Harmoni Idul Fitri 1431 H
12.36 | Author: Urip SR
Pada hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H seluruh umat Islam merayakan hari lebaran Idul Fitri. Sejak memasuki saat berbuka (9/09/2010) sampai pagi buta (10/09/2010) suara takbir ditingkahi beduk bertalu-talu menggema mengumandangkan kebesaran asma Allah SWT.
Pagi hari berduyun-duyun umat Islam melangkahkan kaki menuju Masjid, Mushola, dan tanah lapang. Sholat Ied kali ini bersama warga Perumahan Pondok mekar Indah I dilaksanakan di Masjid Jami Babussalam di lingkungan kompleks perum.
Khutbah kali menyampaikan pesan agama agar dimengerti dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari agar mempengaruhi perilaku kearah yang lebih baik dan selalu positif thinking. Intisari dari isi khutbah tersebut adalah pentingnya silaturahim, rendah diri, pemaaf dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah. Dan yang terpenting adalah hakikat daripada Idul Fitri itu sendiri. Seperti yang diuraikan dalam isi khutbah tersebut, ungkapan itu dapat berarti "kembali berbuka" atau bisa juga "kembali kepada kesucian, kepada otentisitas kemanusiaan".
Yang berhasil penulis catat dan ingat adalah makna yang pertama dengan mudah dapat disaksikan puasa ramadan telah usai, maka makan dan minum pada siang hari sudah tidak haram lagi.
Adapun makna kedua merupakan perjuangan tanpa kenal lelah, sebuah pendakian, sebuah latihan kejiwaan yang memerlukan komitmen total.
Itulah sebabnya Al-Quran dalam surat Al-Baqarah ayat 183 tidak serta merta menjamin bahwa orang yang berpuasa pasti akan mencapai tujuannya.
Ungkapan la'allakum tattaqun (semoga kamu berhasil meraih posisi takwa).
Orang yang bertakwa pasti dicintai dan diperlukan masyarakat luas, muslim dan non muslim. Kehadirannya dirindukan karena membawa pesan kedamaian, persaudaraan dan berita gembira buat semua.
Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar....
Takbir, tahmid dan tahlil...mengangungkan Allah dan perasaan syukur di hari Idul Fitri merupakan ujung dari seluruh dimensi spiritual puasa ramadan.
Diakhir tulisan ini dari lubuk hati yang paling dalam, ijinkan untuk mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan bathin. Satu rangkaian kata maaf yang penulis sampaikan tidak cukup untuk menebus sekian banyak kesalahan. Dengan niat hati yang bersih akan kami rangkai menjadi kalimat yang bermakna dan tulus dari dalam diri.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H.(Urip SR)
This entry was posted on 12.36 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: