Indonesia yang sebenarnya...
12.46 | Author: Urip SR
Jangan malu mengatakan bahwa kita sebenarnya masih tertinggal daripada negeri jiran Malaysia. Beginilah potret Indonesia sebenarnya, belum semuanya menikmati kue pembangunan. Coba tengoklah Saudara-saudara kita yang tinggal di pedesaan masih sangat sulit mendapatkan pekerjaan, mereka harus membanting tulang untuk mendapatkan sesuap nasi. Seperti nampak dalam foto seorang ibu rumah tangga harus ekstra kerja keras di tengah sawah dengan ditemani si buah hatinya hanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, pekerjaan yang selayaknya dilakukan oleh lelaki tetapi demi sesuap nasi maka rela berpeluh keringat diteriknya matahari yang membakar.
Kemiskinan dan pengangguran masih terjadi dimana-mana, sementara korupsi masih merajalela. Pemandangan orang antri minyak tanah belum bisa terhapus dari negeri ini, apalagi menghapus korupsi yang semakin mengakar. Dalam keterbatasan apakah kita malu mengakui segala kekurangan ini.
Di tengah kegusaran kita sebagai bangsa yang katanya negara demokrasi nomor tiga di dunia setelah India dan Amerika Serikat. Mestinya kita bercermin kenapa kita ketinggalan dari Malaysia padahal kita merdeka lebih dulu. Sebagai sebuah bangsa kita bangga karena kita merdeka dengan tetesan keringat dan darah. Sementara saudara serumpun Malaysia merdeka karena pemberian Inggris. Malaysia juga bukan negara demokratis. Mari renungkan bersama bahwa nafsu menimbun, memperkaya diri, dan kekuasaan tidak pernah ada puasnya. Para pemimpin seyogyanya lebih peduli kepada sesama terutama yang tengah menderita, berbagi, membuka diri penuh cinta untuk yang lain.
Inilah kepedulian sosial, apabila dilaksanakan secara simultan niscaya akan terwujud keharmonisan di negeri ini atau di kehidupan rakyatnya. Semoga...!(USR)***
.
|
This entry was posted on 12.46 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: