Belajar dari Kupu-kupu
01.22 | Author: Urip SR
Siapa mau berguru pada kupu-kupu? Kalau kita punya halaman sedikit saja, tentu bisa mendatangkan kupu2.
Kupu-kupu adalah fase puncak dari kehidupan serangga. Sebelum itu ia hanya sebuah kepompong. Sebelumnya lagi ia ulat yang buruk dan rakus. Sebelumnya lagi telur yang diam. Pernahkah mendengar tentang makhluk rakus, makan banyak, merusak tanaman, dan harus dihukum? ia harus bertobat, berdoa, berpuasa bahkan bertpa di dalam ruang yang sempit. Ia berdoa sepenuh hatinya, sampai tubuhnya yang buruk menjelma menjadi indah, bersayap warna-warni dan terbang mengelilingi bumi.
(Eka Budianta, Aktifis Lingkungan dan Kebudayaan, Pengelola Jababeka Botanik Garden di Cikarang, Bekasi)

Kalimat tersebut diatas adalah penggalan dari tulisan Pak Eka Budianta dalam "Ilmu Kupu-kupu" yang dimuat di Trubus 474/Mei 2009 hal. 122. Saya sangat mengagumi beliau lewat tulisan-tulisannya yang cerdas dan memberikan motivasi. Saya pribadi 2 kali bertemu beliau pada saat acara "Amprokan Blogger Bekasi" pada tahun 2010 dan 2011. Seperti biasa beliau memberikan sambutan hijaunya, sesuai dengan tugas beliau sebagai pengelola "Jababeka Botanic Garden".
Ada ucapan yang begitu menyentuh pada saat acara penanaman pohon oleh para blogger pada waktu itu.
Seperti apa ucapan beliau yang menyentuh itu?
Tunggu sambungannya.....!
.
This entry was posted on 01.22 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: