnai dinamika hidup ini.  Aku sering tersenyum sendiri manakala teringat "ketololan" yang pernah aku perbuat.  Kok bisa ya??? :-)
seringkali aku bergumam sendiri, hehehehe :-) inilah namanya proses pendewasaan, emang dari dulu belum dewasa?  Sejak kita disunat dan menjadi aqil baliq pada saat itulah kita sudah bisa disebut dewasa (dewasa dalam penalaran dan tingkah laku).  Lantas terkadang masih juga berperilaku belum dewasa, ini namanya cobaan, kita sedang diuji untuk naik kelas.  Apakah kita tegar dalam menghadapi cobaan atau terkapar.  Mari kita belajar menerima keadaan tidak usah memikirkan kekakalahan dan meratapi di masa lalu.
Fokus di tahun 2014.
Seperti apa sih persiapan menghadapi 2014? yang jelas pekerjaan kita di kantor menuntut lebih, lebih disiplin, lebih profesional dan lebih bisa mengatur waktu.  Bukankah tunjangan kinerja (Tukin) sudah memasuki tahun ke-2 walaupun masih 40%.  Apalagi di kantor sudah mencanangkan menuju ISO:9001-2008 tentang menejemen mutu, kita dituntut untuk lebih profesional dibidangnya.
Kembali ke tekad kita semula bahwa tahun 2014 harus lebih baik dari tahun 2013.  Tentu semua sepakat, mari kita konsisten...!
Barangkali ada salah kata selama setahun ini, mohon dimaafin yee, terutama untuk atasan saya yang seringkali dibuat kesel oleh "kenakalan" saya.
Buat atasan saya dan partner saya diruangan yang selalu gaduh oleh musik2 sampah mohon dimaafin, selamat menyongsong tahun 2014 dengan semangat baru.
Keep spirit..!!! (USR)***
.

Merekam Spektral Daun Padi
12.20 | Author: Urip SR


Kegiatan Pustaka Spektral (Urip SR)

Ini adalah pengalaman pertama mengikuti kajian Inventarisasi Pustaka Spektral yang dilaksanakan pada tahun 2013.  Perekaman spektral pada daun tanaman padi yang terserang wereng batang coklat dilakukan di Tasikmalaya.  Sungguh pengalaman yang cukup berharga, ternyata perubahan fisiologis pada daun padi, baik dari sisi warna maupun struktur daun, dapat dideteksi atau diamati dengan melihat nilai pantulan cahaya pada permukaan daun tersebut.  Nilai pantulan dari daun akibat serangan WBC direkam dengan menggunakan spectrometer atau spectrophotometer. Dalam pengukuran nilai pantulan ini diperlukan kehati-hatian yang cukup tinggi mengingat kondisi obyek dan lingkungan yang ada, terkait dengan kebenaran prosedur pengukuran yang berakibat pada konsistensi hasil pengukuran. 
Peralatan yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah sensor cahaya dengan kemampuan khusus.  Pada umumnya alat yang digunakan adalah spectrometer atau spectrophotometer.
Spectrometer mempunyai kemampuan untuk panjang gelombang tertentu sesuai dengan tipe alat.  Secara umum, yang dapat diukur oleh spectrometer adalah intensitas (intensity),  serapan (absorbance), transmisi (transmission), pantulan (reflection), dan relative irradiance.  Dalam prosesnya terkait dengan perekaman spectral daun padi ini hanya digunakan kemampuan proses pantulan (reflection).
Perekaman nilai spectral untuk daun tanaman padi akibat serangan WBC dilakukan dengan menggunakan OceanOptics tipe USB4000.
Perekaman spectral daun tanaman padi memerlukan sumber energy sebagai sumber dari gelombang yang akan dipantulkan oleh obyek.  Alat baru yang dipunyai BBPOPT Jatisari halogen lightsource HL-2000 bisa merekam di luar maupun di dalam ruangan tanpa tegantung dari sumber energy matahari, sehingga sangat fleksibel dilapangan.  Apabila cuaca tidak memungkinkan untuk proses perekaman daun maka sampel daun bisa dibawa ke tempat yang lebih aman untuk dilakukan perekaman.
Pengamatan identifikasi gejala serangan pada tanaman diklasifikasi pada stadia sebagai berikut:
· S1   : Stadia 1, vegetatif 1 - anakan maksimum(<40 hst="" span="">
· S2   : Stadia 2, primordia - pengisian malai (40-60 hst)
· S3   : Stadia 3, masak susu - pemasakan (60-90 hst)
· S4   : Stadia 4, panen (90-110 hst)
Daun yang terserang  WBC yang akan direkam dikategorikan terlebih dahulu dengan kategori sebagai berikut:
Kategori A : serangan pada helai  daun (100%) mengering, pengukuran di bagian yang terbebas dari hal lain (embun jelaga, jamur, dll)
Kategori B : warna daun menguning pada sebagian besar atau keseluruhan daun, pengukuran di bagian yang terbebas dari hal lain (embun jelaga, jamur, dll)
Kategori Sehat: kondisi daun segar yang belum terkena serangan OPT.
(USR)***

Daftar Pustaka :
Hartanto Sanjaya, Fauziah Alhasanah, 2012
Perekaman spektral daun tanaman padi terinfeksi OPT BLB, Jurnal Sains & Teknologi Indonesia
Afifah, Lisa Nisfi dan Hartanto Sanjaya, 2010.
Aplikasi metode linear spectral unmixing citra hyperspectral untuk pengamatan sebaran OPT BLB tanaman padi (Studi kasus Subang)
Proceeding pertemuan ilmiah tahunan Mapin; Jakarta.
Ritual Diujung Kabut
11.18 | Author: Urip SR
Di Ujung Desa (Urip SR)
Matahari semakin tergelincir di ufuk barat, hawa dingin semakin terasa merasuk. 
Kabut tebal mulai menyelimuti suasana perkampungan.  Bersamaan kampung beranjak semakin sepi, satu persatu petani meninggalkan persawahan.
Esok pagi satu persatu petani meninggalkan perkampungan mulai bergelut dengan lumpur pekat.
Pematang yang berliku dari sawah terasering terasa sulit untuk ditapaki.
Pagi ini kabut seperti hujan menyergap bumi, menepis segala pandangan menjadi sirna.
Termasuk kampung desa di ujungnya.

Kami baru saja melakukan ritual tanam padi….
Beginilah cara kami memperlakukan bumi, penghargaan dan penghormatan sebagaimana ketika “Sang Dewi Sri” memberi berkah kepada kami.
Tanah yang subur, padi yang bernas dan panen yang berlimpah.
Ritual ini tetap kami lakukan sampai menjelang panen tiba “kenduri petik padi” mempersembahkan kepada Sang Dewi Sri meski mereka tak pernah berharap.

Inilah bentuk penghormatan…
Sawah itu tak pernah sepi, karena mereka meyakini leluhur mereka masih hadir disana.
Namun ketika beranjak meninggalkan sawah itu, saya merasa ada nada kesunyian…dan saya berharap sawah dan kebun menghasilkan padi yang bernas dan melimpah.

Kabut menyelimuti, …
hawa dingin terus merasuk ke kulit, saya tetap khidmat memandangi hamparan sawah
setiap pagi, sebuah ritual langka di ujung kabut sampai matahari tergelincir di ufuk barat.
(USR)***
.
Workshop Penyusunan Dokumen
10.57 | Author: Urip SR
Camerllia room (Urip SR)
Workshop penyusunan dokumen akreditasi dalam rangka memenuhi kelengkapan dokumen menjelang pelaksanaan Audit Eksternal oleh Delta Pas Internasional, bertempat di Gumilang Regency Hotel Bandung.  Penyempurnaan materi antara lain sasaran mutu masing2 seksi/subbag dan membuat matrik evaluasi sasaran mutu 2013.  Workshop dihadiri oleh pihak Nadya Consultan dan Ka. Balai, selama jalannya workshop dipandu oleh manajemen representatif (MR) yang mengakomodasi semua masukan untuk perbaikan dokumen.  Bekerja marathon selama tiga hari dari tanggal 10-12 Desember 2013 membuahkan hasil kelengkapan dokumen akreditasi.  Workshop diikuti peserta sebanyak 30 orang dari fungsional umum maupun fungsional khusus.  Di penghujung acara sambutan oleh pihak consultans bahwa untuk pencapaian sasaran mutu diperlukan perbaikan manajemen yang berkesinambungan dan terus menerus.(USR)***