Survey OPT Jagung di Sulawesi Tengah
16.58 | Author: Urip SR
Survey OPT Utama Jagung di SulTeng
Kabupaten    : Sigi, Donggala, Kota Palu
-    Propinsi    : Sulawesi Tengah
Waktu Surveylance    : tanggal 26 Februari s/d 1 Maret 2013
Petugas Surveylance    : Urip Slamet Riyadi
              Nurpiah          
1.    Keadaan Pertanaman Jagung Tahun 2013 di Sulteng :
a.    Luas Tanam    : 63,526 Ha
b.    Luas Panen    : 60,501 Ha
c.    Provitas    : 42.52 KU/Ha
d.    Produksi    : 257, 250 Ton
2.    Keadaan Pertanaman Jagung di Kab. SIGI
•    Luas Tanam    : 18,384 Ha
•    Luas Panen    : 17,508 Ha
•    Provitas    : 40.99 KU/Ha
•    Produksi    : 71,772 Ton
3.    Keadaan Pertanaman Jagung di Kab. DONGGALA
•    Luas Tanam    : 4,371 Ha
•    Luas Panen    : 4,163 Ha
•    Provitas    : 41.21 KU/Ha
•    Produksi    : 17,156 Ton
4.    Keadaan Pertanaman Jagung di Kota. PALU
•    Luas Tanam    : 1,284 Ha
•    Luas Panen    : 1,223 Ha
•    Provitas    : 39.58 KU/Ha
•    Produksi    : 4,840 Ton
Prakiraan Serangan
Kab. SIGI
Berdasarkan laporan periode bulan Februari I/2013 terdapat OPT antara lain : Penyakit Karat Daun, Penggerek Tongkol (Heliothis armigera), Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis), dan Belalang kembara.  Keempat OPT tersebut dengan kategori serangan sedang.  Sedangkan OPT Jagung yang akan berkembang di lapang diprakirakan adalah………..dan diprakirakan akan meningkat pada musim tanam 2013 adalah Belalang kembara, hawar daun jagung, hal ini disebabkan oleh kondisi pertanaman yang kurang terawat banyak ditumbuhi gulma, sedangkan kondisi iklim yang basah (hujan) memicu perkembangan penyakit hawar daun jagung.
Kab. DONGGALA
Berdasarkan laporan periode bulan Februari I/2013 di Kab. Donggala hanya dilaporkan 2 (dua) OPT utama antara lain : Penggerek Tongkol (Heliothis armigera), dan Penyakit Karat Daun (Puccinia polysora).  Kedua OPT utama tersebut dengan kategori serangan tingkat sedang.  Sedangkan OPT Jagung yang akan berkembang di lapang diprakirakan adalah………..dan diprakirakan akan meningkat pada musim tanam 2013 adalah Belalang kembara, hawar daun jagung, hal ini disebabkan oleh kondisi pertanaman yang kurang terawat banyak ditumbuhi gulma, sedangkan kondisi iklim yang basah (hujan) memicu perkembangan penyakit hawar daun jagung.
Kota. PALU
7.    Berdasarkan laporan periode bulan Februari I/2013 di Kota. Palu hanya dilaporkan 2 (dua) OPT utama antara lain : Belalang Kembara, dan Ulat Grayak (Spodoptera litura).  Kedua OPT utama tersebut dengan tingkat kategori serangan sedang.  Sedangkan OPT Jagung yang akan berkembang di lapang diprakirakan adalah………..dan diprakirakan akan meningkat pada musim tanam 2013 adalah Belalang kembara, hawar daun jagung, hal ini disebabkan oleh kondisi pertanaman yang kurang terawat banyak ditumbuhi gulma, sedangkan kondisi iklim yang basah (hujan) memicu perkembangan penyakit hawar daun jagung.
8.    Upaya yang dilakukan Instansi Daerah
Upaya pengendalian masih bersifat sporadis dilakukan secara swadaya oleh petani yang bersangkutan atas rekomendasi dari POPT terutama untuk daerah serangan WBC dan BLB.
9.    Rekomendasi Pengendalian
Untuk daerah endemis WBC direkomendasikan sbb:
Penanaman varietas tahan, jarak tanam tidak terlalu rapat, pergiliran varietas, aAplikasi pestisida yang dianjurkan dan yang berbahan aktif Bufrofezin, fipronil, amidakloprid dan teametoksan.
Untuk daerah endemis BLB direkomendasikan sbb :
Varietas tahan yang bermutu, pemupukan sesuai dosis anjuran, pengaturan air, hindari penggenangan terus menerus. (USR)***
Ucapan terima kasih kepada Bp. Kaharudin Penanggung Jawab LPHP Sigi Biromaru, Bp. Abdul Gaffar Staf BPTPH Sulteng, juga kepada Ibu Ir. Sufiati Sanrang MSi, Kepala BPTPH Sulteng yang berbaik hati meminjamkan Mobil utk keperluan surveylance.
.
This entry was posted on 16.58 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 12 April 2013 pukul 06.40 , Unknown mengatakan...

mhn ijin, bolehkah kami bergabung
saya p syaikhu Nganjuk