5 Tipe Karyawan Di kantor kita
12.38 | Author: Urip SR
Sebuah renungan bagi kita semua
Oleh: KH Abdullah Gymnastiar
(Ide dasar ini diambil dari pendapat Emha Ainun Najib “Budayawan Muslim”)
Pejabat/karyawan “Wajib”
Tipe ini memiliki ciri:
•    Keberadaannya sangat disukai, dibutuhkan, harus ada sehingga ketiadaannya sangat dirasakan kehilangan.
•    Dia sangat disukai karena pribadinya sangat mengesankan, wajahnya yang selalu bersih, cerah dengan senyum tulus yang dapat membahagiakan siapapun yang berjumpa dengannya.
•    Tutur katanya yang sopan tak pernah melukai siapapun yang mendengarnya, bahkan pembicaraannya sangat bijak, menjadi penyejuk bagi hati yang gersang, penuntun bagi yang sesat, perintahnya tak dirasakan sebagai suruhan, orang merasa terhormat dan bangga untuk memenuhi harapannya tanpa rasa tertekan.
•    Akhlaknya sangat mulia, membuat setiap orang merasakan bahagia dan senang dengan kehadirannya, dia sangat menghargai hak-hak dan pendapat rang lain, setiap orang akan merasa aman dan nyaman serta mendapat manfaat dengan keberadaannya.
Pejabat/karyawan “Sunah”
Tipe ini memiliki ciri:
•    Kehadiran dan keberadaannya memang menyenangkan, tapi ketiadaannya tidak terasa kehilangan.
•    Berprestasi, etos kerjanya baik, pribadinya menyenangkan, hanya saja ketika tiada lingkungannya tidak merasa kehilangan, kenangannya tidak begitu mendalam.
•    Andai saja kelompok kedua ini lebih berilmu dan bertekad mempersembahkan yang terbaik dari kehidupannya dengan tulus dan sungguh-sungguh, niscaya dia akan naik peringkatnya ke golongan yang lebih atas, yang lebih utama.
Pejabat/karyawan “Mubah”
Tipe ini memiliki ciri:
•    Ada dan tiadanya sama saja.
•    Sungguh menyedihkan memang menjadi manusia mubadzir seperti ini, kehadirannya tak membawa arti apapun baik manfaat maupun mudharat, dan kepergiannyapun tak terasa kehilangan.
•    Pejabat/karyawan tipe ini adalah orang yang tidak mempunyai motivasi, asal-asalan saja, asal kerja, tidak memikirkan kualitas, prestasi, kemajuan, perbaikan dan hal produktif lainnya.  Sehingga kehidupannya pun tidak menarik datar-datar saja.
•    Sungguh menyedihkan memang jika hidup sekali-kalinya ini tidak bermakna. Harus segera dipelajari latar belakang dan penyebabnya, andaikata bisa dimotivasi dengan kursus, pelatihan, rotasi kerja, mudah-mudahan bisa meningkat semangatnya.
Pejabat/karyawan “Makruh”
Tipe ini memiliki  ciri:
•    Adanya menimbulkan masalah tiadanya tidak menjadi masalah.
•    Bila di kantor akan mengganggu kinerja dan suasana walaupun tidak sampai menimbulkan kerugian besar, setidaknya membuat suasana tidak nyaman dan kenyamanan kerja serta kinerja yang baik dapat terwujud bila ia tidak ada.
•    Misalkan dari penampilan dan kebersihan badannya mengganggu, kalau bicara banyak kesia-siaan, kalau diberi tugas dan pekerjaannya selain tidak tuntas, tidak memuaskan juga mengganggu kinerja karyawan lainnya.
Pejabat/karyawan “Haram”
Tipe ini memiliki  ciri:
•    Kehadirannya sangat merugikan dan ketiadaannya sangat diharapkan karena menguntungkan.
•    Orang tipe ini adalah orang termalang dan terhina karena sangat dirindukan “ketiadaannya”.  Tentu saja semua ini adalah karena buah perilakunya sendiri, tiada perbuatan yang tidak kembali kepada dirinya sendiri.
•    Akhlaknya sangat buruk bagai penyakit kronis yang bisa menjalar.  Sering memfitnah, mengadu domba, suka membual, tidak amanah, serakah, tamak, sangat tidak disiplin, pekerjaannya tidak pernah jelas ujungnya, bukan menyelesaikan pekerjaan malah sebaliknya menjadi pembuat masalah. Pendek kata dia adalah “trouble maker”.
Penutup :
Silahkan anda renungkan , kita termasuk kategori yang mana???
Semoga semua ini menjadi bahan renungan agar hidup yang hanya sekali ini kita bisa merobah diri dan mempersembahkan yang terbaik dan yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat nanti. Jadilah manusia “Wajib Ada”.
Semoga…!
,
This entry was posted on 12.38 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: