Menjelajahi Bumi Mina Tani....
20.47 | Author: Urip SR
Surveilance dilakukan pada tangal 10-12 Mei 2011
Berdasarkan laporan tengah bulanan dari LPHP Pati periode April II 2011 sebagai berikut:

Luas pertanaman padi di Kabupaten Pati mencapai luasan 39.990 hektar, yang tersebar di 21 kecamatan.
OPT utama yang menyerang pertanaman padi terdiri dari Wereng Batang Coklat (WBC) seluas 90 ha terdapat di kecamatan Winong, Tambakromo, Pucakwangi dan Jakenan dengan intensitas serangan ringan. Penggerek Batang Padi (PBP) seluas 171 ha terdapat di 11 kecamatan serangan terluas di Kecamatan Kayen, Sukolilo, dan Winong dengan intensitas serangan ringan. Tikus seluas 52 ha menyerang di 5 kecamatan antara lain kecamatan Sukolilo, Tambakromo, Winong, Juwana dan Pati dengan intensitas serangan ringan. Penyakit Kresek/BLB (Xanthomonas oryzae) seluas 100 ha ditemukan di 4 kecamatan antara lain kecamatan Gabus, Sukolilo, Tambakromo, dan Pati dengan intensitas serangan ringan.

Hasil surveilans di lapangan

Hasil surveilans di lapangan khususnya terhadap OPT utama padi yang dilakukan oleh Tim surveilans al:
Varietas padi yang diamati di Kabupaten Pati dominan varietas ciherang dengan kisaran umur tanaman antara 8 hari setelah tanam (hst) sampai dengan 65 hst, jarak tanam system tegel 20x20 cm. Umur tanaman padi dominan 45 hst.
Populasi WBC yang paling tinggi ditemukan di kecamatan Pati, desa Kalidoro dengan rata-rata populasi 6.03 ekor/rumpun dan ditemukan virus kerdil hampa seluas 3.5 Ha pada varietas pepe.
Padat populasi musuh alami: Ophionea sp, Paederus sp, Miscarspis sp, Spiders (laba-laba) (OPMS) rata-rata berkisar antara 1.00 – 1.27 ekor/rumpun.
Intensitas serangan PBP yang tertinggi ditemukan di kecamatan Gabus dengan intensitas serangan berkisar antara 0.6 – 3.02 %.
Intensitas penyakit kresek/BLB hanya ditemukan di kecamatan Gabus dengan kisaran serangan antara 0 – 1.84 %.

Potensi serangan OPT di Kabupaten Pati.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapang keadaan serangan OPT rata-rata masih di bawah ambang pengendalian, namun terdapat penyakit virus kerdil hampa sehingga dikwatirkan daerah tersebut sebagai sumber inokulum penyakit virus kerdil hampa.
Saran rekomendasi :
- Walaupun populasi WBC masih dibawah ambang tetapi di lokasi ditemukan penyakit virus kerdil hampa sehingga perlu dilakukan pengendalian terhdap vektornya (Wereng coklat) dan dilakukan eradikasi mengingat tanaman masih berumur muda.
- Apabila terjadi serangan, keringkan petakan sawah 3-4 hari untuk memudahkan teknis pengendalian.
- Eradikasi myeluruh seluas 3.5 ha mengingat tanaman padi masih muda untuk memutus sumber inokulum.
- Kendalikan vector (WBC) dengan insektisida yang berbahan aktif bufrofezin, fipronil, amidakloprid, karbofuran, atau teametoksan.

Ucapan terima kasih kepada: Pimlab LPHP Pati Ir. Sofyan Bakri beserta staf Laboratorium
Bpk. Tri Agus Susanto yang mengawal selama surveilance di Kab. Pati.
.
This entry was posted on 20.47 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: