Parasitoid dikenal sebagai salah satu musuh alami yang sangat berperan dalam menekan perkembangan hama penggerek batang padi (Scirpophaga sp.) di alam. Oleh karena itu usaha konservasi ataupun eksplorasi pemanfaatan parasitoid untuk usaha pengendalian hayati di lapangan dapat diperbanyak di laboratorium dengan menggunakan telur Corcyra cephalonica (ngengat beras) sebagai inangnya.
Dibeberapa kabupaten di Pulau Jawa parasitoid penggerek batang padi (PBP) tersebut di beberapa tempat telah diperjual belikan kepada petani/diantara petani dalam bentuk kemasan kertas pias. Demikian juga penggunaan parasitoid telur untuk pengendalian hama penggerek pada tanaman tebu, seperti di Jawa Tengah sudah diproduksi secara besar-besaran untuk menekan serangan penggerek pucuk pada tanaman tebu.
Diketahui, ada tiga jenis parasitoid telur penggerek batang padi yang efektif yaitu Tetrastichus sp., Telenomus sp., dan Trichogramma sp. Dari ketiga jenis parasitoid ini yang mudah diperbanyak di laboratorium adalah jenis Trichogramma sp.
I. Pembiakan inang Corcyra
1. Bahan dan Alat:
Bok pemeliharaan (rearing)
ukuran 90X40X10 cm.
Tabung peneluran diameter 12 cm,
tinggi 20 cm.
Pakan (campuran pakan ayam, dedak dan jagung giling dengan perbandingan 1:1:1.
Tabung reaksi diameter 3 cm, tinggi 25 cm.
Petridish/cawan petri.
Kertas karton, kuas, gunting, cutter, saringan teh.
2. Prosedur Pembiakan Corcyra .
Pakan (campuran pakan ayam, dedak dan jagung giling dengan perbandingan 1:1:1). Agar tidak terkontaminasi dengan hama lain, pakan terlebih dahulu dioven atau disangrai, kemudian dimasukkan ke dalam bok pemeliharaan (rearing) ratakan hingga ketebalan 3 cm ( ± 4 kg per bok).
Masukkan telur Corcyra ± 10.000 per box pemeliharaan sampai ngengat muncul sekitar 6 minggu.
Ngengat yang muncul dikumpulkan dengan menggunakan tabung reaksi, kemudian masukkan ke dalam tabung peneluran yang terbuat dari kertas karton. Bagian atas dan bawah tabung peneluran ditutup kain kassa.
Tabung peneluran disimpan dengan posisi tegak diatas petridish yang telah diberi alas kertas.
Peneluran dilakukan selama 1 hari.
Telur-telur yang menempel pada kassa disikat dengan kuas dan ditampung pada cawan petridish.
Telur dibersihkan dari kotoran dengan menggunakan saringan teh.
Telur yang telah bersih sebagian digunakan untuk pembiakan parasitoid dan sebagian yang lain dibiakkan lebih lanjut (sesuaikan dengan kebutuhan).
II. Pembiakan Parasitoid Trichogramma sp.
Bahan dan Alat:
Stater parasitoid (Trichogramma sp.)
Telur C. cephalonica hasil pembiakan.
Kertas karton.
Kertas pias ukuran 1,5 cm X 9 cm.
Tabung reaksi diameter 3 cm, tinggi 25 cm.
Gom arab.
Kuas, gunting, cutter, kain hitam, karet gelang.
Lampu ultra violet 15 watt.
Lemari pendingin (kulkas).
2. Prosedur pembiakan parasitoid
Trichogramma sp.
Siapkan pias yang terbuat dari karton manila yang berukuran 1,5 X 9 cm.
Pias dilapisi gom arab yang sudah dicampur air dengan perbandingan 1:2.
Taburkan sekitar 2.000 butir telur Corcyra secara merata pada pias yang telah dilapisi gom arab, kemudian dikering anginkan selama 5 menit.
Pias yang berisi telur Corcyra disterilkan dengan penyinaran lampu ultra violet (15 watt) selama 30 menit.
Satu pias berisi stater parasitoid dan 5 pias berisi telur Corcyra yang sudah steril dimasukkan ke dalam satu tabung reaksi.
Setelah 4 hari sudah ada penampakan telur yang terparasit berwarna kehitam-hitaman.
Pias berisi telur Corcyra yang telah terparasit siap digunakan langsung di lapang. Atau disimpan dalam lemari pendingin (kulkas) selama 3-4 hari.
Apabila pias berisi telur Corcyra terparasit tidak digunakan dapat disimpan dalam lemari pendingin (bias bertahan selama 3 minggu).
III. Pelepasan parasitoid Trichogramma sp.
1. Bahan dan alat:
Pias berisi telur terparasit
Gelas plastik (bekas kemasan air mineral).
Benang/tali rafia.
Ajir ukuran panjang 1,5 meter.
2. Prosedur pelepasan parasitoid
Pias-pias berisi telur terparasit dilubangi pada ujungnya dan diikat dengan benang.
Bagian dasar gelas plastik dilubangi.
Benang pengikat dimasukkan ke dalam lubang pada dasar gelas plastik sehingga pias berada di dalam gelas.
Gelas plastik dengan pias digantungkan/dijepit terbalik pada ajir dan disimpan/diaplikasikan di lapangan dengan kepadatan ± 100 pias/Ha untuk 9 kali pelepasan. Waktu pelepasan dan jumlah pias adalah sebagai berikut:
1. Pesemaian umur 10 HSS = 12 pias.
2. Pesemaian umur 14 HSS = 12 pias.
3. Pertanaman umur 2 MST = 12 pias.
4. Pertanaman umur 3 MST = 12 pias.
5. Pertanaman umur 4 MST = 12 pias.
6. Pertanaman umur 5 MST = 10 pias.
7. Pertanaman umur 6 MST = 10 pias.
8. Pertanaman umur 7 MST = 10 pias.
9. Pertanaman umur 8 MST = 10 pias.
Pias-pias dipasang menyebar dan merata di lapangan.
Pelepasan parasitoid dapat juga dilakukan berdasarkan populasi telur PBP, 1 pias (1500 parasitoid) untuk 50 kelompok telur penggerek.
.
This entry was posted on 11.56 and is filed under
MUSUH ALAMI
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
2 komentar:
semoga dapat membantu artikel ini untuk studi saya kedepannya...
agustinus sinaga.
agroteknologi
universitas lampung
berapa NPM mu agustinus sinaga????