Ponsel Internet untuk Petani...
22.57 | Author: Urip SR
Seandainya semua masyarakat petani yang tinggal di pedesaan mempunyai ponsel seperti ini, alangkah sejahteranya hidup petani, mereka bisa mengakses lewat internet mengenai harga-harga komoditi agribisnisnya, sehingga harga komoditas yang dihasilkan tidak dipermainkan oleh tengkulak. Pertanyaannya adalah mampukah petani kita yang tinggal di pedesaan mampu membeli dan mengoperasikan teknologi tersebut?

Teknologi internet yang telah menyasar telepon seluler membuat produsen ponsel dunia berlomba-lomba menghadirkan internet pada genggaman. Lambat laun, penggunaan komputer pribadi dalam bentuk laptop atau palmtop tersisih. Ini dimungkinkan karena kepraktisan ponsel internet, yakni selain berfungsi sebagai alat bicara, juga berfungsi sebagai tempat surfing bagi penikmat dunia maya.
Tak heran apabila Paman Google yang dikenal sebagai perusahaan mesin pencari (search engine) merilis Gphone dan kemudian Android. Semua berbentuk piranti lunak gratisan (open source) yang bisa ditanamkan pada handset tertentu yang menjadi bagian dari konsorsium Android. Uniknya, gadget dan piranti lunaknya. tidak selalu mahal.
Baru-baru ini perusahaan ponsel asal Finlandia meluncurkan sekaligus enam model ponsel terbarunya untuk kalangan menengah ke bawah. Meskipun harganya murah, kemampuan yang dimilikinya cukup lengkap. Bahkan, salah satu ponselnya bisa ditanamkan Nokia Life tools, yakni piranti lunak dengan penekanan untuk kepentingan pertanian dan pendidikan.
Menurut Paula Laine, wakil presiden manajemen kategori perusahaan ponsel terbesar itu, pihaknya bermaksud membawa kekuatan teknologi internet ke pasar berkembang yang bisa dijangkau masyarakat pedesaan. "Kombinasi perangkat bergerak dan internet sekarang lebih didedikasikan untuk kepentingan masyarakat petani yang di Indonesia jumlahnya cukup signifikan," kata Laine. (PEP).

Referensi: Telusur (Kompas,13102008)

INFO PETANI:
HARGA KOMODITAS PERTANIAN DI TINGKAT PETANI/PRODUSEN

Gabah Kering Panen :
Karawang Rp. 2700,-/Kg
Tanggamus Rp. 2700,-/Kg
Sleman Rp.2400,-/Kg

Jagung :
Lampung Timur Rp. 1000,-/Kg
Bandung Rp. 2300,-/Kg

Kedelai :
Wonogiri Rp. 5500,-/Kg
Grobogan Rp. 5050,-/Kg

Ubikayu:
Kab. Wonogiri Rp. 400/kg
Kab. Sleman Rp.600/kg

Bawang merah:
Kab.Kuningan Rp.4500/kg
Kab.Cirebon Rp.6000/kg
Kab.Brebes Rp.7550/kg
Kab.Kendal Rp.7500/kg
Kab.Bantul Rp.5800/kg

Cabe merah besar:
Kab.Ciamis Rp.7000/kg
Kab.Kediri Rp.5000/kg

Cabe merah keriting:
Kab. Ciamis Rp.6000/kg
Kab.Rembang Rp.1500/kg
Kab.Sleman Rp.13.000/kg
Kab.kediri Rp.7000/kg

Jeruk siam:
Kab. Karo Rp.2300/kg
Kab.Sambas Rp.2500/kg
Kab.Barito Kuala Rp.2500/kg

Daging ayam broiler:
Kab.Padang/Kota Rp.15.700/kg
Kota Malang Rp.12.500/kg

Telur ayam ras:
Kab. Kendal Rp.10.200/kg

Sumber: Direktorat Pemasaran Domestik
Ditjen P2HP, Deptan
Update, 19/2/2009
.
This entry was posted on 22.57 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: