Surveylance OPT Padi di Sumatra Selatan
16.39 | Author: Urip SR
Catatan Sepanjang Perjalanan (Survey OPT Padi Tgl 5-8 Februari 2013)
Pengamatan OPT Padi di OKI (Foto Urip)
Kab. Ogan Komering Ilir (OKI)
OPT yang diprakirakan akan meningkat pada musim tanam 2012/2013 adalah Tikus dan BLB hal ini disebabkan oleh kondisi pertanaman yang kurang bersih terutama di dekat tanggul/pematang besar banyak ditumbuhi gulma, sedangkan jarak tanam yang rapat karena faktor tanam benih langsung (Tabela) dan kondisi iklim yang basah (hujan) memicu perkembangan BLB.
Sedangkan di kec Lempuing Jaya belum ada pertanaman, hanya terdapat persemaian Kondisi lahan masih terendam banjir (Sawah Lebak Pematang) Persemaian umur 1-15 Hss untuk persiapan tanam bulan Maret, kecamatan lainnya kondisi lahan masih terendam banjir dan belum ada persiapan persemaian.
Persemaian darat Padi Lebak pematang (Foto Urip)
Kab. Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur)
OPT yang diprakirakan akan meningkat adalah BLB dan WBC.  Untuk wereng batang coklat terdapat spot hopper burn di Desa Tanjung Bulan, Kec. Buai madang dengan padat populasi 165 ekor/rumpun varietas ciliwung, daerah ini merupakan sumber serangan mengingat disekitarnya masih ada persemaian untuk persiapan tanam bulan Maret.  Sedangkan untuk BLB daerah endemisnya terdapat di Desa Peracak Kec. Bunga Mayang menyerang pada varietas Ciherang TW dengan intensitas serangan Berat s/d Puso, selain faktor iklim pemicu terjadinya serangan BLB adalah benih yang tidak bermutu (Ciherang TW) bukan benih berlabel yang banyak beredar, juga sistem Tabela dengan jarak tanam yang rapat dan pemupukan N yang berlebihan.
Mobil Operasional BPTPH SumSel (Foto Urip SR)
Ogan Ilir
Tanaman padi lebak pematang hanya ditemukan di Kecamatan Rantau Panjang. OPT yang ditemukan adalah WBC, tikus,  dan BLB. Populasi WBC masih dibawah ambang dan umur tanaman 60 Hst varietas Ciherang, sedangkan intensitas serangan tikus dan BLB masih dibawah 3%, sehingga kondisi ini masih relatif aman mengingat disekitar lokasi belum ada tanaman sehingga perkembangan OPT tidak akan terjadi di wilayah ini.  Kecamatan lainnya kondisi lahan masih terendam banjir, persiapan semai memanfaatkan tanah darat di pekarangan dan pinggir jalan, umur persemaian rata-rata 1-15 Hss (hari setelah sebar).
4.    Upaya yang dilakukan Instansi Daerah
Upaya pengendalian masih bersifat sporadis dilakukan secara swadaya oleh petani yang bersangkutan atas rekomendasi dari POPT terutama untuk daerah serangan WBC dan BLB.
5.    Rekomendasi Pengendalian
Untuk daerah endemis WBC direkomendasikan sbb:
Penanaman varietas tahan, jarak tanam tidak terlalu rapat, pergiliran varietas, aAplikasi pestisida yang dianjurkan dan yang berbahan aktif Bufrofezin, fipronil, amidakloprid dan teametoksan.
Untuk daerah endemis BLB direkomendasikan sbb :
Varietas tahan yang bermutu, pemupukan sesuai dosis anjuran, pengaturan air, hindari penggenangan terus menerus.  (USR)***
Trima kasih kepada Bpk Ir. M. Zuhri, MM Kasi Yantek BPTPH Sumatera Selatan, Marpin Efendi Staf Teknis BPTPH Sum-Sel,  Ir. M. Antulat T, leader surveylance BBPOPT serta Bu Aam Mulyani.
.
This entry was posted on 16.39 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: