Waspadai Virus Kerdil Rumput Tipe-2
12.47 | Author: Urip SR
Poster Pengendalian VKR (Urip SR)
Virus Kerdil Rumput Tipe-2 ditularkan oleh Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stal).  Virus Kerdil Rumput (Grassy stunt virus) bersifat persisten dalam tubuh serangga.  Virus ditularkan setelah 4 hari berada dalam tubuh serangga.  Virus tidak dapat ditularkan melalui telur atau keturunan wereng batang coklat (WBC).  Namun demikian, jika WBC telah mengandung virus, maka virus tersebut tetap berada dalam tubuhnya walaupun berganti kulit.  Penyekit VKR biasanya timbul secara epidemik setelah terjadi eksplosi WBC.  Hal ini kemungkinan disebabkan karena tidak semua individu WBC yang ada di dalam suatu populasi WBC yang mampu menularkan.  Tanaman inang VKR adalah padi liar (Oryza nivara).  Tanaman yang terserang VKR berwarna kuning oranye, daun menyempit, kaku dan tegak.  Pada bagian daun terdapat bintik-bintik warna coklat.  Tanaman tumbuh pendek, jumlah anakan banyak dan tidak menghasilkan malai.  Infeksi VKR dapat terjadi di persemaian atau tanaman muda di lapangan.  Tanaman yang berumur lebih dari 4 MST lebih tahan terhadap VKR daripada tanaman muda. (USR)***
.
Tungro Pada Tanaman Padi
12.29 | Author: Urip SR
Gejala serangan virus Tungro (Foto: Urip)
Tungro merupakan penyakit virus yang penting pada padi.  Serangan penyakit virus tungro dapat merusak pertanaman padi dalam suatu areal yang luas dalam waktu singkat (Eksplosi).  Virus tungro ditularkan oleh Wereng Daun Hijau (Nephotettix virescens).  Virus tungro dalam tubuh serangga dapat bertahan selama 5 hari, namun tidak dapat ditularkan melalui telur.  Serangga vektor dapat menularkan virus dalam waktu 2 jam setelah mengisap tanaman sakit.  Pada varietas padi yang rentan, Wereng Daun Hijau (WDH) mengisap cairan pada jaringan phloem tanaman dan lebih efektif memperoleh dan menularkan virus.  Pada varietas padi yang tahan, WDH lebih banyak mengisap cairan pada jaringan xylem, sehingga kurang efisienmemperoleh dan menularkan virus.  Infeksi tungro pertama terjadi di persemaian, karena pada stadia ini tanaman sangat sensitif terhadap inokulasi virus.  Gejala serangan tungro akan tampak pada tanaman umur 2-3 minggu setelah tanam, yaitu pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan jumlah anakan berkurang.  Helaian daun dan pelepah memendek.  Warna daun berubah dari hijau menjadi kuning sampai kuning oranye, kemudian menjadi kuning coklat dimulai dari pucuk daun kearah pangkal daun-daun tua.  Daun muda yang terserang tungro sering tampak bercak-bercak atau warna hijau pucat hingga bergaris-garis putih sejajar dengan tulang daun, yang panjangnya berbeda.  Pada daun tua terlihat bintik-bintik coklat bekas tusukan serangga penular.  Akibat yang ditimbulkan oleh serangan virus tungro adalah masa pembungaan tertunda, malai yang dihasilkan kecil-kecil keluar tidak sempurna, dan pada bulir terdapat bintik-bintik coklat kehitam-hitaman. (Bersambung)***
.