Hindari 3 S dan 3 T
16.09 | Author: Urip SR
Seringkali kita mendengan keluhan dari orang2 disekitar kita yang bilang SULIT, SUKAR, SUSAH (3 S) dan TIDAK BISA, TIDAK MUNGKIN, TIDAK MAMPU (3 T) kalimat itu muncul dari teman2 dilingkungan kantor ataupun dikeseharian dalam kehidupan bermasyarakat. Semuanya itu merupakan "Problem Maker", maka untuk mengubah semuanya itu kita harus menjadi ""Problem Solver". Bagaimana sih agar kita menjadi problem solver??? Dibawah ini ada beberapa point yang mampu mengubah sikap hidup kita :

1. Karakter prinsip yang benar : a) merespon sesuai dengan nilai2 yang dianut, b) menerima tanggung-jawab atas pilihannya, c) berfokus pada lingkungan pengaruh mereka.

2. Visi dan Misi hidup yang jelas (Visi kita membentuk masa depan kita)
3. Kerja profesional (memiliki impian, memiliki tujuan hidup)

Mari menjadikan diri kita sebagai PROBLEM SOLVER, hidup itu pilihan, maka pilihlah bahagia, kebahagiaan bukan untuk dicari tetapi mari MENJADI BAHAGIA, karena kita yang menciptakan bahagia. Semoga uraian singkat ini bermanfaat...!
.
Catatan Akhir Tahun 2011
15.40 | Author: Urip SR
Tiga bulan lebih tidak melakukan aktifitas blogging, entah setan dari mana yang membuat males sehingga tidak satupun postingan muncul, padahal rentang waktu itu antara bulan September sampai dengan Nopember banyak sekali kegiatan Traveling yang menyenangkan. Rasa malas menulis itu disebabkan karena hilangnya kamera digital sehingga malas memposting tulisan tanpa disertai dengan ilustrasi gambar atau foto. Ibarat sayuran rasanya hambar tanpa garam begitu pula sebuah tulisan rasanya hambar tanpa dihiasi foto2 pendukung sebagi ilustrasinya.
Motivasi menulis seakan hilang....energi jiwa yang membangkitkan energi fisik seperti tak kuasa membangunkan ke-malas-anku dalam menulis. Maka aku harus bangkit lagi membiasakan diri menulis sebagai salah satu hiburan yang yang menyenangkan, dan aku bahagia mengerjakannya. Maka mulai saat ini aku akan buka mata, buka telinga, buka fikiran, buka hati dan buka keyakinan.

Catatan2 tercecer selama 3 bulan yang belum sempat terposting:
1. Mengikuti Pameran MPTHI di Bumi Sriwijaya Palembang
2. Mengikuti Pameran Pekan Flori-Flora Nasional (PF2N) di Denpasar Bali
3. Mengikuti Safari Kegiatan Ditjen TP di Jawa Tengah (Semarang, Pati, Kudus, Demak, Blora)
4. Mengikuti Apresiasi Pengelola Pameran di Hotel Marbella Dago Pakar Bandung
5. Mengikuti kegiatan Motivasi di Jakarta (PT. Trustco Bandung)

Kegiatan yang menyenangkan itu terselip catatan kaki tentang kultur budaya daerah yang disinggahi des wisata kuliner daerah setempat disamping wisata panorama alam lainnya. Namun tidak satupun foto2 pendukung menyertai catatan itu. Mencoba menguraikan satu-persatu kenangan yang tercecer dalam catatan kaki. Kegiatan yang paling berkesan adalah motivasi karena kegiatan ini mampu membangkitkan kembali semangat hidup, semoga setelah mengikuti MOTIVASI bisa menciptakan hal2 yang luar biasa dalam hidupku.
Keep Spirit...!
.
Ketupat identik dengan lebaran. Jenis makanan yang terbuat dari beras dan dibungkus daun kelapa ini selalu jadi santapan utama kala takbir dikumandangkan. Tapi, tahukah anda jika ketupat memiliki makna berbagai filosofis?

Sunan Kali Jaga dipercaya sebagai orang pertama yang memperkenalkan ketupat pada masyarakat Jawa. Ia juga yang membudayakan dua kali bakda sejak 1 Syawal, yaitu bakda lebaran dan bakda kupat.

Tak seperti saat ini, ketupat pada masa Sunan Kali Jaga dihidangkan sepekan setelah lebaran. Kala itu, masyarakat di setiap kampung menganyam ketupat dari selai daun kepala muda. Ketupat lantas dibentuk segi empat. Setelah dimasak, ketupat dibawa kepada kerabat tertua. Itu adalah lambang kebersamaan.

Sementara itu, beberapa ahli percaya bahwa ketupat adalah obat untuk bermaaf-maafan. Ketupat berasal dari kata `ngaku lepat` yang berarti mengakui kesalahan. itu tercermin dari rumitnya anyaman yang dibentuk.

Selain itu, ketupat pun mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan. Itu dilihat dari warna putih (suci-red) ketupat jika dibelah dua.

Yang terakhir, ketupat mencerminkan kesempurnaan. Jika dilihat dari bentuknya, ketupat berhubungan dengan kemenangan umat muslim setelah sebulan berpuasa.
(Sumber: Metrotvnews.com,Jakarta)
.
Karawang,4/8/2011. Wereng batang coklat (WBC) masih menjadi ancaman pada musim tanam 2011 saat ini, walaupun masih sporadis namun tetap harus diwaspadai penyebarannya, WBC masih menyerang varietas yang rentan seperti pandanwangi. Hasil surveylance pada tanggal 26-27 Juli 2011 yang dilakukan oleh Team Survey BBPOPT menunjukkan bahwa varietas pandanwangi rata-rata terserang WBC terutama di wilayah desa Jatibaru, kecamatan Jatisari, Karawang. Walaupun penyebaran serangannya masih bersifat sporadis namun kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Populasi 40-50 ekor/rumpun pada varietas rentan merupakan sebuah ancaman bagi daerah lain terutama yang tanaman padi yang berumur muda.
Maka untuk mengantisipasi meluasnya serangan WBC, dilakukan antisipasi dengan cara pengendalian. Pengendalian dilakukan dengan beberapa cara, baik pengendalian secara alami dengan menggunakan biopestisida (pestisida nabati) maupun dengan kimiawi tergantung situasi masing-masing daerah dan kesiapan kelompok tani dalam pengadaan bahan pengendali OPT. Untuk populasi yang diatas ambang pengendalian maka alternatif terakhir adalah aplikasi pestisida yang diijinkan (sesuai anjuran dari Pemerintah).
Gerakan pengendalian kali ini dipusatkan di desa Jatibaru, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang. Untuk memudahkan teknik aplikasi maka dibagi menjadi 3 titik pengendalian berdasarkan blok atau kampung sehingga memudahkan aplikasi bagi petani. Masing-masing blok luas pengendaliannya kurang lebih seluas 15 hektar dengan dipandu oleh petugas dari BBPOPT bekerja sama dengan Mantri Tani dan PPL setempat.
(Bersambung).....
Istimewanya Bulan Ramadhan
17.43 | Author: Urip SR

Kalau setiap hari ada waktu istimewa di sisi Tuhan yaitu di 2/3 malam, setiap minggu ada hari istimewa yaitu hari jum'at dan setiap tahun ada bulan istimewa yaitu bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan sebagai bulan penuh berkah, tentu amalan-amalan kita di bulan Ramadhan akan dibalas dengan istimewa disisi Tuhan dengan berlipat ganda. Karena mengandung istimewa, mesti menggugah kesadaran semangat kita untuk berlomba-lomba dalam memperbanyak, baik amalan ibadah ritual maupun amalan ibadah sosial

Semangat dan kebiasaan dalam bulan suci Ramadhan, membentuk karakter dan mental untuk tetap konsisten dan istiqamah dalam sebelas bulan berikutnya.

Tapi apapun amalan-amalan dibulan suci ramadhaan, semuanya akan kembali pada kualitas kesadaran pengahambaan dan kualitas ketulusan ,kedalaman pemahaman akan makna-makna bathin dari ibadah ritual, sangat menentukan segalanya. Karena itu, yang sampai pada sisi Allah adalah niat kita (makna bathin) bukan materi atau bentuk lahiriah dari sebuah peribadatan kita.***

Open Turnamen Voli BBPOPT Cup'2011
06.31 | Author: Urip SR
Dalam rangka memperingati hari krida pertanian ke-39, mendukung program pemerintah mengolah-ragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga) khususnya bola voli, kemudian dalam rangka ekspose BBPOPT agar lebih dikenal masyarakat luas terutama masyarakat tani diwilayah Karawang, Subang, Purwakarta, dan Bekasi. Bahkan secara nasional bahwa institusi milik pusat ini terbuka bagi siapa saja terutama yang memerlukan informasi mengenai hama dan penyakit dan upaya pengendaliannya, begitu disampaikan oleh panitia dalam sambutan pembukaan Open Turnamen Voli pada hari Sabtu, 23 Juli 2011 bertempat di lapangan Voli BBPOPT. Acara ini terselenggara atas dukungan mitra swasta, menurut pengurus PBVSI Koni Karawang event ini merupakan yang terbesar di tahun 2011 dilihat dari jumlah hadiah yang dibagikan. Juara 1 (1 unit sepeda motor SUZUKI SPINS), juara 2 (Uang pembinaan senilai 5 juta), juara 3 (uang pembinaan senilai 2,5 juta), dan juara 4 (uang pembinaan senila 1,5 juta), disamping itu juga masing-masing juara diberikan tropy. Mitra swasta yang mendukung acara ini antara lain:
1. SUZUKI Motor Jakarta.
2. PT. Empos Tiran (Produsen Rodentisida)
3. PT. Biotis
4. PT. Tritama Wirakarsa (NORDOX)
5. PT. Sari Kresna Kimia (Agro Chemical Industry)
6. PT. Dupont Indonesia
7. PT. Petrokimia Kayaku Gresik
8. PT. Mitra Kreasidharma (MKD Groups)
9. PT. Aman Asri (Puanmur)
10. PT. Arista LifeScience
11. PT. Johny Jaya Makmur (JJM)
12. PT. Bayer CropScience
13. Bank BRI Cikampek
14. PT. Sang Hyang Seri (SHS)
15. Radio ADS
16. Koperasi Mitra Usaha (KMU)
17. Air Mineral AMBIOE

Peserta tim/club yang bertanding sebanyak 16 team yang berlaga selama 2 hari berturut-turut dengan system rally point. Juara 1 diraih oleh Team BINA REMAJA, Juara 2 Team CIPUTRA, Juara 3 tuan rumah Team BBPOPT, dan Juara 4 diraih Team SIMPATI BARUNA.
Selamat kepada sang juara, juga ucapan terima kasih kepada team yang sudah ikut berpartisipasi pada event ini. Sampai jumpa pada event berikutnya. (USR)
.
Arti Sebuah Tanda Kehormatan
12.37 | Author: Urip SR
Jakarta (21/06/2011) Hari Krida Pertanian ke - 39 diperingati di lapangan Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM 3 Ragunan, Jakarta Selatan dengan Inspektur Upacara Wamentan Bayu Krisnamurthi. Peringatan kali ini agak berbeda dari biasanya, ya biasanya Menteri sendiri sebagai Irup-nya tapi kali ini Pak Wamentan berbagi tugas dengan Menteri Pertanian yang mungkin lagi sibuk di acara Penas XIII di Tenggarong. Barangkali lebih penting di acara Penas maklum bos besarnya (Presiden) sedang berkunjung kesana. Sama-sama seremonial tapi bobotnya barangkali lebih maklum di Tenggarong dihadiri 30.000 manusia. Begitulah kira-kira..!
Ada satu kalimat yang perlu digaris bawahi pada saat Wamentan memberikan sambutan, bahwa Acara seperti ini bukan hanya sebagai seremonial belaka tetapi ada semangat untuk memajukan masyarakat pertanian kita, yang harus selalu diapresiasi dan dimotivasi.
Siapakah dia? .....berlanjut makan siang dulu yach...perut dah mau diisi nih.
.
Sekilas tentang Saung Endah
21.47 | Author: Urip SR
Angin pagi yang berhembus menerpa sekujur tubuh, motor yang digeber kenceng memburu waktu agar on time tiba di lokasi. Setengah jam perjalanan dari Cikampek menuju Saung Endah tempat berlangsung acara Musyawarah Besar Blogger Karawang tahun 2011. Sebuah resto yang berdiri di sisi sungai Tarum Timur yang bernuansa alam betul-betul cukup menyejukkan ditengah kota Karawang yang menyengat.
Gemericik suara air menghiasi suasana saung Endah, beberapa pemancing mulai menarik joran, seekor ikan mas ukuran besar menggeliat diujung mata kail. Sementara dipojok lain sepasang kekasih sedang bercengkerama. Saung Endah bener-bener endah
Tempat yang menawarkan ke teduhan dan kenyaman para pengunjung yang menikmati makan ala sunda sekaligus memancing di saung tersebut.
Begitulah ilustrasi pemandangan tadi siang yang sempat terekam dalam ingatan, catatan kecil yang sempat menuliskan suasana hati saat itu, sungguh menyenangkan apabila membawa si kecil bermain-main perahu di tengah danau buatan itu. Atau memancing bersama keluarga bahkan membakar langsung hasil tangkapan ikan. Wah sungguh menyenangkan...
Saung Endah, Karawang (19/06/2011). Mubes berjalan lancar sesuai rencana, walaupun jam karet masih berlaku alias molor 2 jam, dari rencana jam 9 pagi ternyata dimulai pada pk. 11.00 wib. Peserta hadir sebanyak 24 blogger (1 diantara adalah bloggerwati) dan beberapa diantaranya pemula (newbie). Secara aklamasi akhirnya terpilih sdr. Nugraha Bayu Sanjaya sebagai ketua blogger Karawang periode 2011 - 2012.
Pertanggung-jawaban dari ketua sebelumnya (Faizal Muchtar) yang masih menyisakan PR bagi ketua terpilih merupakan tantangan yang harus dihadapi, namun dalam orasinya calon terpilih secara singkat mengatakan akan berusaha menjadi lebih baik dari kepengurusan sebelumnya. Modal semangat itulah yang menyebabkan sdr Bayu akhirnya secara mutlak terpilih. Amanah yang harus dipikul bersama jajaran pengurus yang baru dan seyogyanya mendapat dukungan dari anggota lainnya yang mayoritas memilih Bayu. Tiada gading yang tak retak begitu pula kepengurusan yang lama, tetapi program kerja yang belum tuntas menjadi PR yang tidak ringan, disinilah dibutuhkan kriteria pemimpin yang Kober, Bener, dan Pinter. Ketiga kriteria itu harus melekat pada individu ketua blogger Karawang. Program-program kerja yang belum selesai harus dituntaskan sesuai jadwal yang ditentukan seperti acara Pasanggiri Mojang Jajaka Karawang (Pemilihan Mojang-Jajaka Karawang tahun 2011) harus berjalan sukses.
Semua akan terasa ringan kalau semua anggota blogger Karawang bersatu padu, sebagai wadah insan kreatif Karawang, seperti yang dituturkan oleh Rohmat Sarman dalam kritikannya bahwa kita harus kreatif dan cerdas mampu membaca kebutuhan zaman. Semua yang tergabung di Bloggkar ini adalah orang-orang yang kreatif yang mempunyai spesialisasi masing-masing, dari programmer, teknik jaringan, desain web, sampai toko online dan pakar google adsense.
Barangkali kritik itu harus dijawab dengan kerja sungguh-sungguh, nawaitunya ibadah pasti terasa ringan.
Pk.15.00 tidak terasa akhirnya acara berakhir dengan berfoto-ria. Saung Endah menjadi saksi terpilihnya Nugraha Bayu sanjaya. Semoga program-programnya kedepan semakin endah.
Semoga.!!!***
Foto: by Bloggkar
.
Menjelajahi Bumi Mina Tani....
20.47 | Author: Urip SR
Surveilance dilakukan pada tangal 10-12 Mei 2011
Berdasarkan laporan tengah bulanan dari LPHP Pati periode April II 2011 sebagai berikut:

Luas pertanaman padi di Kabupaten Pati mencapai luasan 39.990 hektar, yang tersebar di 21 kecamatan.
OPT utama yang menyerang pertanaman padi terdiri dari Wereng Batang Coklat (WBC) seluas 90 ha terdapat di kecamatan Winong, Tambakromo, Pucakwangi dan Jakenan dengan intensitas serangan ringan. Penggerek Batang Padi (PBP) seluas 171 ha terdapat di 11 kecamatan serangan terluas di Kecamatan Kayen, Sukolilo, dan Winong dengan intensitas serangan ringan. Tikus seluas 52 ha menyerang di 5 kecamatan antara lain kecamatan Sukolilo, Tambakromo, Winong, Juwana dan Pati dengan intensitas serangan ringan. Penyakit Kresek/BLB (Xanthomonas oryzae) seluas 100 ha ditemukan di 4 kecamatan antara lain kecamatan Gabus, Sukolilo, Tambakromo, dan Pati dengan intensitas serangan ringan.

Hasil surveilans di lapangan

Hasil surveilans di lapangan khususnya terhadap OPT utama padi yang dilakukan oleh Tim surveilans al:
Varietas padi yang diamati di Kabupaten Pati dominan varietas ciherang dengan kisaran umur tanaman antara 8 hari setelah tanam (hst) sampai dengan 65 hst, jarak tanam system tegel 20x20 cm. Umur tanaman padi dominan 45 hst.
Populasi WBC yang paling tinggi ditemukan di kecamatan Pati, desa Kalidoro dengan rata-rata populasi 6.03 ekor/rumpun dan ditemukan virus kerdil hampa seluas 3.5 Ha pada varietas pepe.
Padat populasi musuh alami: Ophionea sp, Paederus sp, Miscarspis sp, Spiders (laba-laba) (OPMS) rata-rata berkisar antara 1.00 – 1.27 ekor/rumpun.
Intensitas serangan PBP yang tertinggi ditemukan di kecamatan Gabus dengan intensitas serangan berkisar antara 0.6 – 3.02 %.
Intensitas penyakit kresek/BLB hanya ditemukan di kecamatan Gabus dengan kisaran serangan antara 0 – 1.84 %.

Potensi serangan OPT di Kabupaten Pati.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapang keadaan serangan OPT rata-rata masih di bawah ambang pengendalian, namun terdapat penyakit virus kerdil hampa sehingga dikwatirkan daerah tersebut sebagai sumber inokulum penyakit virus kerdil hampa.
Saran rekomendasi :
- Walaupun populasi WBC masih dibawah ambang tetapi di lokasi ditemukan penyakit virus kerdil hampa sehingga perlu dilakukan pengendalian terhdap vektornya (Wereng coklat) dan dilakukan eradikasi mengingat tanaman masih berumur muda.
- Apabila terjadi serangan, keringkan petakan sawah 3-4 hari untuk memudahkan teknis pengendalian.
- Eradikasi myeluruh seluas 3.5 ha mengingat tanaman padi masih muda untuk memutus sumber inokulum.
- Kendalikan vector (WBC) dengan insektisida yang berbahan aktif bufrofezin, fipronil, amidakloprid, karbofuran, atau teametoksan.

Ucapan terima kasih kepada: Pimlab LPHP Pati Ir. Sofyan Bakri beserta staf Laboratorium
Bpk. Tri Agus Susanto yang mengawal selama surveilance di Kab. Pati.
.
Nyoto Dulu Ah....(Soto Lamongan)
02.28 | Author: Urip SR
Seperti biasa sudah menjadi rutinitas apabila selesai melaksanakan tugas, refreshing adalah hal terpenting setelah penat mendera selama seharian penuh. Selain istirahat di hotel, memanjakan lidah dengan kuliner lokal adalah wajib. Kali ini Soto Lamongan pun dicicipi bagaimana rasanya menikmati soto di tempatnya Kota Lamongan.

Soto Lamongan makanan khas dari Kota Lamongan (Jawa Timur) seringkali dijumpai di sudut-sudut kota dengan cirinya yang khas, yaitu dengan tenda. Soto adalah kuliner rakyat di Indonesia dan setiap daerah mempunyai ciri khas tersendiri, seperti halnya soto Lamongan.

Yang mencirikan soto Lamongan adalah kuahnya yang berwarna kuning. Bahannya dari daging ayam, kaki, dan jeroan ( Ati dan Rempela ). Bumbunya: Kunir, Jinten , Ketumbar , Laos , Bawang Merah , Bawang Putih , Sere, Daun Purut , Kemiri , merica, kecap asin, micin, dan garam, jangan lupa pula ditambahkan ikan bandeng yang direbus bersama bumbu tersebut sampai hancur(durinya disingkirkan terlebih dahulu).

Untuk pelengkapnya Suun , Telor, Sladri , Poyah ( Krupuk Udang dan bawang putih goreng) , lombok (cabe,kemiri,garam). cara menyajikan dengan nasi putih.

Kami menikmati kuliner ini di pusat jantung kota Lamongan, wuih..segernya, ternyata tidak jauh beda antara soto lamongan yang ada di Jakarta maupun di tempat asalnya. Yang sangat beda adalah si penyaji yang manis dan ramah asli gadis Lamongan. Wah..wah...wah...Nikmat..!!!

.
Serba-serbi Workshop
02.21 | Author: Urip SR
Acara Workshop Pengendalian Wereng batang Coklat dan penyakit utama padi selain pembahasan RTL juga dimeriahkan dengan acara pameran inovasi teknologi pengendalian OPT.
Bertempat di halaman samping gedung "Graha Bhinneka Karya" (Gd.Korpri) Jl. Kusuma Bangsa, berdiri tenda tempat stand pameran berlangsung. Pameran diikuti oleh mitra swasta 15 perusaaan pestisida (Formulator), dan 3 instansi pemerintah al, BB-Padi, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), dan BPTPH Prov. Jawa Timur.

Agenda workshop antara lain :

- Pembuatan RTL sebagai wujud nyata pengendalian Wereng Batang Coklat tahun 2011
- Pameran inovasi teknologi perlindungan tanaman padi

Workshop wereng batang coklat ini bertujuan untuk :

a. Mengidentifikasi dan mengevaluasi serangan wereng batang coklat saat ini.
b. Mengevaluasi varietas padi tahan wereng batang coklat dan definisi ketahanan
c. Meningkatkan produksi untuk mencapai target 70,6 juta ton GKG.
d. Mengkoordinasikan semua institusi terkait dalam rangka mencapai target produksi 2011.

Tempat:

Acara workshop pengendalian wereng batang coklat dilaksanakan di Graha Bhinneka Karya, Gedung Korpri, Lamongan pada 20 April 2011.

Peserta:

Peserta workshop pengendalian wereng batang coklat adalah Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Dinas Pertanian Kabupaten di Jawa Timur (Gresik, Sidoarjo, Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Madiun, Ngawi, Ponorogo, Kediri, Tulungagung, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Jember, Banyuwangi), BPTPH, BPTP, Badan SDM, LPHP se-Jawa Timur, HKTI, KTNA, Koordinator POPT, Bakorluh, Bapeluh, Swasta, Gabungan kelompok tani, dan kelompok tani.

Agenda Kegiatan:

- Pendaftaran - Panitia
- Laporan pelaksanaan workshop
- Sambutan dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
- Arahan sekaligus pembukaan workshop
- Laporan situasi hama dan penyakit padi di Jawa Timur
- Teknik pembuatan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
- Pembagian grup pembuatan RTL berdasarkan kabupaten
- Ishoma
- Presentasi RTL masing-masing kabupaten (Diskusi)
- Rangkuman hasil diskusi RTL
- Pembacaan rumusan dan penutupan.

Pameran Inovasi Teknologi Perlindungan Tanaman:

- BB-Padi
- BBPOPT
- BPTPH Prov. Jawa Timur
- PT. Bayer Indonesia
- PT. Dupont Indonesia
- PT. Tritama Wirakarsa
- PT. Arysta Life Science
- PT. FMC
- PT. BASF
- PT. Vitafarm
- PT. Petrokimia Kayaku
- PT. Petrosida Gresik
- PT. Centa Brasindo Abadi
- CV. Saprotan Utama
- PT. Mitra Kreasi Dharma
- PT. Biotis
- PT. Agricon
- PT. Tanindo Subur Prima

Posisi serangan wereng batang coklat (WBC) pada tahun 2011 ini menjadi sangat penting walaupun serangannya yang sampai puso belum terlalu luas. Hal ini disebabkan, pada tahun 2011 atas instruksi Presiden SBY agar produksi nasional mencapai 70,6 ton GKG dan surplus beras 10 juta ton sampai 2015. (USR)***

.
Apa itu RTL...???
01.44 | Author: Urip SR
Oleh-oleh dari Lamongan bukan sotonya, tetapi RTL (Rencana Tindak Lanjut) pengendalian hama wereng batang coklat (WBC) dan hama penyakit utama padi, sebagai wujud nyata pengendalian WBC tahun 2011. Dengan mengambil Tema "Normalisasi Produksi Padi Pasca Ledakan Wereng Batang Coklat"
RTL itu sendiri bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi serangan wereng batang coklat saat ini (MK. 2011). Mengevaluasi varietas padi tahan wereng batang coklat dan definisi ketahanan. Meningkatkan produksi untuk mencapai target 70,6 juta ton gabah kering giling (GKG), serta mengkoordinasikan semua institusi terkait dalam rangka mencapai target produksi tahun 2011.
Namun demikikian untuk mencapai target pada MK. 2011 dalam perjalanannya mengalami hambatan dengan adanya OPT, terutama wereng batang coklat yang telah merusak tanaman padi seluas 105.000 ha pada tahun 2010. WBC saat ini merupakan hama global, bukan saja menjadi hama pada pertanaman padi di Indonesia, tetapi juga telah banyak menyerang pertanaman padi di hina, Vietnam, Thailand, India, Pakistan, Malaysia, Filipina, Jepang, bahkan Korea.
Nah,...RTL merupakan solusi untuk menyelesaikan permasalahan OPT secara terkoordinasi antar institusi Pusat maupun Daerah dalam rangka mencapai target produksi di tahun 2011.
Semoga..!!!(USR)***
.
SPOT STOP...!!!
01.30 | Author: Urip SR
Arahan Dirjen Tanaman Pangan pada saat pembukaan Workshop Wereng Batang Coklat dan Penyakit utama padi di Lamongan (20/4) yang baru lalu. Workshop menghasilkan kertas kerja yang merupakan dasar kita untuk mengimplementasikan secara nyata di tingkat lapang. Langkah nyata dalam pengendalian wereng batang coklat melalui RTL di Jawa Timur ini merupakan rangkaian dari workshop-workshop yang telah ada sebelumnya, dimulai dari Jawa Tengah (Tegalgondo), Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur. Setelah itu tidak ada lagi workshop serupa artinya permasalahan eksplosif hama wereng sudah bisa diatasi. Tidak ada lagi laporan adanya spot-spot hopperburn akibat serangan wereng batang coklat terhadap tanaman padi.
SPOT STOP...!!!
Mampukah kita? Pertanyaan besar yang menyeruak diantara benak para hadirin yang memenuhi aula gedung Korpri Jl. Kusuma Bangsa Lamongan. Kunci sukses pengendalian adalah terkoordinasi antara pusat dan daerah dalam mengambil kebijakan yang cepat. Aparat yang sinergis, tanggap terhadap segala permasalahan OPT yang berkembang.
Petani bersama pemerintah harus mempunyai semangat yang sama dalam menghentikan penyebaran wereng coklat. Dirjen Tanaman Pangan,Udhoro Kasih Anggoro, dalam Workshop Pembuatan Rencana Tindak Lanjut Pengendalian Wereng Coklat dan Hama Penyakit Utama Padi di Lamongan, Jawa Timur, Rabu (20/4/2011), memaparkan empat strategi yang diterapkan untuk mempertahankan ketahanan pangan.

Udoro menjelaskan strategi pertama, yaitu perluasan areal tanam untuk meningkatkan produktivitas dari 5,1 ton menjadi 5,3 ton per hektar. Strategi kedua, pengamanan produksi dengan cara menurunkan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dan menurunkan kehilangan hasil.

Strategi ketiga, penguatan kelembagaan petani dan pembiayaan untuk petani. Sementara strategi keempat, penguatan produktivitas melalui varietas yang sesuai kondisi lahan di wilayah setempat sehingga terjadi peningkatan sebesar 0,3 kuintal per hektar.

Dia berharap dengan strategi tersebut, maka upaya surplus sebesar 70,6 ton gabah kering giling (GKG) menjadi kenyataan. "Upaya ini sebagai penerjemahan instruksi presiden yang isinya gerakan lawan hama dengan langkah nyata sebaik-baiknya," ujar Udhoro.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Made Jana Mejaya menyampaikan, workshop sebelumnya dilaksanakan di Tegalgondo, Solo, Jawa Tengah, pada 31 Maret 2011, yang dihadiri perwakilan dari tujuh kabupaten/kota eks karesidenan Surakarta dan yang kedua di Sukamandi pada 12 April 2011 dihadiri perwakilan 10 kabupaten di Jawa Barat dan Banten.

Workshop di Lamongan dihadiri perwakilan 15 kabupaten di Jawa Timur yang mengalami serangan hama wereng, yakni Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Kediri, Lamongan, Lumajang, Madiun, Ngawi, Ponorogo, Sidoarjo, Situbondo, Tuban, dan Tulungagung. Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka normalisasi produksi padi pascaledakan wereng coklat.

Lamongan merupakan salah satu kabupaten yang wilayahnya cukup parah diserang wereng coklat. Respons atas rencana tindak lanjut ditunjukkan oleh Gubernur Jawa Tengah dengan menyuplai 40 ton bibit kepada petani. Dengan adanya RTL, mampu bermanfaat bagi petani dan mampu mengamankan produksi beras nasional.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur Wibowo Eko Putro berharap bisa melaksanakan Inpres Nomor 5 Tahun 2011 tentang Bantuan Penanggulangan Padi Puso. Dia menyebutkan, pada 2010 sekitar 21.000 hektar padi di Jawa Timur mengalami puso. Penyebab kegagalan panen tersebut adalah wereng, banjir, dan kekeringan.

Wibowo menyatakan, peran Jawa Timur dalam pengadaan beras nasional sebesar 17 persen. Petani Jatim perlu survive dalam melawan OPT. "Bukan penggantiannya yang diharapkan, melainkan bagaimana melindungi petani dalam mempertahankan produksi pertanian," kata Wibowo.

Wakil Bupati Lamongan Amar Saifudin menyatakan, Pemkab Lamongan siap bersinergi dalam pelaksanaan RTL. Pemkab Lamongan berusaha memperbaiki infrastruktur pertanian berupa pembangunan jalan, perbaikan irigasi, serta perbaikan sarana pertanian lainnya.

Pakar Wereng Batang Coklat dari BB-Padi, Profesor Baehaki Suherlan Effendi, mengatakan bahwa RTL adalah kegiatan yang berkelanjutan yang dilakukan secara terus-menerus. Diperlukan kebersamaan dalam menanam padi, terutama dalam tanam serentak atau berjemaah.
.
Oleh: Baskoro Sugeng Wibowo - Pemerhati masalah Penyakit Tanaman Pangan BBPOPT Jatisari.

Busuk pelepah merupakan penyakit padi yang disebabkan oleh jamur pathogen Sarocladium oryzae (Sawada) dengan sinonim Acrocilindrium oryzae (Sawada).Busuk pelepah (Sheath Rot) merupakan penyakit padi pada saat ini masih rendah, sehingga masih dkelompokan dalam minor disease. Penyakit busuk pelepah sebenarnya bukan merupakan penyakit yang baru, bahkan telah dikenal lebih dari 23 tahun yang lalu, pada tahun 1987 Tim Penyakit padi Sentra Peramalan Hama (sekarang BBPOPT) bersama dengan expert dari Jepang Dr. Shizuo Mogi (ATA-162) telah mendeteksi keberadaan penyakit busuk pelepah tersebut. Pada lima tahun terakhir, setelah terjadi perubahan agroekosistem antara lain dengan introduksi beberapa varietas varietas baru dan juga adanya Dampak perubahan Iklim, penyebaran semakin meluas dan tingkat keparahan penyakit busuk pelepah semakin meningkat. Infeksi busuk pelepah dapat terjadi pada padi hibrida maupun non-hibrida. Sehingga diperkirakan dalam kurun waktu 3-5 tahun ke depan potensi penyakit busuk pelepah akan menjadi salah satu penyakit yang mematikan dan mengakibatkan kerugian berarti. Peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit busuk pelepah harus dimulai dari sekarang, dengan mengenali tanda, gejala dan epidemiologi penyakit ini. Secara visual gejala penyakit akan lambat oleh karena infeksi terjadi pada stadia generatif ( pada bagian pelepah yang membungkus malai) disamping itu kondisi di lapang seringkali terjadi serangan komplek serangan OPT, khususnya dengan gejala beluk. serangan beluk. Seiring dengan semakin pesatnya perubahan agroekosistem di sekitar kita, kelihatannya berpengaruh pula terhadap penyakit penyakit potensial. Peningkatan virulensi yang mengakibatkan meningkatnya keparahan, dan meluasnya sebaran penyakit busuk pelepah ini. . Disebut dengan busuk pelepah karena penyakit ini secara visual dapat dikenali dengan infeksi pada bagian pelepah daun paling atas. Gejala awal bercak berbentuk bulat atau oval, berukuran 0,5 – 1,5 Cm, warna abu abu di tengahnya dan coklat abu abu dipinggirnya. Bercak dapat melebar menutupi seluruh pelepah daun. Infeksi yang berat mengakibatkan malai tidak muncul sama sekali , sebagian muncul dan muncul semua tapi hampa . Infeksi penyakit busuk pelepah mengakibatkan bulir hampa dan berpotensi gagal panen apabila infeksi dalam skala luas.Penyakit busuk pelepah dan gejala hama beluk seringkali ditemukan di sawah, sehingga bagi orang awam sulit membedakan diantara keduanya. Bulir bulir hampa yang ditemukan di lapangan akan susah dibedakan, seperti dinyatakan oleh petani dari Tangerang ,Banten pak Yusuf dan Mansyur yang menyebutnya sawah terserang hama uban., pada kenyataannya hampa pada bulir padi yang disebabkan oleh busuk pelepah dan beluk.Mengenali gejala serangan OPT dengan tepat sangat penting dilakukan, karena akan menentukan tindakan pengendalian.

Gejala

Gejala awal bercak bulat atau oval pada pelepah yang berukuran 0.5 Cm—1,5 Cm, warna abu abu di bagian tengah dan coklat abu dipinggirnya. Bercak dapat melebar menutupi seluruh permukaan pelepah daun, mengakibatkan malai tidak muncul tau muncul sebagian. Infeksi busuk pelepah dapat terjadi dalam satu rumpun, yang mengakibatkan tanaman kerdil dan sebagian besar bulir hampa.

Siklus Penyakit

Sampai saat ini informasi mengenai siklus penyakit busuk pelepah di Indonesia masih sangat terbatas. Meskipun penyakit ini telah banyak diteliti di India di daerah yang mempunyai iklim mirip Indonesia.

Sakthivel (2001) menguraikan siklus hidup penyakit busuk pelepah yang disebabkan oleh jamur patogen S. Oryzae adalah sebagai berikut.

Jamur patogen bertahan dan terbawa oleh benih yang terinfeksi, sisa pertanaman, tanah, singgang dan gulma. Pada benih dapat bertahan sampai dengan 4 bulan, pada pelepah daun yang disimpan disuhu kamar bertahan 7 bulan dan pada pelepah pada pertanaman dilapang bertahan 10 bulan. Beberapa gulma yang dapat berperan sebagai inang alternatif adalah Eleusine indica, Monochoria vaginalis, Cyperus teneriffae dan C. Iria. Tanaman bambu juga dilaporkan dapat terinfeksi oleh penyakit ini. S. oryzae menginfeksi melalui stomata atau luka. Infeksi oleh S. Oryzae akan mudah terjadi setelah tanaman lemah oleh serangan penggerek batang padi, kutu, atau infeksi penyakit virus tanaman yang lain. Kondisi lingkungan yang ideal untuk perkembangan penyakit ini adalah suhu 20—30o C dan kelembaban 65—85%.

Di Indonesia infeksi S. oryzae telah tersebar di beberapa tempat antara lain. Maros (Sulawesi Selatan) dan Purwakarta ( Jawa Barat) tanpa diikuti dengan serangan OPT lain, Tanggerang (Jawa Barat) di lokasi yang terserang berat Penggerek batang padi, Subang dan Bekasi setelah terserang berat oleh Wereng Coklat, Purwakarta (Jawa Barat), Manggarai(NTT), Siak ( Riau) komplek serangan dengan infeksi penyakit Cercospora sp.

Upaya Waspada Sejak Dini

Secara teknis upaya pengendalian masih sangat terbatas oleh karena sangat terbatasnya informasi penyakit busuk pelepah ini. Meskipun demikian mewaspadai penyakit ini lebih dini merupakan tindakan bijaksana yang dapat dilakukan , sambil menunggu informasi pengendalian yang paling tepat . Antara lain dapat dilakukan dengan.

1. Meningkatkan kemampuan pengamatan dalam mengenal tanda dan gejala penyakit busuk pelepah.

2. Mengkaji epidemiologi dan potensi merugikan penyakit busuk pelepah yang ada di Indonesia.

3. Melakukan budidaya tanaman sehat yang disesuaikan untuk menekan penyakit ini antara lain

Sanitasi gulma yang telah dikenal sebagai inang alternatif,

Seleksi benih, khususnya yang berasal dari daerah endemis penyakit busuk pelepah.

Aplikasi pupuk secara berimbang

Menjaga jarak tanam agar tidak terjadi gesekan antar tanaman yang mengakibatkan luka.

Mengendalikan OPT lain yang dapat mempermudah terjadinya infeksi penyakit busukpelepah.

Sumber : Baskoro Sugeng Wibowo BBPOPT Jatisari - Karawang

Jamur Busuk Pangkal Batang Menyerang
11.01 | Author: Urip SR
BANYUASIN, KOMPAS - Hasil panen padi sejumlah petani Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, turun sekitar 50 persen. Tanaman padi mereka terserang jamur busuk pangkal batang, petani setempat menyebut sebagai jamur potong leher, yang menyebabkan bulir padi kosong.

Serangan penyakit tersebut paling tidak terpantau di Kecamatan Tanjung Lago dan Kota Terpadu Mandiri Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

”Dari tiga hektar sawah saya, satu hektar dipastikan terserang jamur potong leher,” kata Kadek Suoarti (30), petani dari Desa Mulyasari, Kecamatan Tanjung Lago, Senin (14/3).

Agus Miyarto (35), petani di Dusun Empat, Kota Terpadu Mandiri Telang, rugi hampir 2,9 ton atau sekitar 56 persen dari hasil panen biasanya. Akibat serangan hama jamur potong leher tersebut, panen padi dari empat hektar sawahnya turun menjadi 35 karung atau sekitar 2,3 ton beras.

”Padahal, biasanya empat hektar sawah tersebut menghasilkan setidaknya 80 karung atau sekitar 5,2 ton beras,” katanya.

Menurut Agus, jamur tersebut menyerang saat padi berusia sekitar 2,5 bulan atau saat mulai mengeluarkan malai berbulir. Selanjutnya, batang malai padi yang terserang akan membusuk dan bulir padi kosong.

Penularan jamur tersebut berlangsung cepat. Dalam sepekan, jamur busuk pangkal batang mampu menjangkiti satu petak sawah dan terus menular ke petak-petak lainnya. Jamur ini menyerang berbagai jenis padi, mulai dari IR-42, Ciherang, maupun Srikaya.

Dari Papua dilaporkan, panen padi petani di Merauke terancam tidak diserab Bulog karena mutu beras di bawah standar mutu yang ditetapkan pemerintah. Beras banyak memiliki patahan di atas standar mutu pemerintah, yaitu 20 persen.

”Kami minta jaminan pemerintah daerah dengan surat tertulis. Kami bisa melonggarkan standar kualitas, tetapi pemda mau menjamin penyaluran beras hasil pembelian itu kepada PNS. Kami tidak mau ambil risiko,” ujar Kepala Bulog Sub-Divisi Regional Merauke, Arif Mandu.

Arif mengatakan, dari target pembelian beras petani sebesar 10.000 ton pada musim panen rendengan, Bulog baru membeli 1.000 ton.

Dari Jawa Timur dilaporkan, pengusaha penggilingan padi di Jember kesulitan menjual beras ke Bulog, karena harga gabah hingga musim panen raya berakhir diperkiraan masih akan bertahan di atas harga pembelian pemerintah (HPP). Saat ini HPP gabah kering panen Rp 2.640 per kg dan beras Rp 5.060 per kg.

Candra Irawan, pengusaha penggilingan padi di Desa Sumberpinang, Kecamatan Pakusari, mengatakan, harga pembelian gabah dari pedagang perantara sekitar Rp 2.700-Rp 2.750 per-kg. Ia menjual beras ke pedagang besar sekitar Rp 5.400 per-kg.

Meskipun harga gabah di atas HPP, yaitu sekitar Rp 2.800 per kg, petani di Mojokerto menilai harga itu masih rendah. Petani berharap harga gabah Rp 3.500 per kg. (IRE/RWN/SIR/UTI/TIF)

Sumber: Kompas, 15 Maret 2011

.

Bagaimana kita menyikapi judul tersebut diatas??? Beragam tanggapan pun muncul dari beberapa kalangan terutama para petugas lapangan seperti POPT (Pengendali Organisme pengganggu Tumbuhan). Ada yang pesimis dan ada pula yang optimis, mari kita dengarkan suara yang pesimis seperti apa sih argumentasi mereka. Berikut hasil rekam jejak suara-suara mereka yang sempat ditanyakan pada saat acara pencanangan panen padi 10 ton per hektar pada luas area 10.000 hektar di desa Tunggak jati, Karawang Barat (kamis 10/3).
"Melihat kondisi iklim sekarang ini rasanya sulit menekan serangan OPT dibawah 10%". celetuk seorang petugas manakala Pak Dirjen menyampaikan bahwa keberhasilan kinerja kita diukur dari keberhasilan kita dalam menekan serangan OPT dibawah 10%.
Ucapan Pak Dirjen tersebut merupakan cambuk bagi para petugas lapang baik itu Mantri Tani, PPL, dan POPT-PHP agar mereka terpacu dan bekerja saling sinergis dan dinas terkait harus cepat dalam mengelola permasalahan OPT. Cepat bertindak dan terukur sehingga mampu mengelola masalah OPT (hama-penyakit) tanaman padi. OPT sendiri bersifat dinamis dan cepat berkembang biak sehingga dibutuhkan kecepatan bertindak, birokrasi yang bertele-tele apalagi dalam hal rekomendasi maka niscaya akan kecolongan.
Beberapa daerah yang cepat bertindak maka tidak terjadi eksplosif/ledakan hama terutama wereng coklat yang perlu ditangani dengan segera. Tetapi daerah yang kurang tanggap pada laporan POPT yang memberikan rekomendasi maka akan dapat diketahui setelah terjadi ledakan serangan wereng coklat berupa hopper burn. Kurang tanggapnya terhadap early warning system membuat beberapa daerah pada musim tanam tahun kemarin mengalami puso.
Maka untuk menjawab tantangan dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang disampaikan oleh Pak Dirjen maka semua jajaran dinas pertanian baik struktural maupun fungsional harus bekerja saling bahu-membahu dan sinergis dengan petugas lapang (Mantri Tani, PPL, dan POPT) mengawal petani.
Untuk kelompok yang optimis menganggap himbauan tersebut merupakan tantangan yang harus diwujudkan bahwa menekan serangan dibawah 10% target yang harus direalisasikan bukan untuk dijadikan polemik. Syaratnya adalah bekerja dengan sungguh-sungguh, saling kerjasama, tanggalkan ego sektoral yang berlebihan, mari sejahterakan petani, jangan melihat warna baju atau bendera dari mana kita berasal. Obyek kita adalah satu PETANI INDONESIA. Amankan produksi mereka. Satu kata kunci SINERGIS di lapangan untuk kemakmuran petani agar terhindar dari serangan OPT.
.
KOMPOS PLUS
15.24 | Author: Urip SR
PEMBUATAN KOMPOS + (Trichoderma sp)
Ketersediaan pupuk sebagai sumber unsur hara bagi tanaman adalah merupakan hal yang mutlak, agar tanaman menjadi sehat, tahan terhadap serangan OPT dan dengan demikian diharapkan mampu mencapai produksi yang optimal. Namun mengandalkan pupuk an organik untuk memperbaiki kesuburan tanah, selain mengganggu keseimbangan agroekosistem, juga akan menyulitkan petani bila persediaannya terbatas dan harganya relatif mahal.
Alternatif yang memberikan harapan bagi petani dalam mengatasi hal diatas adalah dengan memanfaatkan jerami padi sebagai kompos (pupuk organik). Dengan menggunakan agens hayati Trichoderma proses pengomposan dapat dipercepat, sehingga dapat dimanfaatkan oleh petani sesuai kebutuhannya dan dapat dilakukan dengan biaya yang lebih hemat dan mudah dilaksanakan.
Agens Hayati Trichoderma
Agens antagonis pathogen tumbuh yang telah banyak dikembangkan saat ini adalah Trichoderma. Cendawan Trichoderma efektif pada tanah masam, cendawan ini sangat menyukai bahan yang banyak mengandung selulosa. Trichoderma bersifat antagonis terhadap beberapa pathogen tular tanah, seperti fusarium.
Teknik Pembuatan Kompos Jerami
Bahan yang dibutuhkan adalah: 1) jerama 1m3, 2) Pupuk Urea 300 gram, 3) Pupuk TSP 150 gram, 4) Kapur 500 gram, 5). Trichoderma 1 kg, 6) Pupuk kandang 20 kg.
Cara pembuatan
• Jerami ditumpuk dipinggir pematang sawah dengan ukuran 1m3 (1m x 1m x 1m) yang dipadatkan
• Urea SP36, pupuk kandang dan kapur diaduk sampai rata.
• Jerami yang telah ditumpuk tadi dibagi atas 4 lapis masing-masing setebal 25 cm.
• Campuran pupuk kandang yang telah diaduk tadi ditaburkan diantara lapisan jerami setebal 25 cm, kemudian ditaburkan jamur Trichoderma.
• Tumpukan jerami yang telah diberi perlakuan tadi disiram dengan air sampai rata, kemudian tutup dengan plastic hitam.
• Satu kali dalam 10 hari tumpukan jerami dibalik dan diaduk untuk mempercepat proses pematangan kompos.
• Biarkan selama 3 minggu, jerami akan melapuk menjadi kompos dan siap untuk digunakan.

Cara aplikasi
Kompos jerami padi diaplikasikan di lahan dengan menaburkan secara merata pada saat sebelum tanam atau pengolahan tanah tahap dua.
Teknik perbanyakan Trichoderma
A. Media beras/jagung
Bahan: beras/jagung, bibit inokulum, air bersih.
Alat: dandang, kompor, klep matches, kantong plastik ukuran ¼ kg, kotak plastik, sendok teh, sendok makan, lampu spiritus/lilin, baskom, dan lain-lain.
Cara membuat:
• Beras/jagung dimasak menjadi nasi 1/3 matang kemudian dipindahkan kedalam baskom lalu masukkan kedalam kantong plastik 2 – 3 sendok makan setelah itu dibungkus dan digulung.
• Dikukus dalam dandang sampai ¾ matang (10-15 menit) saat air mendidih, angkat dan pindahkan kantong tersebut kedalam baskom/diatas meja yang bersih dan biarkan dingin.
• Inokulasikan bibit Trichoderma sebanyak ½ - 1 sendok the untuk setiap kantong nasi, kemudian tutup ujung kantong dengan klep matches dengan posisi vetikal terhadap kantong plastik tersebut lalu digoncang agar bibit merata pada nasi di dalam kantong.
• Tempatkan pada rak-rak yang tidak terkena cahaya matahari langsung, setelah 1 (satu) minggu sudah bisa diaplikasikan ke lahan.

B. Media dedak, Serbuk gergaji/sekam padi
Bahan: dedak padi, serbuk gergaji/sekam padi.
Alat: dandang, kompor, klep matches, kantong plastik ukuran ¼ kg, kotak plastic, sendok teh, sendok makan, lampu spiritus/lilin, baskom, dan lain-lain.
Cara membuat:
• Campur dedak padi dengan serbuk gergaji dengan perbandingan 1:1 di dalam baskom lalu siram dengan air panas sampai membentuk bubur dan biarkan selama 24 jam.
• Remas/peras bubur dedar agar airnya keluar lalu masukkan ke dalam kantong plastik ukuran ¼ kg sebanyak 3 sendok makan, lalu tutup plastic dan digulung.
• Dikukus dalam dandang selama 30 menit saat air mendidih lalu angkat dan pindahkan ke kantong yang berisi dedak tersebut ke dalam baskom/diatas meja yang bersih dan dinginkan.
• Inokulasikan bibit Trichoderma sebanyak ½ sendok teh untuk setiap kantong, tutup ujung kantong dengan klep matches dengan posisi vertical terhadap kantong plastik tersebut, kemudian digoncang agar bibit merata pada dedak di dalam kantong.
• Tempatkan pada rak-rak yang tidak terkena cahaya matahari langsung, setelah 1 (satu) minggu sudah bisa diaplikasikan ke lahan.

Manfaat KOMPOS JERAMI PLUS + (Trichoderma sp)
Kompos jerami
Kompos jerami mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap, memudahkan pertumbuhan akar tanaman, menyimpan air tanah lebih lama. Tanah menjadi gembur dan tidak padat, aerasi tanah bagus, penyimpanan unsur hara oleh tanaman menjadi lebih mudah. Menambah daya serap air dan memperbaiki kehidupan mikroorganisme dalam tanah. Harga relatif lebih murah dan dapat dibuat sendiri serta ramah lingkungan,
Trichoderma sp
• Sebagai aktifator /pengurai dalam pembuatan kompos.
• Mempercepat pematangan pupuk kandang: caranya 1 kg pupuk kandang mentah ditaburkan diatas 1 kg Trichoderma secara merata, dalam waktu 3 minggu siap digunakan.
• Mengendalikan OPT jamur tular tanah. Contoh: penyakit rebah kecambah Phytium sp, layu fusarium dan Phythopthora pada tanaman sayuran. Caranya masukkan kedalam lobang tanam 1 (satu) genggam Trichoderma 1 minggu sebelum tanam dengan cara menaburkan atau dicampur pada saat pemberian pupuk kandang.

Dari Berbagai Sumber.
.
AGENS HAYATI
15.06 | Author: Urip SR
Pengertian agens hayati
Agens hayati adalah setiap organisme yang dalam semua tahap perkembangannya dapat dipergunakan untuk keperluan pengendalian hama dan penyakit atau organisme pengganggu tumbuhan dalam proses produksi, pengolahan hasil pertanian dan berbagai keperluannya.
Jenis organisme yang termasuk agens hayati
Organisme yang termasuk dalam agens hayati, yaitu spesies, subspecies, varietas, semua jenis serangga, nematoda, protozoa, cendawan (fungi), bakteri, virus, mikoplasma.
Pengelompokan agens hayati
Agens hayati dikelompokan dalam: 1) Musuh alami, terdiri atas: predator, parasitoid, pathogen serangga, dan antagonis pathogen, 2) Biopestisida.
Predator: adalah hewan yang memangsa hewan lain. Predator membunuh beberapa individu mangsa selama satu siklus hidup. Yang termasuk predator antara lain kumbang coccineliddae, laba-laba, tawon, tungau predator, belalang sembah.
Parasitoid: Serangga parasitoid stadia belum dewasa (nimfa, larva) berkembang pada atau di dalam satu inang, memakan jaringan inangnya dan akhirnya membunuh inangnya. Parasitoid dewasa hidup bebas dan mungkin memangsa. Yang termasuk parasitoid, antara lain serangga yang tergolong dalam family Braconidae, Ichneumonidae, dan Trichogrammatidae.
Patogen serangga
Organisme yang dapat menyebabkan penyakit pada serangga. Seperti halnya tumbuhan, manusia dan hewan lainnya, serangga dan tungau juga dapat terinfeksi pathogen. Yang termasuk dalam pathogen serangga, antara lain bakteri, cendawan, virus, dan nematoda.
Antagonis pathogen
Mikroorganisme yang menyebabkan terhambat, disintegrasi dan atau matinya pathogen. Yang termasuk dalam antagonis pathogen, antara lain bakteri dan cendawan, virus, dan nematode.

Biopestisida
Pestisida yang bahan aktifnya berasal dari mahkluk hidup, yaitu mikroorganisme (pestisida mikroba) dan tanaman (pestisida nabati).
Keuntungan yang diperoleh
1. Agens hayati memiliki inang spesifik dan kisaran inang sempit;
2. Aman bagi lingkungan, digunakan sebagai alternative pengendalian yang aman bagi organisme bukan sasaran termasuk manusia dan serangga-serangga yang berguna;
3. Dapat dipadukan dengan cara pengendalian lainnya, misalnya kultur teknis, varietas tahan, dan kimiawi.
Prosedur umum pengembangan agens hayati
1. Eksplorasi
2. Isolasi
3. Identifikasi
4. Uji keefektifan
5. Uji keamanan
6. Uji kestabilan genetik dari agens antagonis (tidak menurun virulensinya)
7. Uji potensi produksi massal
8. Formulasi agens antagonis yang efisien tetapi tetap efektif
9. Uji kestabilan dalam bentuk formulasi dan masa simpangan
10. Potensi pasar
11. Evaluasi biaya produksi
12. Analisis perolehan dari investasi
13. Pengujian lapang
14. Membuat hak paten agens pengendali hayati
15. Komersialisasi dan pemasyarakatan produk biopestisida.

Referensi:
1. Hoffman, M.P. and Frodsham, A.C. 1993 Natural Enemies of Vegetable Insect Pests. Ithaca, N.Y. A Cornell Cooperative Extension Publication.
2. Shepard, B.M, Carner, G.R, Barrion, A.T, Ooi, PAC, Van Den Berg. 1999. Insect and their Natural Enemies Associated with Vegetables & Soybean in Southeast Asia. South Carolina: Quality rinting Company.
.
Survey OPT Di Pekalongan
11.49 | Author: Urip SR
Luas pertanaman padi di Kabupaten Pekalongan mencapai luas 15.916 Ha yang tersebar di 19 Kecamatan.
Komposisi varietas yang ditanam meliputi varietas Ciherang (7201 Ha), IR-64 (4862), Conde (423 Ha), Mekongga (335 Ha), Muncul (30 Ha), Ketan (135 Ha), Hibrida (23 Ha), Situbagendit (475 Ha), Cigeulis (130 Ha), PP (45 Ha), Membramo (524 Ha), Bernas Prima (10 Ha), Intani-2 (28 Ha), Inpari (70 Ha), umbul (56 Ha), Ciliwung (373 Ha), Cempaluk (4 Ha), Cisadane 358 Ha), Merauke ((4 Ha), Logawa (10 Ha) dan lokal (380 Ha).
OPT utama yang menyerang tanaman padi terdiri dari WBC (26.3 Ha) dengan intensitas serangan ringan sampai berat PBP (278.5 Ha intensitas serangan ringan sampai berat, Tikus (805.9. Ha) ringan sampai berat, Penyakit Hawar daun bakteri/BLB (207.6 Ha) ringan sampai berat. Penyakit Blast (9 Ha) ringan sampai berat dan penyakit Tungro (16.35 Ha) ringan sampai berat.
(Laporan periode Januari I - 2011)
Hasil surveilance di Kabupaten Pekalongan
Varietas tanaman padi yang diamati di Kabupaten Pekalongan dominan varietas Ciherang dengan kisaran umur tanaman 3 - 8 MST.
Populasi WBC ditemukan di semua kecamatan yang disurvey meliputi kecamatan Kedungwuni, Bojong, Kajen, dan Kesesi. Padat populasi WBC berkisar antar 0.50 – 101 ekor/rumpun, yang paling tinggi di Kecamatan Kesesi, desa Kesesi dengan rerata populasi 100,5 ekor/rumpun.
Padat populasi musuh alami (OPMS) berkisar antara 0.3 – 1.23 ekor/rumpun, sedangkan jenis Cyrtorrinus sp berkisar antara 0.07 – 4.67 ekor/rumpun.
Intensitas serangan PBP berkisara antara 4,33 % - 12,5 % ditemukan hampir di semua lokasi yang disurvey.
Intensitas serangan Penyakit Hawar Daun Bakteri/BLB berkisar antara 0,74% - 14,4%.
Saran dan Rekomendasi sama seperti di Kab. Pemalang (Baca Survey OPT di Pemalang).

Keterangan Foto: Panen lebih awal akibat serangan Wereng Coklat, foto diambil di Desa Kesesi, Kec. Kesesi tgl 3 Februari 2011). USR***
.
Survey OPT di Pemalang
10.34 | Author: Urip SR
Surveilance pengamatan keadaan lapang organisme pengganggu tumbuhan (OPT) padi di kab. Pemalang , dilaksanakan pada tanggal 1-3 Februari 2011. Surveilance pengamatan OPT tanaman padi ini berdasarkan pada: laporan tengah bulanan keadaan luas serangan OPT utama padi periode Januari I (1-15 Januari 2011) sebagai acuan/pegangan dalam menentukan daerah sasaran survey, hasil surveilance pada pengamatan keliling yang ditentukan secara purposive sampling. Tujuan dari surveilance ini untuk memantau perkembangan serangan OPT utama tanaman padi dan upaya-upaya pengendalian yang dilakukan.
Keadaan pertanaman dan serangan OPT di Pemalang :
Luas baku pertanaman padi di kabupaten pemalang mencapai luas 25.223 hektar yang tersebar di 14 kecamatan. Komposisi varietas yang ditanam meliputi ciherang (15.047 Ha), IR-64 (2621 Ha), HIbrida (102 Ha), mekongga (384 ha), ketan (7 ha), situbagendit (2634 ha), memberamo (84 ha), cimelati (93 ha), inpari (6 ha), merauke (5 ha), conde (784 ha), ciliwung (2200 ha), cisadane (716 ha), sintanur (50 ha), lokal (271 ha), dan lain-lain (28 ha).
Empat jenis OPT utama yang menyerang pertanaman padi terdiri dari wereng batang coklat (WBC) (631 ha) dengan intensitas serangan ringan sampai berat. Penggerek batang padi (PBP) (201 ha) serangan ringan sampai sedang. Tikus (271 ha) serangan ringan, Penyakit hawar daun bakteri/BLB/kresek (38 ha) serangan ringan sampai berat, dan penyakit tungro (40 ha) serangan ringan sampai sedang. (Sumber Data LPHP Pekalongan peride Januari I 2011).
Hasil surveilance lapangan (tgl 1-3 Februari 2011)
Varietas padi yang diamati di kabupaten Pemalang dominan varietas ciherang dengan kisaran umur tanaman 2-8 minggu setelah tanam (MST).
Populasi wereng batang coklat (WBC) yang paling tinggi ditemukan di 2 kecamatan yang disurvey meliputi kecamatan Pemalang dengan rata-rata populasi berkisara antara 72,8 s/d 428,2 ekor/rumpun (terdapat spot hopperburn), dan kecamatan Taman rata-rata populasi 5,90 s/d 212,1 ekor/rumpun.
Intensitas serangan PBP di kecamatan Pemalang berkisar antara 0,52 s/d 2,32 % yang tersebar di desa Pelutan, Danasari, Lawangrejo, dan Sewaka. Di kecamatan Taman berkisar antara 0,92 s/d 1,76 % tersebar di desa Benjaran, Cibelok dan Jebed Selatan.
Intensitas serangan penyakit hawar daun bakteri/BLB/krese di kecamatan Pemalang 6,3% pada tanaman umur 8 MST, hanya ditemukan di desa Lawangrejo.
Padat populasi musuh alami (OPMS) berkisar antara 0,3 s/d 0,87 ekor/rumpun, sedangkan musuh alami jenis Cyrtorinus sp, berkisar anatar 0,6 s/d 1,87 ekor/rumpun.
Potensi serangan OPT di kabupaten Pemalang.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan diperkirakan serangan WBC akan menyebar pada daerah dengan umur tanaman yang masih muda, khususnya pada daerah-daerah yang berdekatan dengan lokasi yang sudah terinfestasi wereng coklat, mengingat di kecamatan Pemalang masih terdapat pengolahan tanah, persemaian dan tanaman muda (1-3 MST) merupakan sebagai pemicu peningkatan populasi wereng batang coklat.
Saran rekomendasi
Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan petani dalam pengendalian wereng coklat, sehingga operasional pengendalian dapat dengan cepat dilakukan melalui pengamatan rutin, aplikasi pestisida berbahan aktif bufrofezin, untuk daerah lain yang padat populasi masih rendah gunakan agens hayati patogen serangga Beauveria bassiana atau Metharrhizium anisopliae.
Penuluhan kepada petani tentang pemakaian pestisida yang baik dan benar sesuai dengan kaidah 6 tepat, yaitu tepat mutu dan jenis, dosis, konsentrasi, cara, waktu dan tepat sasaran.
Sosialisasikan teknologi pengendalian ramah lingkungan menggunakan agens hayati.
Kerjasama antar petugas terkait (PPL dan POPT) agar selalu sinergis bahu-membahu mengendalikan wereng coklat, terutama dinas pertanian setempat agar cepat tanggap terhadap perkembangan WBC yang semakin meluas.
.
Hama yang Ditakuti dan Cara Membasmi
10.14 | Author: Urip SR
Kompas Rabu, 09/02/2011. Ukuran tubuhnya saat dewasa hanya sekitar 3 milimeter. Namun, kemampuan berkembang biak, daya sebar, daya serang, dan tingkat kerusakan yang ditimbulkannya luar biasa. Karakteristik itu menempatkan wereng batang coklat sebagai hama utama tanaman padi.

Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) memperkirakan, wereng batang coklat yang disingkat sebagai wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal) menyerang 47.005 hektar hingga 81.686 hektar padi di Indonesia musim ini (MT 2010/2011).

Kemampuan wereng coklat berkembang biak sangat tinggi. Sebuah laporan ilmiah tentang Taksonomi dan Bioekologi Wereng Batang Coklat yang ditulis Hiroichi Sawada, Gaib Subroto, Wahyudin, dan Toto Hendarto dalam buku Wereng Batang Coklat tahun 1992 menyatakan, jumlah telur yang dihasilkan seekor wereng coklat betina selama hidupnya ada 1.474 butir.

Ada beberapa spesies yang termasuk dalam genus Nilaparvata. Namun, hanya Nilaparvata lugens Stal yang menjadi hama penting pada tanaman padi di Indonesia. Wereng batang coklat termasuk dalam famili Delphacidae yang memiliki ciri utama bintik hitam pada sayap depan dan taji pada ujung tibia tungkai belakang.

Siklus hidup wereng, di daerah tropis dengan suhu 20-30 derajat celsius, mencapai 23-32 hari. Artinya, dalam satu periode tanam padi, wereng dapat menyelesaikan siklus tiga generasi. Kondisi lingkungan, penanganan, dan kerentanan varietas menjadi faktor kecepatan perkembangbiakannya.

Firdaus Natanegara, ahli wereng di BBPOPT menyebutkan, wereng coklat mampu beradaptasi dengan varietas baru dengan membentuk biotipe atau koloni baru yang lebih ganas. Serangan wereng coklat mengakibatkan warna daun dan batang padi berubah menjadi kuning, kemudian kecoklatan, dan akhirnya kering.

Wereng dewasa menetap di pangkal tanaman. Selain mengisap cairan sel tanaman, wereng menularkan virus kerdil rumput dan kerdil hampa. Jika terserang virus kerdil rumput, padi beranak banyak, daun menjadi pendek, dan tidak bermalai. Sementara virus kerdil hampa membuat daun pendek, kaku, anakan bercabang, dan malai hampa.

Migrasi

Migrasi wereng dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, dan iklim. Migrasi biasanya terjadi antara matahari terbit hingga terbenam karena Nilaparvata lugens memerlukan cahaya dalam penerbangan. Penerbangan bisa berlangsung dalam kondisi suhu rendah, kelembaban tinggi, angin yang lemah, maupun angin berkecepatan lebih dari 11 kilometer per jam.

Menurut Firdaus, pada proyek penelitian kerja sama Jepang-Indonesia tahun 1986-1992, wereng diketahui bermigrasi hingga jarak ratusan kilometer. Migrasi jarak jauh diketahui setelah sekelompok wereng yang disemprot warna merah di persawahan daratan China ditemukan menyerang padi di Jepang.

Menurut Firdaus, migrasi wereng di Indonesia tidak sejauh rute China-Jepang karena padi sebagai sumber pakan ada di mana-mana.

Kepala BBPOPT Gaib Subroto menambahkan, sebelum tahun 1970-an, wereng coklat tidak diperhitungkan sebagai hama di Indonesia. Situasi berubah saat program intensifikasi gencar dilaksanakan pemerintahan Soeharto, antara lain dengan menyemprotkan insektisida organosfat berspektrum luas secara massal dengan pesawat udara.

Di Buletin Peramalan OPT Edisi XII Tahun 2010 tertulis, tahun 1976/1977, wereng coklat mengakibatkan serangan berat pada 450.000 hektar padi sawah dan kehilangan hasil sekitar 364.500 ton beras. Pemakaian pestisida mengakibatkan ledakan serangan hama tahun 1979 dan 1986.

Pemakaian insektisida yang tak tepat jenis, konsentrasi, dosis, volume, cara, waktu, dan sasaran semprot memicu meluasnya serangan wereng coklat. Sebab, selain wereng menjadi kebal, hal itu memicu terbunuhnya musuh alami wereng.

Ledakan wereng coklat mendorong terbitnya Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 1986 tentang Pengendalian Hama Terpadu yang berujung pada pencabutan subsidi pestisida.

Jamur

Demi menghindari terbunuhnya musuh alami, petani dianjurkan mengembangkan jamur Beauveria bassiana dan Metharrizium anisopliae.

Penggunaan agen hayati itu relatif murah; aman terhadap lingkungan, manusia, dan hewan; efisien dalam jangka panjang; serta efektif untuk pengendalian OPT sasaran. Kekurangannya, pengendalian berjalan lambat, tidak dapat diramalkan, dan butuh pengawasan ketat.

Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman (LPHPT) Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah di Surakarta salah satu yang mengembangkan Beauveria bassiana.

”Kami mengembangkan jamur ini karena perbanyakannya mudah dikerjakan oleh petani,” kata Ketua LPHPT Surakarta V Driyatmoko, Senin (7/2).

Untuk mendapatkan bibit murni Beauveria bassiana, dilakukan pemurnian jamur yang diperoleh dari lapangan di laboratorium.

”Bibit lantas diperbanyak melalui media cair atau padat,” kata staf fungsional LPHPT Surakarta, Sri Hartati.

Proses perbanyakan dapat dilakukan oleh petani. Media cair menggunakan ekstrak kentang gula, sedangkan media padat menggunakan beras atau jagung.

Jika spora jamur sudah tumbuh di media cair, ditambahkan gula pasir dan bubuk detergen, lalu disemprotkan ke tanaman.

Jamur menjadi parasit bagi wereng sehingga lama-kelamaan wereng mati. Efektivitas akan terlihat setelah seminggu. (Mukhamad Kurniawan dan Sri rejeki)***

Sumber Kompas 09/02/2011

Keterangan Foto:

1.Populasi tinggi wereng coklat pada rumpun padi di Desa Pelutan , Pemalang (Survey tgl 1-3 Feb 2011)

2. Staf teknis BBPOPT sedang melakukan pengamatan wereng di sawah.

.


Waspadai Wereng (Kompas 20/01/2011)
09.11 | Author: Urip SR
Karawang, Kompas - Petani dan pengamat lapangan di sejumlah sentra padi di Indonesia perlu terus mewaspadai serangan wereng batang coklat. Karakteristik perkembangbiakan yang cepat dan daya rusak yang tinggi menempatkan wereng sebagai organisme utama yang mengganggu ketahanan pangan.

Secara kumulatif, wereng batang coklat (WBC) menyerang 30.342 hektar padi di Indonesia pada musim tanam (MT) 2009/2010 dan 96.498 hektar pada MT 2010. Pada MT 2010/2011, WBC diramalkan menyerang 81.686 hektar terutama di Pulau Jawa.

Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BB POPT) Gaib Subroto, di Karawang, Jawa Barat, Rabu (19/1), mengatakan, sekecil apa pun populasi WBC yang ditemukan pada musim ini berpotensi menjadi sumber serangan pada musim tanam mendatang. Wereng terus berpindah mencari sumber pakan baru dan berkembang biak dengan pesat di lingkungan yang mendukung.

Siklus hidup wereng hanya 28 hari. Laju perkembangbiakannya mencapai 2.000 kali per musim tanam dengan daya sebar dan daya serang tinggi. Selain mengisap cairan sel tanaman, wereng juga menebar virus kerdil hampa dan kerdil rumput yang memicu gagal panen.

Gaib menuturkan, selain karakteristik itu, kondisi cuaca yang lembab dapat memicu ledakan populasi wereng. Kewaspadaan juga perlu ditingkatkan karena beberapa titik serangan musim ini ditemukan di lokasi yang belum terserang sebelumnya, seperti di Purwakarta dan Karawang (Jawa Barat), Sukoharjo (Jawa Tengah), serta Nganjuk, Ngawi, Lamongan, dan Bojonegoro (Jawa Timur).

Firdaus Natanegara, pelaksana teknis BB POPT, menambahkan, pengamatan ekstra perlu ditingkatkan di sentra padi Pulau Jawa, seperti Pandeglang (Banten), Karawang, Subang, Indramayu (Jabar), Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Pati, Demak, Kudus, Grobogan (Jateng), serta Jember, Lumajang, dan Banyuwangi (Jatim). Di sejumlah daerah itu, serangan wereng sering ditemukan meski dalam skala kecil.

Terkait itu, BB POPT menerjunkan tim guna meredam serangan wereng. Bersama pengamat OPT di tingkat kota/kabupaten, tim mengidentifikasi, merumuskan rekomendasi, dan melaksanakan pembasmian. Upaya itu diharapkan dapat mencegah meluasnya area serangan. (mkn)***

Sumber: Kompas, Kamis 20/01/2011

.

Kangen
06.12 | Author: Urip SR

Kangen

Acara TV favorit di Metro TV yang paling aku suka, rasanya nyesel kalau ga nonton acara ini, hukumnya wajib nonton sentilan - sentilun.
Salah satu tayangan favorit sengaja aku dokumentasikan di blog ini agar bisa dinikmati yg lain.
.
Mendadak jadi BusMania
15.23 | Author: Urip SR
Seringkali bepergian menggunakan moda transportasi darat menambah hobi baru yang telah ada, selain blogging kini ada hobi baru sebagai pengamat Bus, jenis moda transportasi ini sering sekali menemani acara pergi antar kota antar propinsi. Segala merk bus, jenis mesin, chasis dan segala tetek-bengek yang menyangkut per-bus-an diperhatikan sedetail mungkin.
Yang menarik adalah desain bus darimana desain yang dikeluarkan oleh Perusahaaan Karoseri seperti Marcopolo yang anggun ataupun New Travego.
Masing-masing ciri karoseri dan desain bus menjadi pengamatan tersendiri, bagaimana kenyamanan tempat duduk didalam bus. Sementara jenis Marcopolo yang masih menjadi favorit para Busmania, bentuknya yang anggun menjadi raja jalanan di malam hari. Lampu belakang yang mirip tanduk, dan lampu depan dihiasi lampu kecil berderet menyala warna biru menambah anggunnya sosok bus yang memakai desain ini.
Saya betul2 jatuh cinta dengan karoseri jenis ini, wah..jadi ketularan virus busmania, ini semua gara2 teman yang meracuni saya sehingga menjadi Busmania community.
Keluar kota menggunakan bus mesin mercedes benz tipe marcopolo anti getar sungguh nyaman, semalam dijalanan dilalui tanpa terasa.
.
Sensasi Ikan Wader
14.52 | Author: Urip SR
Jangan sekali-kali menyepelekan kuliner tradisional, seringkali kita memandang sebelah mata kurang menghargai kuliner tradisional. Dari segi promosi memang kalah dari resto2 junk-food disetiap sudut kota. Namun urusan rasa tak kalah dari restoran cepat saji, hanya penyajian dan kurang promosi sehingga kalah bersaing. Adalah rumah makan "Sari Rahayu" yang terletak di jalan raya Semampir, Banjarnegara. Restoran sederhana ini menyajikan menu andalan Ikan Kali jenis Wader yang digoreng garing plus lalapan segar, sambal terasi dadakan yang membangkitkan selera bersantap makan. Selain menu andalan tersebut juga disediakan aneka pepes ikan dari waduk/bendungan Mrican. Menu lokal yang dikemas apik membuat pengunjung penasaran untuk memanjakan lidah mencecap gurihnya ikan wader.
Cocolan lalapan segar ditemani sambal terasi, sayur asem, nasi putih yang masih panas mengebul membuat selera makan bangkit. Asap yang masih mengepul, menghantarkan aroma kelezatan, asap putih berseliweran bagai asap dupa yang membuat lidah terlena merasakan nikmatnya santap siang setelah beraktifitas.
Inilah nikmatnya sehabis melakukan surveilance, jam istirahat digunakan untuk berburu wisata kuliner tradisional sekaligus memanjakan lidah. Hmmmmm.....!!!
Bener2 mak..nyuussss...!!! Mau...????
.
Segarnya Es Siwalan...!!!
14.32 | Author: Urip SR
Jalan-jalan di Kabupaten Tuban menyusuri desa ke desa di Wilayah timur menambah pengalaman, disamping mengenal budaya dan tradisi masyarakat setempat kita juga disuguhkan beragam kuliner tradisional sepanjang jalan. Masih di wilayah Tuban banyak sekali dijajakan minuman tradisional dari buah lontar (siwalan) yang masih muda mirip kelapa muda.
Harganya yang relatif murah membuat kios2 tradisional dipinggir jalan dipenuhi pembeli yang ingin merasakan sensasi minuman tradisional "Es Siwalan".
Buahnya yang masih muda dikupas sampai daging buahnya kelihatan yang mirip buah kolang-kaling, selanjutnya diiris-iris sebagai campuran air nira (air dari sadapan buah lontar).
Air sadapan ini seringkali dijadikan tuak setelah mengalami fermentasi beberapa hari, rasanya mirip ciu yang memabukkan apabila diminum terlalu banyak.
Air sadapan (nira) dari pohon lontar plus buah yang masih muda ditambah es batu, sungguh menyegarkan apalagi diminum di tengah teriknya matahari. Mak..Nyuuussss...sebagai pelepas dahaga.
.