Materi Pelatihan P3OPT
14.10 | Author: Urip SR
Materi dan Praktek yang akan dibahas dalam pelatihan meliputi :
1. Program peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan
2. Prakiraan dan evaluasi prakiraan serangan OPT tanaman pangan
3. Metodologi pelatihan
4. Kebijakan perlindungan tanaman pangan
5. Pengenalan hama dan musuh alami tanaman padi
6. Pengenalan penyakit dan agens antagonis tanaman padi
7. Pengambilan sampel dan koleksi OPT padi
8. Identifikasi dan preparasi koleksi OPT padi
9. Pedoman pengamatan dan pelaporan OPT Tanaman Pangan
10. Pengamatan Tetap (Petak tetap, light trap, SMPK)
11. Pelaporan dan evaluasi hasil pengamatan petak tetap
12. Pengamatan keliling
13. Pelaporan dan evaluasi hasil pengamatan keliling
14. Pedoman pengamatan dan pelaporan DPI
15. Surveilannce
16. Pelaporan dan evaluasi hasil surveillance
17. Pengenalan dan perbanyakan agens hayati padat

18. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tanaman Pangan
19. Pengenalan dan perbanyakan agens hayati cair
20. Ekobiologi dan peramalan OPT
21. Identifikasi, pengamatan dan penilaian kerusakan oleh Wereng Batang Coklat (WBC)
22. Uji Ketahanan varietas dan kehilangan hasil akibat serangan WBC
23. Pengelolaan dan teknologi pengendalian WBC
24. Ekobiologi dan peramalan Penggerek Batang Padi (PBP)
25. Identifikasi, pengamatan & penilaian kerusakan oleh PBP
26. Perbanyakan parasitoid Penggerek Batang Padi Trichogramma sp.
27. Pengenalan dan perbanyakan pestisida nabati
28. Pengelolaan dan teknologi pengendalian PBP
29. Epidemiologi dan peramalan penyakit tanaman padi.
30. Identifikasi, pengamatan dan penilaian kerusakan oleh penyakit.
(Bersambung)....
.
.
Membakar Semangat THL-POPT
13.45 | Author: Urip SR
Pre Test Ballot Box (Foto: Urip SR)
Jatisari (6/5). Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang perlindungan tanaman pangan sangat dibutuhkan mengingat salah satu tuntutan tugas SDM Perlindungan Tanaman adalah mengamankan produksi pangan dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).  Manfaat dari peningkatan kemampuan sumber daya manusia di bidang perlindungan tanaman adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas perlindungan tanaman dalam hal pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT pangan, dengan harapan diaplikasikan dalam melaksanakan tupoksi sehingga serangan OPT pangan dapat ditekan, dan dapat meningkatkan produksi pangan secara nyata.  Setiap tahun Balai Besar Peramalan OPT (BBPOPT)  menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Perlindungan Tanaman Pangan, dan terus dievaluasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.  Sehubungan dengan hal tersebut maka BBPOPT melaksanakan Pelatihan Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT (P3OPT) bagi Tenaga Harian Lepas Pengendali OPT (THL-POPT) tahun 2015.
Dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang P3OPT, yang sasarannya adalah terwujudnya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan 30 orang THL-POPT di bidang P3OPT.  Adapun manfaatnya adalah pengetahuan dan ketrampilan di bidang pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT yang diperoleh selama pelatihan dapat menambah kemampuan petugas pengamat OPT dalam melaksanakan tugas.
Selamat Datang Peserta Pelatihan P3OPT bagi THL-POPT Angkatan - I (6-19 Mei 2015) di Kawah Candradimuka Perlindungan Tanaman.
(uripsr@ymail.com)
.

Mengenal Kutu Daun (Aphis glicines)
15.13 | Author: Urip SR
Kutu daun (Aphis glicines) Foto: Repro
Aphis glycines yang biasa disebut dengan aphis dikelompokkan ke dalam ordo         Homoptera dengan famili Aphididae.  Tubuh aphis berukuran kecil, lunak dan berwarna hijau agak kekuningan.  Panjang tubuh aphis dewasa berkisar antara 1 - 1,6 mm.  Nimfa aphis dapat dibedakan dengan imagonya dengan cara menghitung jumlah antenanya.  Pada umumnya , nimfa instar satu mempunyai antena sebanyak 4-5 ruas.  Sedangkan nimfa instar kedua berantena sebanyak 5 atau 6 ruas, dan imago sebanyak 6 ruas.
Sebagian besar jenis serangga ini tidak bersayap, tetapi bila populasi meningkat, sebagian serangga dewasanya membentuk sayap yang bening.  Selanjutnya, serangga yang bersayap pindah ke pertanaman kedelai lain untuk membentuk koloni baru. Serangga ini menyukai bagian-bagian muda dari tanaman inangnya, baik nimfa dan imago mengisap cairan tanaman.
Aphis juga bertindak sebagai vektor (serangga penular) berbagai penyakit virus kacang-kacangan (soybean mosaic virus, soybean yellow mosaic virus, bean yellow mosaic virus, soybean dwarf virus, dan peanut stripe virus).
Tanda serangan Aphis
Aphis menyerang tanaman kedelai muda sampai tua, serangan pada pucuk tanaman muda menyebabkan pertumbuhan tanaman kerdil.  Cuaca yang panas pada musim kemarau sering menyebabkan populasi hama kutu daun ini tinggi.
Cara pengendalian Aphis
Tanam serempak
Pemantauan lahan secara rutin dan pemusnahan kelompok telur dan imago.
Penggunaan pestisida nabati.
Jika populasi tinggi, semprot dengan insektisida yang direkomendasikan, antara lain yang berbahan aktif : amitraz, heksitiazok, dikofol, dan propargit.
.