Karawang (13/07/2012) Dalam rangka program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dan kegiatan pengembangan palawija melalui pola tanam padi-padi-palawija, Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Karawang mengadakan Panen Perdana Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) dan pencanangan Gerakan Tanam Palawija. Prosesi panen dilaksanakan di areal persawahan Jl. Lingkar Karawang Desa Tanjungpura Kecamatan Karawang Barat, acara pencanangan dilakukan oleh Bupati Karawang, H, Ade Swara, Jumat (13/7).

Dalam sambutannya Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab. Karawang, Nachrowi M. Nur mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangkan meningkatkan produksi dan produktifitas lahan pertanian di Kab. Karawang, yang diantaranya dilakukan oleh SL-PTT dengan luas mencapai 21 ribu hektar, yang tersebar di 30 kecamatan. “Selain itu, kami mengembangkan metode SRI di areal seluas 9 ribu hektar , serta menjalin kerjasama antara BUMN dan para kelompok tani,” imbuhnya.

Sedangkan terkait dengan Gerakan Tanam Palawija, Nachrowi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab. Karawang untuk memutus mata rantai hama dan penyakit tanaman. Melalui kegiatan ini, pihak dinas mengajak masyarakat untuk kembali memanfaatkan gerakan tanam Padi - Padi – Palawija guna memutus mata rantai hama, dan meningkatkan produksi palawija sebagai alternatif pendapatan bagi para petani.
Sementara itu, Kasubdin Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, Uneef Primadi mengatakan bahwa perpaduan kegiatan panen perdana dan pencanangan Gerakan Tanam Palawija yang diselenggarakan di Kab. Karawang merupakan sebuah inovasi dan baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Untuk itu, pihaknya menyambut baik gagasan tersebut, dan optimis bahwa kegiatan tersebut dapat efektif dalam memutus mata rantai hama dan penyakit tanaman di Kab. Karawang.

Dalam sambutannya H. Ade Swara mengatakan, Pemerintah Kab. Karawang masih tetap memperhatikan dan komitmen untuk menjadikan Karawang sebagai lumbung padi Jawa Barat dan lumbung pangan nasional. Dan hingga saat ini, dalam masa kepemimpinan saya, Pemerintah Kabupaten Karawang tidak pernah sekalipun merubah tata ruang, khususnya dalam alih fungsi lahan pertanian. “Untuk itu, secara khusus menyampaikan terima kasih kepada para petani Karawang yang memilih untuk mempertahankan lahan sawahnya, daripada menjualnya kepada industri,” ujarnya. (USR)***
.
This entry was posted on 09.41 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: