Catatan Penutup Akhir Tahun 2010
10.42 | Author: Urip SR
Catatan di akhir tahun 2010 ini sengaja saya kutip dari Buku Kebijaksanaan Hidup karya Kahlil Gibran. Dalam sederet kalimat dibawah ini ada hal yang menyentuh jiwa untuk direnungkan, tentang hakikat hidup dan kehidupan.
Kahlil Gibran adalah tokoh fenomenal paling berpengaruh di dunia. Dia diakui tidak hanya sebagai seorang penyair, tetapi juga filosof besar abad dua puluh. Karya-karyanya diterbitkan dalam berbagai bahasa di seluruh dunia.

Kemanisan itu lebih dekat dengan kepahitan ketimbang kedekatannya dengan kebusukan, tidak peduli bagaimanapun manis baunya. Esensi dari segala hal di bumi, yang terlihat dan yang tidak, adalah spritual. Begitu memasuki kota yang tak terlihat badanku diselimuti oleh jiwaku. Dia yang mencoba memisahkan tubuh dari jiwa, atau jiwa dari tubuh berarti menjauhkan hati dari kebenaran. Bunga dan harumnya adalah satu, mereka yang mengingkari warna dan bentuk bunga adalah orang-orang buta, yang berkata bahwa bunga hanya memiliki wangi yang mengambang di udara. Mereka itu seperti orang-orang, tanpa indera penciuman, yang menganggap bunga itu tidak lain hanya bentuk dan warna tanpa keharuman.
Segala sesuatu di alam berada dalam dirimu, dan segala sesuatu dalam dirimu berada di alam. Kamu dalam sentuhan tanpa batas dengan segala yang dekat, dan terlebih lagi jarak tidak akan lagi memisahkan kamu dari segala yang jauh. Semua hal dari yang terendah sampai yang tertinggi, dari yang terkecil sampai yang terbesar, berada dalam dirimu sebagai hal-hal yang setara. Dalam satu atom didapati semua unsur-unsur bumi. Satu titik air mengandung semua rahasia laut. Dalam satu gerak pikiran didapati semua gerakan dari semua hukum keberadaan.
(Dikutip dari Kebijaksanaan Hidup Kahlil Gibran)
Selamat tinggal tahun 2010, selamat datang tahun 2011.
Mari kita buka lembaran baru dengan karya.
.
Lalat buah merupakan OPT yang banyak menimbulkan kerugian, bahkan sampai ditolaknya ekspor produk hortikultura. Untuk mengatasi serangan lalat buah tersebut dan terbawanya lalat buah pada produk ekspor, beberapa negara telah menetapkan diberlakukannya perlakuan thermal treatment pada produk hortikultura. Dalam rangka kerjasama bilateral dengan pemerintah Jepang dalam konteks kerjasama ekonomi telah disepakati bahwa pemerintah Jepang bersedia memberikan hibah berupa alat Vapor Heat Treatment (VHT).
Disamping untuk mengendalikan lalat buah VHT tersebut dilaporkan dapat digunakan untuk mengendalikan OPT pasca panen lainnya, misalnya penyakit antraknose dan stem end rot.
Peresmian pengoperasian mesin VHT (menekan tombol mesin VHT oleh Menteri Pertanian Dr. Ir H. Suswono, MMA didampingi Duta Besar Jepang Mr. Kojiro SHIOJIRI, Chief Representative JICA Indonesia Mr.Motofumi Kohara. dan Dirjen Hortikultura Dr. Hasanudin Ibrahim, Sp.I.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan, "Pembangunan Laboratorium Vapor Heat Treatment (VHP) ini adalah implementasi IJ-EPA yang ditanda tangani kedua pemimpin negara pada 20 Agustus 2007 lalu di Jakarta," ungkapnya pada peresmian laboratorium yang dibangun di kawasan Balai Besar Peramalan Pertanian di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (4/12).
Laboratorium tersebut diharapkan menjadi kunci untuk pencapaian target ekspor pertanian khususnya holtiluktura. Holtikultura menjadi andalan perekonomian masyarakat maupun devisa negara. Terdapat sedikitnya 323 jenis komoditas holtikultura yang sangat potensial. Hanya saja angka ekspor masih kecil karena terhambat ketatnya standar di negara tujuan ekspor.
Acara dilanjutkan dengan peninjauan keliling laboratorium dipandu oleh Mr. Yoshikatsu Oda/JICA Expert dan press release. Hadir dalam acara tersebut pejabat eselon I dan II lingkup Kementerian Pertanian, Gubernur Jawa Barat, Dinas Propinsi Jawa Barat, BPTPH Prov Jabar, Dinas Pertanian Kab. Karawang, Cirebon, Indramayu dan Majalengka, serta tamu undangan dari kalangan Importir dan petani mangga.
Kotabaru-Karawang, 4 Desember 2010.
.
Salah satu kendala dalam upaya meningkatkan produksi pertanian adalah adanya serangan hama yang menyebabkan menurunnya mutu produksi dan mengakibatkan kerugian besar secara ekonomi. Dalam kasus serangan hama lalat buah family Tephritidae adalah yang paling serius pada produksi tanaman hortikultura terutama pada mangga yang mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Keberadaan lalat buah di suatu Negara memiliki implikasi karantina, yaitu:
• Ketatnya peraturan karantina yang diterapkan untuk perdagangan oleh pasar Negara-negara pengimpor;
• Mahalnya akses pasar. Teknologi diperlukan dalam memenuhi kendala pemasaran;
• Pengawasan harus dilakukan di daerah produksi;
• Survei karantina harus dilakukan di lokasi pintu masuk.
Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan kerjasama teknis untuk membangun kompetensi untuk memenuhi persyaratan SPS-WTO, meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan staf teknis, memperkuat fasilitas untuk pengembangan metode pengelolaan lalat buah dengan Vapor Heat Treatment (VHT).
VHT akan menjadi salah satu perlakuan pasca panen yang menjanjikan. Perlakuan ini relative mudah untuk diterapkan, berpotensi menghambat perkembangan serangga dan tidak meninggalkan residu kimia dalam produk yang diperlakukan.
VHT akan menjadi alternative yang tepat untuk memenuhi permintaan pasar internasional dan menyediakan buah yang bebas dari lalat buah. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan VHT untuk mengendalikan lalat buah pada produk hortikultura di pasca panen.
Proyek ini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura dan Pusat Karantina Tumbuhan. Proyek ini mendukung kelancaran alih teknologi kepada staf teknis tentang penerapan desinfestasi lalat buah dengan VHT.
Sasaran
Alih teknologi desinfestasi dengan VHT terhadap lalat buah pada buah-buahan tropis untuk memenuhi persyaratan karantina.
Tujuan
Menentukan prosedur standar teknik desinfestasi lalat buat dengan VHT pada mangga gedong.
Keluaran
1. Meningkatkan kapasitas staf teknis dalam membiakkan lalat buah di laboratorium;
2. Meningkatkan kapasitas staf teknis dalam uji desinfestasi lalat buah dengan VHT;
3. Membentuk system data dan analisis hasil uji desinfestasi
Kegiatan
1. Mengidentifikasi spesies lalat buah yang dipelihara di laboratorium secara berkala guna mencegah kontaminasi spesies;
2. Memperbaiki metode pemeliharaan pertumbuhan lalat buah, termasuk peneluran, pemeliharaan larva dan dewasa,
3. Menetapkan metode pengujian agar memperoleh buah dengan kuantitas dan kualitas yang tepat pada waktu yang tepat,
4. Menentukan tingkat toleran paling panas diantara semua spesies target melalui perendaman air panas,
5. Menentukan tingkat toleran paling panas diantara semua spesies target dengan VHT (uji kerentanan),
6. Melakukan uji mortalitas skala kecil guna menentukan kondisi mortalitas 100% dari spesies yang paling toleran panas dengan VHT.
7. Mengkonfirmasi gejala dan kerusakan yang disebabkan oleh panas karena VHT dan mengambil tindakan guna menghindari kerusakan panas,
8. Melakukan uji panas guna menghindari kerusakan panas oleh VHT,
9. Melakukan uji mortalitas skala besar guna membuktikan kondisi mortalitas 100% dari spesies yang paling toleran terhadap panas karena VHT.
Pengelola Proyek
1. Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian sebagai Project Director
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura (Ditjen Horti) sebagai Project Coordinator.
3. Direktur Perlindungan Tanaman Hortikultura, Ditjen Horti dan Kepala Pusat Karantina Tumbuhan, Badan Karantina Pertanian, sebagai Project Managers.
4. The Japanese Chief Advisor.
5. Japanese Experts and Indonesia Counterparts.
Periode Proyek
Oktober 2009-Maret 2013 (3,5 tahun)
Manfaat:
Melalui pengenalan teknologi perlakuan uap panas merupakan pengelolaan hama yang ramah lingkungan. Manfaat yang diharapkan dari kerjasama dengan Pemerintah Jepang adalah:
• Peningkatan pendapatan dari penjualan mangga dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik.
• Peningkatan ekspor mangga.
Kontribusi dari Pemerintah Jepang
1. Bangunan Laboratorium
2. Mesin VHT skala uji (2 unit)
3. Biotron (3 unit)
4. Penyimpan buah (1 unit)
5. Generator set (1 unit)
6. Peralatan pendukung lainnya.

Sumber:
Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA)
Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura
Japan International Cooperation Agency
2010
.
PINTU GERBANG BBPOPT JATISARI DIHAJAR
15.44 | Author: Urip SR
Kotabaru, Karawang (01 Desember 2010) .Kecelakaan tunggal terjadi mobil Toyota Innova nopol B 2437 CS dari arah Cikampek menabrak pintu gerbang Kantor BBPOPT sekitar pk. 15.00 WIB, dalam kecelakaan tersebut sopir mengalami luka, mobil bagian depan ringsek. Saat kejadian kondisi hujan lebat, jalan aspal didepan kantor tidak terlihat tertutup oleh genangan air hujan, diduga sang sopir menghindari genangan air, dalam kecepatan tinggi mobil oleng langsung menabrak pintu gerbang.
Suara tubrukan yang keras antara mobil dan pintu pagar tertutup oleh suara derasnya gemuruh air hujan sehingga tidak terdengar oleh karyawan, hanya disaksikan oleh seorang karyawati yang kebetulan ada diluar kantor.
Pintu gerbang kantor BBPOPT terpental masuk ke dalam, beruntung mobil tamu yang di parkir dekat pintu terhindar dari lemparan pintu gerbang yang terbuat dari besi.
Saat dikonfirmasi sang sopir masih dalam keadaan shock sehingga belum bisa diwawancarai.
Kecelakaan tersebut sempat menyita perhatian karyawan-karyawati BBPOPT, begitu ada teriakan dari karyawati yang melihat kejadian itu, langsung berlari berhamburan karyawan/wati melihat lokasi kejadian.
Beberapa karyawan tanpa komando langsung mengevakuasi sang sopir untuk diamankan di dalam kompleks kantor.
Limabelas menit setelah kejadian Polisi PJR langsung mengevakuasi korban untuk dilakukan perawatan di Puskesmas terdekat.
Jalur pantura jalan raya kaliasin memang terkenal rawan kecelakaan, lokasi kejadian 6 km sebelum cikampek merupakan jalur yang perlu diwaspadai oleh para pengendara kendaraan bermotor terutama pada saat hujan lebat, karena sebagian air hujan menggenangi jalan tepatnya di depan kantor Balai Besar Peramalan OPT Jatisari, Karawang, Jawa Barat. (USR)***