Karawang (13/07/2012) Dalam rangka program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dan kegiatan pengembangan palawija melalui pola tanam padi-padi-palawija, Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Karawang mengadakan Panen Perdana Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) dan pencanangan Gerakan Tanam Palawija. Prosesi panen dilaksanakan di areal persawahan Jl. Lingkar Karawang Desa Tanjungpura Kecamatan Karawang Barat, acara pencanangan dilakukan oleh Bupati Karawang, H, Ade Swara, Jumat (13/7).

Dalam sambutannya Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab. Karawang, Nachrowi M. Nur mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangkan meningkatkan produksi dan produktifitas lahan pertanian di Kab. Karawang, yang diantaranya dilakukan oleh SL-PTT dengan luas mencapai 21 ribu hektar, yang tersebar di 30 kecamatan. “Selain itu, kami mengembangkan metode SRI di areal seluas 9 ribu hektar , serta menjalin kerjasama antara BUMN dan para kelompok tani,” imbuhnya.

Sedangkan terkait dengan Gerakan Tanam Palawija, Nachrowi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab. Karawang untuk memutus mata rantai hama dan penyakit tanaman. Melalui kegiatan ini, pihak dinas mengajak masyarakat untuk kembali memanfaatkan gerakan tanam Padi - Padi – Palawija guna memutus mata rantai hama, dan meningkatkan produksi palawija sebagai alternatif pendapatan bagi para petani.
Sementara itu, Kasubdin Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, Uneef Primadi mengatakan bahwa perpaduan kegiatan panen perdana dan pencanangan Gerakan Tanam Palawija yang diselenggarakan di Kab. Karawang merupakan sebuah inovasi dan baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Untuk itu, pihaknya menyambut baik gagasan tersebut, dan optimis bahwa kegiatan tersebut dapat efektif dalam memutus mata rantai hama dan penyakit tanaman di Kab. Karawang.

Dalam sambutannya H. Ade Swara mengatakan, Pemerintah Kab. Karawang masih tetap memperhatikan dan komitmen untuk menjadikan Karawang sebagai lumbung padi Jawa Barat dan lumbung pangan nasional. Dan hingga saat ini, dalam masa kepemimpinan saya, Pemerintah Kabupaten Karawang tidak pernah sekalipun merubah tata ruang, khususnya dalam alih fungsi lahan pertanian. “Untuk itu, secara khusus menyampaikan terima kasih kepada para petani Karawang yang memilih untuk mempertahankan lahan sawahnya, daripada menjualnya kepada industri,” ujarnya. (USR)***
.
Ada Apa dengan Kedelai..???
17.00 | Author: Urip SR
Gonjang-ganjing masalah kedelai kembali menghantui para perajin tempe dengan harga yang meroket dari Rp.5.500,- naik menjadi Rp.8.000,- hal ini dipicu karena langkanya komoditas tersebut, akibat Amerika Serikat sedang dilanda kekeringan ekstrem maka pasokan impor pun berkurang. Kita memang sangat bergantung kepada AS karena setiap tahun kita impor, berdasarkan ARAM I produksi kedelai kita tahun 2012 sebanyak 779 ribu ton sementara jumlah impor kedelai tahun 2011 berdasarkan angka BPS th. 2012 sebanyak 2,1 juta ton. Praktis, setiap tahun negara kita kehilangan devisa triliyunan rupiah akibat impor kedelai yang tiap tahunnya mengalami kenaikan pasokan akibat produksi dalam negeri jeblog.
Pertanyaan yang sering terlontar adalah "Kenapa sih petani kita gak tanam kedelai?"
"Bukankah negeri kita agraris?"
Fakta saat ini, tanaman kedelai hanyalah 'sampingan' bukan sebagai komoditas utama yang diusahakan petani.
Selama ini produksi kedelai ditumpukan pada lahan sawah yang biasanya digunakan pada saat jeda musim tanam padi. Lahan sawah sendiri saat ini terus mengalami penyusutan akibat alih fungsi lahan. Setiap tahun rata-rata konversi sawah mencapai 110 ribu hektare. Sementara lahan yang menjadi sawah baru setiap tahun tidak lebih dari setengahnya. Hilangnya sawah berarti hilang pula lahan untuk tanaman kedelai.
Dapatkah kita mewujudkan swasembada Kedelai pada 2014 ?

Pemerintah perlu menambah lahan untuk meningkatkan produksi kedelai. Penambahan ini menjadi syarat wajib yang harus dilakukan agar terlepas dari ketergantungan impor kedelai. Namun jika melihat lahan yang ada sekarang, keberhasilan target sulit tercapai. Lahan produksi yang ada sekarang sangat terbatas. Untuk bisa meningkatkan produksi kedelai dibutuhkan tambahan lahan minimal 500 ribu hektare. Sementara, saat ini petani kedelai rata-rata hanya menggarap lahan seluas 0,3 hektare.
.
Sorghum Dimata Dahlan Iskan
12.24 | Author: Urip SR

Sejumlah ahli sorgum berkumpul di Kementerian Riset dan Teknologi. Saya dan Menristek Dr Gusti M. Hatta ikut hadir. Mereka bukan saja yang ahli dalam hal keilmuan seperti Prof Dr Sungkono dari Universitas Lampung (dan IPB), tapi juga para praktisi yang sudah mempraktikkan menanam sorgum di berbagai wilayah.

Kita memang punya problem yang kelihatannya sulit dipecahkan seumur hidup kita: Kita ini akan terus impor gandum besar-besaran setiap tahun. Sejak lebih 40 tahun lalu dan sampai entah berapa ratus tahun lagi.

Kebiasaan kita makan mi dan roti tidak akan bisa dibendung lagi. Berarti pemakaian gandum akan terus meningkat. Padahal, kita tidak bisa menanam gandum di Indonesia. Tanah kita dan iklim kita tidak cocok untuk tanaman gandum. Kecuali, ahli-ahli pertanian kita menemukan cara baru kelak. Yakni, cara memanfaatkan lahan yang tidak subur untuk gandum. Kita tidak mungkin menggunakan sawah-sawah subur kita karena akan mengancam tanaman padi.

Itulah sebabnya, setelah belajar dari apa yang dilakukan BUMN PT Hijau Lestari di Jabar, saya terpikir untuk mengembangkan sorgum. Tanaman itu tidak asing bagi saya. Waktu kecil saya pernah menanam sorgum di desa saya. Waktu itu disebut jagung cantel. Bisa untuk nasi, bubur, camilan, ataupun tepung. Bisa juga untuk marning (popcorn dalam bentuk yang lebih kecil).

Menristek, Pak Gusti M. Hatta, menginformasikan bahwa di lingkungannya banyak ahli yang bisa digali ilmunya. Tidak hanya tentang menanam sorgum, tapi juga industri hilirnya. Termasuk yang dari IPB, Unpad, dan Unila. Mereka itulah yang berkumpul pekan lalu. Pertemuan pun berlangsung dengan dinamisnya.

Bahkan, mata Prof Sungkono sampai berlinang-linang. Saking terharu dan bersemangatnya. "Saya ini ahli sorgum yang baru sekarang didengar pendapat saya. Inilah mimpi saya. Sorgum diperhatikan," ujarnya.

Putusan pun dibuat hari itu. BUMN akan mencari 15.000 ha tanah tidak subur untuk ditanami sorgum secara besar-besaran. Selama ini, di Jabar BUMN memang sudah membina petani untuk menanam sorgum, tapi kecil-kecilan. Sebab, lahannya milik petani, yang luasannya memang terbatas.

Tapi, banyak petani lahan kering yang jatuh cinta. Sampai-sampai ada seorang petani yang aslinya bernama Supardi yang tinggal di Soreang, Kabupaten Bandung, mendapat panggilan baru: Abah Sorgum. Sebab, dia sangat gigih meyakinkan petani lain untuk menanam sorgum. Juga karena Abah Sorgum terus menciptakan makanan berbasis tepung sorgum.

Pengalaman Jabar itulah yang memberikan keyakinan untuk pengembangan besar-besaran. Lahan-lahannya siap didapat: Jatim (Banyuwangi Timur Laut yang kurang subur), Sulsel, Sultra, dan Sumba. Di lokasi-lokasi tersebut BUMN memang memiliki tanah tandus sangat luas yang kurang produktif. Akhir tahun ini lahan-lahan itu sudah harus berubah menjadi kawasan sorgum.

Tentu dalam waktu yang dekat, diperlukan benih sorgum dalam jumlah besar. Sampai 50 ton. Tapi, tidak akan sulit. Bisa disiapkan lahan 100 ha yang akan ditanami sorgum khusus untuk benih.

Kelebihan sorgum itu, saat untaian buahnya siap dipanen, batang dan daunnya masih hijau. Itu sangat seksi untuk makanan ternak. Tiap hektar bisa menghasilkan batang/daun sampai 50 ton. Karena itu, tanam sorgum dalam skala besar akan dikaitkan dengan program peternakan sapi skala besar pula. Baik yang di Sumba, Sulsel, Sultra, maupun Jatim.

Memang tepung sorgum memiliki kelemahan: tepungnya tidak bisa mengembang. Tidak seperti terigu. Karena itu, tepung sorgum tidak bisa untuk membuat roti. Harus dicampur gandum. Kalau dicampur gandum, rotinya justru akan lebih baik. Dengan demikian, impor gandum bisa berkurang 30 persen. Satu jumlah yang sangat besar.

Tapi, sorgum memiliki kelebihan yang luar biasa. Di samping harganya lebih murah, tepung sorgum tidak mengandung unsur gluten, zat yang bisa membuat anak menjadi autis. Karena itu, untuk makanan seperti kue dan biskuit yang tidak memerlukan proses mengembang, sorgum adalah jawabannya.

Walhasil, sorgum akan menjadi unggulan BUMN di samping program pangan lain, seperti Proberas, Yarnen, pencetakan sawah baru, pengadaan beras Bulog, peningkatan produksi gula, garam, pabrik sagu, dan ternak sapi.

Semuanya berat, tapi bukan tidak mungkin terwujud. (Copas dari: http://esq-news.com/2012/berita/07/16/abah-sorgum-yang-mendorong-tepung-antiautis.html)***

Dahlan Iskan
Menteri BUMN
dahlaniskan.wordpress.com

Profil Basuki Tjahaya Purnama (Ahok)
19.28 | Author: Urip SR
Nama : Basuki Tjahaja Purnama (Zhong Wan Xie/Ahok)

Tempat/tanggal lahir : Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966
Istri : Veronika (34)
Anak :

  1. Nicholas (14)
  2. Nathania (11)
  3. Daud Albeenner (6)

Ayah : Indra Tjahaja Purnama (alm)
Ibu : Buniarti Ningsih
Saudara/i:

  1. Basuri T Purnama, dokter, Bupati Belitung Timur
  2. Fifi Lety (praktisi hukum)
  3. Harry Basuki (konsultan pariwisata dan perhotelan).

Pendidikan :

  • SD Negeri No 3 Gantung, 1977
  • SMP Negeri No 1 Gantung, 1981
  • SMA III PSKD Jakarta, 1984
  • S2 (magister manajemen) dari Jurusan Manajemen Keuangan di Universitas Prasetya Mulya (lulus 1993)
  • S1 (insinyur) Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Trisakti, Jakarta (Lulus 1989)

Karier :

  • 2005-2010, Bupati Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung
  • 2009-2014, Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar
  • 1989, Setelah menggondol gelar insinyur, Ahok mendirikan PT Panda di Belitung Timur yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan PT Timah
  • 1993-1995, bekerja pada PT Simaxindo Primadaya di Jakarta setelah menggondol gelar magister keuangan. Perusahaan ini bergerak di bidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik. Ahok mendapat posisi staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek. Ia di Jakarta hingga 1995 sebelum memutuskan kembali ke kampung halaman untuk kembali mengurusi perusahaannya.
  • 1992, mendirikan PT Nurindra Eka Persada, persiapan pembangunan pabrik pengolahan pasir kwarsi pertama di Belitung. Rencana ini direalisasikan pada tahun 1994. Pembangunan ini juga menjadi cikal bakal pengembangan Kawasan Industri Air Kelik (Kiak).
  • 2004, hadir perusahaan Korea di KIAK yang mendirikan pabrik peleburan timah.


Karier Politik :

  • 2004, bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) yang didirikan ekonom (alm) Syahrir. Ia menjabat sebagai Ketua DPC PIB Belitung Timur. Ahok ikut bertarung dalam Pemilu Legislatif 2004. Ia lolos dan menjadi anggota DPRD Belitung Timur Periode 2004-2009.
  • 2005, Ahok memutuskan untuk ikut dalam bursa Pilkada Belitung Timur. Berpasangan dengan Khairul Effendi dari Partai Nasionalis Banteng Kemerdekaan (PNBK), keduanya sukses memenangkan pertarungan dengan meraup 37,13 persen dukungan warga. Ahok pun menjabat Bupati Belitung Timur definif pertama untuk periode 2005-2010.
  • Tahun 2007, ia ikut bersaing sebagai calon gubernur dalam Pilkada Bangka-Belitung. Namun, kali ini ia belum berhasil.
  • 2009, ikut Pemilu Legislatif sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Golkar. Ia berhasil memenangkan pilihan warga meski sebelumnya hanya ditempatkan sebagai calon nomor urut 4. Ia kemudian melangkah ke Senayan dan duduk sebagai anggota Komisi II DPR.

Penghargaan :

  • 2007, dinobatkan sebagai Tokoh Antikorupsi dari unsur penyelenggara negara oleh Gerakan Tiga Pilar Kemitraan, Kadin-Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara-Masyarakat Transparansi Indonesia.
  • 2008, dinobatkan sebagai 10 Tokoh yang Mengubah Indonesia oleh Majalah Tempo.

Prestasi khusus:

  • Saat menjadi Bupati Belitung Timur, ia mengalihkan tunjangan jabatan pejabat untuk program pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis bagi warga.
  • Ahok juga menata manajemen pemerintahan kabupaten yang transparan dan bersih dalam penggunaan anggaran negara.
  • Saat menjadi wakil rakyat, dia termasuk tokoh yang berintegritas dalam hal menyuarakan aspirasi dan menjelaskan proses legislasi. Seluruh perkembangan diulasnya secara transparan dan dapat diakses publik melalui situs pribadinya.
Profil Joko Widodo
19.22 | Author: Urip SR
Nama : H.Joko Widodo (Jokowi)

Tempat/tanggal lahir : Surakarta, 21 Juni 1961
Isteri : Iriana

Anak :

  1. Gibran Rakabuming (25), lulusan Universitas di Australia dan Singapura
  2. Kahiyang Ayu (21), mahasiswi Universitas Negeri Sebelas Maret
  3. Kaesang Pangarep (17), pelajar di Singapura

Pendidikan:

  • SDN 111 Tirtoyoso, Solo
  • SMPN 1 Solo
  • SMAN 6 Solo
  • Fakultas Kehutanan UGM (lulus tahun 1985)

Penghargaan :

Penghargaan Personal

  • 10 Tokoh di Tahun 2008 oleh Majalah Tempo
  • Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Award
  • Bung Hatta Anticorruption Award (2010)
  • Charta Politica Award (2011)
  • Wali Kota teladan dari Kementerian Dalam Negeri (2011)


Kota Solo di Masa Kepemimpinan Jokowi:

  • Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia
  • Piala dan Piagam Citra Bhakti Abdi Negara dari Presiden Republik Indonesia (2009), untuk kinerja kota dalam penyediaan sarana Pelayanan Publik, Kebijakan Deregulasi, Penegakan Disiplin dan Pengembangan Manajemen Pelayanan
  • Piala Citra Bidang Pelayanan Prima Tingkat Nasional oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia (2009)
  • Penghargaan dari Departemen Keuangan berupa dana hibah sebesar 19,2 miliar untuk pelaksanaan pengelolaan keuangan yang baik (2009)
  • Penghargaan Unicef untuk Program Perlindungan Anak (2006)
  • Indonesia Tourism Award 2009 dalam Kategori Indonesia Best Destination dariDepartemen Kebudayaan dan Pariwisata RIbekerjasama dengan majalah SWA.
  • Penghargaan Kota Solo sebagai inkubator bisnis dan teknologi (2010) dari Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI)
  • Grand Award Layanan Publik Bidang Pendidikan (2009)
  • 5 kali Anugerah Wahana Tata Nugraha (2006-2011) - Penghargaan Tata Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Umum
  • Penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada Arutala dari DepKes (2009)
  • Kota Terfavorit Wisatawan 2010 dalam Indonesia Tourism Award 2010 yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
  • Pemerintah Kota Solo meraih penghargaan kota/kabupaten pengembang UMKM terbaik versi Universitas Negeri Sebelas Maret alias UNS SME's Awards 2012
  • Penghargaan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai salah satu kota terbaik penyelenggara program pengembangan mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) 2011.
  • Penghargaan Langit Biru 2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk kategori Kota dengan kualitas udara terbersih
  • Penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam bidang Pelopor Inovasi Pelayanan Prima (2010). (Sumber : http://jakartabaru.co/home/profile/jokowi)
Semaraknya PF2N di Medan
14.18 | Author: Urip SR
Pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N) yang dilaksanakan di Medan pada tanggal 18 – 24 Juni 2012 merupakan momentum istimewa bagi pelaku bisnis hortikultura yang bertujuan untuk mengangkat eksistensi pengembangan hortikultura nusantara sebagai komoditas komersial. Pameran ini merupakan ajang Pameran Hortikultura Indonesia berskala Internasional yang menjadi Agenda Tahunan Nasional Direktorat Jenderal Hortikultura.. Berawal hanya untuk Flori Indonesia (Pekan Flori Nasional/PFN) yang dilaksanakan di Tomohon (2008), kemudian dilengkapi dengan buah, sayur dan tanaman obat sehingga menjadi pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N) yang diselenggrakan di Banten (2009), di Batam (2010), di Bali (2011). Pada tahun 2012 Kota Medan mendapat kehormatan menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan PF2N yang ke-5.
Kegiatan ini hasil kerjasama antara Kementerian Pertanian, Dinas pertanian Propinsi Sumatera Utara, Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan dan Event Organizer (PT. Trans Kreasindo Productions). Berbagai kegiatan yang digelar antara lain pameran, bursa, aneka lomba, kursus, workshop, seminar, jambore varietas, perijinan terpadu, pawai kendaraan hias, kontak bisnis, dan agrowisata.

Profil Pengunjung

Pengunjung PF2N diperkirakan mencapai 30.000 orang terdiri dari :
• Pejabat Pemerintah Pusat dan daerah, Duta Besar Negara Sahabat dan undangan lainnya.
• Instansi terkait di dalam dan ruang lingkup Kementerian Pertanian
• Dinas pertanian Propinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia
• Asosiasi, pelaku usaha Hortikultura
• Peserta Agrowisata
• Pengusaha Nasional dan Internasional
• Pelajar, Mahasiswa dan masyarakat umum

Pameran ini berskala nasional dengan peserta dan pengunjung yang internasional menjadikan PF2N 2012 sebagai suatu momentum istimewa bagi banyak stake holders dan pelaku bisnis hostikultura. Waktu dan tempat penyelenggaraan PF2N 2012 Medan ini memungkinkan seluruh stake holders berkumpul dalam suasana yang nyaman untuk melakukan transaksi bisnis sehingga memungkinkan para stake holders memaksimalkan kepentingan transaksi yang akan dilakukan. Para peserta dan pengunjung pameran yang berminat untuk berpartisipasi dalam bursa bisnis dapat mengisi formulir dan menghubungi panitia.

Parade Kendaraan Hias

Parade komoditas Hortikultura dan parade kendaraan hias yang unik atraktif akan menjadi salah satu acara yang ditunggu-tunggu oleh para pengunjung PF2N. Parade ini menampilkan keanekaragaman komoditas hortikultura yang akan dikreasikan secara m,enarik dan kreatif untuk menghibur pengunjung. Imajinasi dan kreatifitas seni dengan memanfaatkan komoditas hortikultura seperti sayur, buah, florikultura (tanaman hias), dan tanaman obat. Kegiatan parade mobil hias akan mewarnai kemeriahan acara PF2N dan Indonesia Horticulture Festival karena akan bersinergi dengan para artis seni dan budaya nusantara dan internasional.

Profil Peserta Pameran

• Asosiasi, kelompok tani dan pelaku bisnis hortikultura
• Usaha Kecil dan Menengah Hortikultura (produk olahan makanan, produk kesehatan dan kecantikan)
• Industri mesin dan alat pertanian serta mesin pengolahan produk makanan
• Perbankan/Asuransi
• Perguruan Tinggi
• Dinas Pertanian Propinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia
• Customer Good, Motor dan Mobil, Peralatan Rumah Tangga Provider, Elektronik
• BUMN dan BUMD
• Beragam jenis perusahaan industri dan pabrik dari seluruh Indonesia
• Hotel, Travel dan Restaurant

Materi Pameran yang ditampilkan BBPOPT

• Kegiatan Laboratorium Vappor Heat Treatment (VHT) (4 Display)
• OPT Utama pada buah Mangga dan usaha Pengendalian (1 display)
• OPT Utama pada buah Jeruk dan usaha Pengendalian (1 display)
• OPT Utama pada buah Pisang dan usaha Pengendalian (2 display)
• Nematoda Sista Kuning pada kentang (1 display)
• Pengenalan Hama Kutu Putih pada pepaya (1 display)
• Perbanyakan Agens hayati untuk OPT Hortikultura (1 Display)
• Brosur-brosur Teknologi Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian OPT (P3OPT) hortikultura ( 6 judul)
• Profil Balai Besar peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Jatisari
• Sampel Produk Agens Hayati Ramah Lingkungan (Padat dan Cair)
• Poster Musuh Alami (100 eksemplar)

Stand BBPOPT Jatisari menempati Blok A, ukuran 3x3 m nomer stand 38, petugas stand (info guide) 3 orang dilaksanakan secara bergantian.
Pelayanan pengunjung dimulai dari jam 08.00 – 20.30 WIB. (USR)***
.
PENYAKIT LAYU PISANG
08.08 | Author: Urip SR
Tanaman pisang merupakan salah satu komoditas buah yang banyak dibudidayakan masyarakat di Indonesia, namun produksinya baik kuantitas maupun kualitas belum optimal, karena dalam berusahatani pisang masih mengalami kendala serangan penyakit layu yang disebabkan oleh bakteri dan cendawan.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas, petani, dan pelaku agribisnis pisang dalam penanggulangan "penyakit layu pisang" diperlukan, penyebaran informasi teknologi pengendalian penyakit layu pisang sehingga kehilangan hasil dapat ditekan.

Penyakit Layu Pisang

a. Layu Bakteri disebabkan oleh Bakteri Ralstonia solanacearum E.F. Smith pv. Celebensis
b. Layu Fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum f.sp. cubense

Gejala Penyakit, Morfologi dan Tanaman Inang

a. Layu Bakteri
Gejala :
Mula-mula daun berubah warna menjadi kuning, ibu tulang keluar garis coklat kekuning-kuningan, dalam waktu satu minggu semua daun menguning lalu menjadi coklat.

Cairan merah keluar melalui luka pada batang, adakalanya cairannya keluar bersamaan dengan keluarnya jantung pisang.

Isi buah menjadi cairan seperti lendir merah kecoklatan.

Buah tampak seperti dipanggang, berwarna kuning coklat, layu dan busuk.

(Bersambung)
KOMIK SPOT STOP
07.59 | Author: Urip SR
Perubahan iklim yang terjadi beberapa tahun terakhir ini mengakibatkan terjadinya peningkatan intensitas serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) terutama pada tanaman padi di Indonesia.
Langkah antisipasi yang dilakukan agar kondisi tersebut tidak akan mengganggu upaya pencapaian sasaran produksi padi secara nasional, adalah dengan pengawalan terhadap pertanaman di lapangan secara lebih intensif oleh petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan – Pengamat Hama Penyakit (POPT – PHP).
Pengawalan tersebut, merupakan tindak lanjut dari kebijakan Direktorat Jenderal Tanaman pangan – Kementerian Pertanian, melakukan gerakan “SPOT STOP” dalam upaya pengendalian serangan OPT terutama pada tanaman padi.

Gerakan “SPOT STOP” adalah pengendalian serangan OPT yang didahului dengan upaya preemtif yaitu melakukan budidaya tanaman secara sehat serta pengaturan pola tanam secara teratur, kemudian diikuti dengan pengamatan secara intensif dan melakukan pengendalian secara dini apabila ditemukan adanya SPOT serangan OPT, sehingga tidak akan berkembang lebih jauh lagi.

Upaya secara teknis di lapangan yang dilakukan oleh POPT – PHP tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa panduan teknis dan manajemen serta supervisi secara berjenjang dari tingkat pusat, propinsi dan kabupaten.
Peran serta petani dalam langkah pengawalan ini juga sangat penting, bahkan petani alumni Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT), juga sangat diharapkan untuk berperan penting bahu membahu bersama pertugas melakukan pengendalian OPT di wilayah masing-masing.
SPOT adalah titik sumber serangan OPT berupa populasi/serangan OPT yang tingkatannya mendekati ambang pengendalian dan apabila tidak dikendalikan akan menyebar luas ke lahan sekitarnya.

STOP adalah upaya untuk menghentikan/mengendalikan spot populasi/serangan OPT agar kehilangan hasil yang diakibatkannya dapat diminimalisir.

Komik ini merupakan panduan bergambar yang disusun sebagai bahan informasi sekaligus panduan bagi petugas khususnya petugas di lapangan dalam pengendalian OPT, baik secara preemtif maupun responsif.
Komik ini disusun oleh:
1. Yadi Rusyadi Raksadinata
2. Gatut Sumbogadjati
3. Etty Purwanti
Dengan pengarah Erma Budiyanto (Direktur Perlindungan Tanaman Pangan), penyunting Siti Haryati, dan ilustrator Sigit Santosa.

Sumber: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Kementerian Pertanian 2011.
.