Membuat Wolkaponik
10.34 | Author: Urip SR
Salah satu contoh Wolkaponik (Foto: Urip SR)
Agenda acara pendukung pada JFSS-3 antara lain "Demo Pembuatan Wolkaponik" yang diselenggarakan pada hari kamis (12/02) bertempat di stand KRPL - BPTP Jakarta, Kementerian Pertanian.
Pertanian perkotaan identik dengan lahan yang sempit, untuk itu dibutuhkan inovasi agar lahan yang sempit tersebut dapat menjadi produktif.
Wolkaponik, merupakan gabungan teknologi antara wallgardening dan aquaponik dalam budidaya sayuran dan pemeliharaan ikan.  Dengan luasan lahan yang sama dapat diperoleh dua komoditas sekaligus, yaitu sayuran dan ikan.  Bentuknya didesain secara vertikal sehingga menghemat tempat dan dapat menghasilkan sayuran dengan jumlah yang besar.
Pada sistem wolkaponik, tanaman ditanam di dalam pot-pot sedang kemudian diletakkan dalam paralon ataupun talang yang berisi aliran air dari kolam ikan.  Dalam budidaya sayuran, sisa pakan dan kotoran ikan yang mengandung hara konsentrasi tinggi dimanfaatkan oleh tanaman yang berada diatasnya sebagai pupuk.
Sementara itu, media tanam dan tanaman yang berada diatas kolam ikan akan menyaring air.
Air yang kembali ke kolam ikan memiliki kualitas yang baik, karena bebas dari sisa pakan dan kotoran ikan, sehingga akan mendorong pertumbuhan ikan menjadi baik.
Jenis tanaman sayuran yang cocok dengan teknologi wolkaponik adalah seledri, pakchoy, bayam, sawi, kailan, kangkung, selada, dan lain-lain.
Jenis ikan yang cocok dengan teknologi wolkaponik adalah ikan lele, patin, dan nila.  Dengan teknologi wolkaponik, produk pertanian organik yang sehat dapat dihasilkan di pekarangan sendiri.
(Sumber: Brosur Demo Pembuatan Wolkaponik, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jakarta)
.
This entry was posted on 10.34 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 17 Mei 2016 pukul 16.53 , Vaillant Servisi mengatakan...

Bilgi için teşekkürler...