Krisis Kepercayaan
08.56 | Author: Urip SR
Foto: Google
Kepercayaan itu bagaikan pisau, ada sisi yang benar-benar tajam ada pula sisi yang tidak tajam sama sekali. Kita tinggal menunggu saja akan mendapat yang mana, sisi yang tajam atau sisi yang tidak tajam.
Percaya pada orang tidak lah mudah begitu pula menjadikan orang lain percaya pada kita. Kepercayaan yang telah diusahakan oleh seseorang bisa seketika hilang begitu saja, bagaikan sisi tajam pisau yang memotong sesuatu begitu cepat.
Padahal butuh lama untuk membuat orang lain percaya pada kita, sama juga seperti pisau yang butuh proses lama untuk menciptakan sebuah pisau yang benar-benar baik. Jika pisau itu sudah jadi pun kita tinggal memilih saja ingin menggunakan sisi yang tajam yang bisa menyakiti atau sisi yang tumpul.
Begitu pula kepercayaan, jika kita sudah bisa membuat seseorang percaya pada kita, kita bisa memilih ingin menghilangkan kepercayaan itu dengan cepat dengan berbohong atau ingin mempertahankan kepercayaan itu.
Kepercayaan yang sudah kita dapat jika kita ingin menghilangkan kepercayaan itu dengan cepat tentu sangat mudah sekali, berbohong saja lah maka kepercayaan itu akan hilang. Untuk mengembalikan kepercayaan itu pun bukan perkara mudah, sangat sulit untuk mengembalikan kepercayaan yang sudah ternoda oleh kebohongan.
Sama seperti pisau, jika kita menggunakan sisi tajam untuk melukai seseorang maka luka itu akan membekas dan sulit hilang bahkan selamanya tidak akan hilang.
Dalam urusan percintaan, kepercayaan merupakan suatu hal yang sangat penting bila ingin menjaga suatu hubungan. jika sudah tidak ada kepercayaan satu sama lain maka yang ada hanya rasa curiga dan itu akan menyiksa kita sendiri bagaikan hati kita terus tersayat-sayat pisau yang tidak ada habisnya.
Kita juga jangan mudah begitu saja percaya pada orang, jangan sampai kita terluka karena kita terlalu mudah percaya pada orang. Jangan sampai pisau kepercayaan itu melukai kita karena itu akan sangat menyakitkan.
Jangan juga kita mudah percaya pada orang yang lebih tua maupun orang yang lebih berpengalaman. Tetap berhati-hati dalam menaruh kepercayaan pada seseorang walaupun itu orang yang dihormati sekalipun.
Orang yang terhormat, orang yang berkuasa, serta orang yang berpengalaman tidak harus selalu kita percaya. Lihat saja para orang-orang berkuasa dan terhormat di negeri ini yang ternyata tidak bisa dipercaya, mereka korupsi dengan cara-cara "cerdas" dan licik mereka.
Satu-satu nya yang harus kita percayai dan wajib kita percayai adalah Tuhan. Selebihnya kita harus berhati-hati jika ingin percaya pada seseorang.
Orang yang sudah kita percaya lama pun seperti misalnya seorang sahabat yang sudah bertahun-tahun kita kenal bisa mengkhianati kita. Kita bisa terluka seperti saat kita terkena pisau jika kita terlalu nyaman dalam percaya kepada seseorang.
Jangan pernah kita main-main dengan sebuah pisau yang sangat tajam karena itu akan bisa melukai kita dan begitu pula dengan kepercayaan , jangan kita bermain-main dengan yang namanya kepercayaan jika tidak ingin terluka. ***
.
This entry was posted on 08.56 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: