Kepik Hijau pada Kedelai
15.31 | Author: Urip SR
Tanaman kedelai saya terserang serangga menyerupai kepik berwarna kehijau-hijauan. Setelah saya perhatikan, ternyata kepik itu merusak polong kedelai.  Jika hal itu didiamkan, maka akan mempengaruhi hasil kedelai saya.   Pertanyaan saya adalah: “Bagaimana cara mengendalikan kepik hijau tersebut?” mohon penjelasan. Terimakasih

(H. Yasin, Tirtamulya, Karawang)

Sejak tumbuh ke permukaan tanah hingga tanaman tua, kedelai tidak luput dari serangga hama. Hama yang menyerang tanaman kedelai cukup banyak namun hanya beberapa jenis saja yang berstatus penting dan sering menimbulkan kerugian di antaranya adalah kepik hijau (Nezara viridula L).
Kehidupan kepik hijau sangat bervariasi tergantung pada keadaan  iklim dan tanaman inangnya.Kepik meletakkan telur secara berkelompok pada bagian bawah daun.Satu kelompok terdapat 10-50 butir dan satu ekor induk betina dapat memproduksi 100-250 butir telur.Bentuk telur seperti cangkir berwarna kuning dan tertata rapi.Setelah 5-7 hari telur menetas menjadi nimfa. Nimfa instar 1 bergerombol di atas kulit telur, setelah berganti kulit pindah ke plong untuk makan dan hidup. Nimfa instar 3,4,5 dan imago diam di permukaan daun bagian atas, pada pagi hari setelah pukul 09.00 pindah ke polong untuk makan. Imago meletakkan telur mulai pukul 15.00 sampai 21.00.
Nimfa dan kepik mertusak polong dengan cara menusuk stiletnya pada kulit polong dan biji lalu mengisap cairan biji. Serangan pada fase pembentukan dan pertumbuhan polong/biji menyebabkan polong/biji kempis, mengering dan gugur. Serangan pada fase pengisapan biji, menyebabkan biji menjadi hitam dan busuk.Serangan pada polong tua, menyebabkan kualitas biji menurun karena ada bintik hitam pada biji atau biji menjadi keriput.
Gejala Serangan jelas terlihat pada kulit biji dan kulit polong bagian dalam berupa bintik hitam atau coklat. Kerusakan di lapangan biasanya terjadi bersamaan dengan pengisap polong yang lain dan tanda serangannya tidak dapat dibedakan.
Populasi kepik mulai dijumpai di pertanaman sejak fase pembentukan bunga sekitar umur 35 hari setelah tanam (hst) sampai menjelang panen. Stadia tanaman yang paling disukai sekitar umur  58 hst serta puncak populasi imago dan nimfa terjadi pada umur 50 hst. Periode kritis tanaman adalah fase pembentukan polong sampai pengisap biji (49-70 hst)
Tanaman Inang, kepik hijau bersifat polifag selain memakan tanaman kedelai juga memakan tanaman kacang hijau, kacang panjang, kacang tunggak, padi/wijen, jagung, kentang, tembakau, kapas, dan orok-orok.
Pengendalian :
Pengendalian hama kepik hijau pada tanaman kedelai antara lain dapat di lakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
•    Sanitasi tanaman inang liar jauh sebelum tanam.
•    Melakukan tanam secara serentak dan pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang.
•    Di daerah endemis dapat menggunakan tanaman perangkap kacang hijau varietas merak atau Sesbania rostrata yang ditanam sekeliling/pinggir lahan terutama di lahan yang berbatasan dengan sumber serangan. Kacang hijau varietas merak ditanam bersamaan dengan tanam kedelai, sedang Sesbania rostrata ditanam 14 hari sebelum tanam kedelai.
•    Melakukan pengamatan atas serangan ham akepik hijau, terutama dilakukan pada tanaman berumur 42, 49, 56, 63, dan 70 hst terhadap imago, telur dan nimfa.
•    Penggunaan pestisida dilakukan apabila populasi mencapai ambang pengendalian, misalnya Insektisida yang mengandung dua jenis bahan aktif siap pakai yaitu Starban 585 EC dengan konsentras 20 ml/tangki;
•    Ambang pengendalian bila terdapat 2 ekor/10 rumpun tanaman atau intensitas kerusakan lebih besar dari 2,5% polong terserang.
Selamat Mengendalikan..!***
.
Penyakit Virus Kerdil Kedelai
15.24 | Author: Urip SR
Tanaman kedelai yang daun-daunnya berkerut dan tumbuh kerdil umumnya terserang oleh penyakit virus.  Penyakit ini umumnya banyak menyerang tanaman kedelai pada musim kemarau seiring dengan meningkatnya populasi vektor penyakit dilapangan yang mulai berkembang pada akhir musim kemarau.  Salah satu penyakit yang disebabkan virus pada tanaman kedelai adalah virus kerdil kedelai atau Soybean Stunt Virus (SSV).  Penyakit ini ditularkan oleh serangga penular kutu daun Aphis glycines dan A. Craccivora secara non persisten.  Persentase penularan dapat mencapai 70% - 90% tergantung waktu infeksinya.  Selain itu, penularannya dapat juga secara mekanis dan melalui benih.Virus kerdil kedelai mudah menyebar dengan jangkauan yang luas karena tanaman inangnya banyak. Tanaman yang dapat menjadi inang antara lain tembakau, kacang buncis, kacang hijau, kacang panjang, kacang tunggak, dan kacang babi.    Tanaman kedelai yang terserang virus akan menjadi kerdil, pada helai daun tampak mosaic yang kurang jelas.  Daun yang terserang agak menggulung, kecil, dan keriput.Jarak antara cabang menjadi pendek dan tangkai daunnya juga memendek.Tanaman kedelai yang terserang memperlihatkan warna terang pada tulang-tulang daunnya dan helaian daun agak melengkung.  Gejala khas pada biji kedelai yang terserang virus adalah berupa belang coklat yang konsentris pada kulit bijinya.  Pengendalian virus kerdil kedelai dapat dilakukan dengan memadukan beberapa komponen pengendalian sebagai berikut:
1.    Pengendalian secara kultur teknis:
a.    Menunda tanam kedua (MK II) setelah kedelai pertama (MK I) minimal selama 2 minggu (masa bera)
b.    Menanam kedelai secara serentak dengan menggunakan benih bebas virus yang berasal dari tanaman sehat dalam satu wilayah pada awal musim, terutama setelah tanaman padi.
c.    Penanaman varietas kedelai yang tahan terhadap serangga penular, misalnya varietas Orba dan varietas Wilis.
d.    Penanaman varietas yang tahan terhadap virus kerdil kedelai, misalnya varietas Taichung, Bonus, Lokon, Dempo, dan Sumbing
e.    Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inangnya.
2.    Pengendalian secara fisik dan mekanis:
a.    Sanitasi tanaman kedelai yang terserang dengan cara mencabut dan memusnahkannya dengan cara dibakar.
b.    Menghilangkan atau membersihkan tumbuhan pengganggu yang merupakan tumbuh inang bagi virus.
3.    Pengendalian secara kimiawi:
Apabila dijumpai serangga penular di daerah berjangkitnya penyakit virus dapat dilakukan penyemprotan dengan insektisida berbahan aktif imdakloprid missal Dagger 200 SL dengan konsentrasi 10-15 ml/ tangki atau insektisida berbahan aktif profenofos seperti Biocron 500 EC dengan konsentrasi 15-20 ml/tangki.
(USR)***
Atasi, Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)
15.04 | Author: Urip SR
Gejala serangan ulat tanah (Agrotis ipsilon) (Foto: Anik Kurniati)
Larva ulat tanah (Foto: Anik Kurniati)
Bapak Rahmad, petani dari Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat tertegun melihat tanaman kedelainya yang baru berumur 5 hari banyak yang mati, dengan gejala pada bagian batang tanaman putus atau terpotong. Pada awalnya, beliau menduga bahwa tanaman kedelainya tersebut mati karena dimakan oleh jengkerik atau semut. Tetapi ternyata setelah beliau mengorek tanah didapatkannya ulat berwarna hitam di dalam bekas korekan tanahnya. Setelah itu beliau baru sadar bahwa tanaman kedelainya yang mati tersebut karena telah terpotong oleh ulat tersebut. Dan bahkan beliau menyebut ulat hitam tersebut dengan sebutan “monster”. Sebenarnya apa sih “monster” itu???????? Monster itu adalah ulat Agrotis ipsilon atau ulat hitam atau sering disebut juga ulat tanah.
Agrotis ipsilon merupakan ulat tanah yang mempunyai sifat polifag. Hama ini mempunyai kisaran inang yang sangat luas, bisa menyerang pada tanaman  kacang-kacangan, kedelai, jagung, kubis dan tanaman sayuran semusim lainnya. Dalam klasifikasi serangga atau insekta, ulat tersebut berada di ordo Lepidoptera (ordo kupu-kupu dan ngengat) dan masuk pada famili Noctuidae. Perkembangan ulat ini bersifat metamorfosis  sempurna, terdiri atas stadia telur, ulat/larva, kepompong/pupa dan ngengat/ imago.
MORFOLOGI DAN BIOEKOLOGI
TELUR
Telur diletakkan satu-satu atau dalam kelompok di atas tanah yang lembab. Bentuk telur seperti kerucut terpancung dengan garis tengah pada bagian dasarnya 0,5 mm. Seekor betina dapat meletakkan 1.430 - 2.775 butir telur. Warna telur mula-mula putih lalu berubah menjadi kuning, kemudian merah disertai titik coklat kehitam-hitaman pada puncaknya. Titik hitam tersebut adalah kepala larva yang  sedang berkembang di dalam telur. Menjelang menetas, warna telur berubah menjadi gelap agak kebiru-biruan. Stadium telur berlangsung 4 hari.
LARVA
Larva menghindari cahaya matahari dan bersembunyi di tanah kira-kira  sedalam 5 - 10 cm atau dalam gumpalan tanah. Larva aktif pada malam hari untuk menggigit  pangkal batang.  Larva yang baru keluar dari telur berwarna kuning kecoklat-coklatan dengan ukuran panjang berkisar antara 1 - 2 mm. Sehari kemudian larva mulai makan dengan menggigit   permukaan daun.  Larva mengalami 5 kali ganti kulit.  Larva instar terakhir berwarna coklat  kehitam¬-hitaman.  Panjang larva instar terakhir berkisar antara 25 - 50 mm.  Bila larva diganggu   akan melingkarkan tubuhnya dan tidak ¬bergerak seolah-olah mati.  Stadium larva berlangsung       sekitar 36 hari
PUPA
Pembentukan pupa terjadi di permukaan tanah. Pupa mempunyai panjang 17 sampai 22 mm dan 5 sampai 6 mm lebar, dan berwarna coklat gelap. Stadium pupa berlangsung 12 sampai 20 hari.
IMAGO
Umumnya ngengat Famili Noctuidae menghindari cahaya matahari dan bersembunyi pada permukaan bawah daun.  Sayap depan berwarna dasar coklat keabu-abuan dengan bercak-bercak hitam.  Pinggiran sayap depan berwarna putih.  Warna dasar sayap belakang putih keemasan dengan pinggiran berenda putih. Panjang sayap depan berkisar 16 -19 mm dan lebar 6-8 mm. Ngengat dapat hidup paling lama 20 hari. Apabila diganggu atau disentuh, ngengat menjatuhkan diri dan pura-pura mati. Perkembangan dari telur hingga serangga dewasa rata-rata berlangsung 51 hari.
Bagaimana gejala kerusakan dari ulat tanah tersebut????
Stadia yang paling merusak dari hama Agrotis ipsilon adalah larva. Larva aktif menyerang pada tanaman dengan menggigit akar dan pangkal batang pada malam hari. Pangkal batang yang digigit akan mudah patah dan mati. Larva juga biasa menggigit atau memotong ujung tanaman muda sehingga pucuk atau tangkainya terkulai dan layu. Di samping menggigit pangkal batang, larva yang baru menetas, sehari kemudian juga menggigit permukaan daun. Ulat tanah sangat cepat pergerakannya dan dapat menempuh jarak puluhan meter.  Seekor larva dapat merusak ratusan tanaman muda.
PENGENDALIAN
 Upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hama ulat tanah ini? Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan pengolahan tanah dan sanitasi lahan. Pengolahan tanah yang baik dapat membunuh pupa yang ada di dalam tanah. Sanitasi dengan membersihkan lahan dari gulma yang juga merupakan tempat ngengat Agrotis ipsilon meletakkan telurnya.
Selain itu, pengendalian fisik/mekanis dengan mengumpulkan larva dapat dilakukan. Pengumpulan larva ini sebaiknya dilakukan pada senja hari-malam hari, karena pada waktu itu larva dapat dijumpai di permukaan tanah sekitar tanaman yang terserang. Larva yang terkumpul harus segera dimusnahkan.
Apabila serangan ulat tanah tinggi, dapat dilakukan penyemprotan dengan insektisida yang efektif, terdaftar dan diizinkan dengan  aplikasi pada tanah di sekeliling tanaman inang.
Tepat dalam identifikasi gejala serangan hama pada tanaman akan memudahkan dalam pengendalian hama sehingga dapat meminimalkan kerugian yang diderita oleh petani. Selamat Mengendalikan!***
(Penulis: Anik Kurniati, SP, POPT Ahli Pertama)