MENYUSURI BUMI RUWA JURAI
05.38 | Author: Urip SR
Episode Surveilans OPT Padi di Lampung Tengah dan Lampung Timur pertengahan Februari
(10 - 12 Februari 2010)
Trimurjo 10/2/2010. Seharusnya pk. 05.30 WIB sudah sampai di Lab. Trimurjo, namun karena ada bencana longsor di Bakauhuni (menurut info para sopir) maka rute perjalanan diarahkan melalui trans Lampung Timur, jalan yang sempit dengan kondisi yang rusak menyebabkan macet dan antrian panjang di daerah Ketapang. Jalan yang tidak layak itu dilalui truk-truk besar pengangkut hasil bumi menyebabkan macet total tak terhindarkan, hampir 3,5 jam mobil merayap di sepanjang jalan wilayah Kec. Ketapang.

Ringkasan hasil Surveilans di wilayah

Lampung Tengah:

Kab. Lampung Tengah meliputi areal daratan seluas 4789,82 Km2, terletak pada bagian tengah Propinsi Lampung, yang berbatasan dengan: sebelah utara dengan Kab. Tulang Bawang dan Lampung Utara, sebelah selatan dengan Kab. Lampung Selatan, sebelah timur dengan Kab. Lampung Timur dan Kota Metro, sebelah barat dengan Kab. Tanggamus dan Lampung Barat. Secara geografis Kab. Lampung Tengah terletak pada kedudukan: Timur – Barat pada koordinat 1040 , 35 ‘ s/d 1050 , 50’ Bujur Timur dan Utara – Selatan pada koordinat 40, 30’ – 40, 15’ Lintang Selatan.
Ibukota Lampung Tengah adalah Gunung Sugih.

Rencana areal tanam di Kabupaten Lampung Tengah MT. 2009/2010 seluas 99.099 hektar (Ha), sedangkan pada MT. 2010 seluas 135.362 Ha. Varietas yang dominan ditanam adalah varietas Ciherang, kemudian berturut-turut varietas hibrida dan varietas unggul yang lainnya. Namun secara rinci luas masing-masing verietas tidak tercatat di bagian data di Laboratorium PHPT Trimurjo maupun di Dinas Pertanian Kab. Lampung Tengah.
Keadaan serangan OPT periode laporan 16-31 Januari 2010, berdasarkan laporan POPT terdapat 4 jenis OPT yang menyerang pertanaman padi yaitu Penggerek Batang Padi (PBP), Tikus, Blas dan Keong mas. Luas serangan oleh PBP seluas 153 ha kategori serangan ringan, yang menyebar di 13 kecamatan serangan kategori berat seluas 4 ha di Kec. Seputih Surabaya dan Kec. Bandar Surabaya.

Lampung Timur:

Kab. Lampung Timur meliputi areal daratan seluas 5.325,03 Km2 atau lebih kurang 15 % dari total wilayah Propinsi Lampung (35.378 Km2) dan lautan yang berbatasan dalam jarak 4 mil laut dari garis pantai kea rah laut lepas. Secara geografis Kab Lampung Timur terletak pada koordinat 1050, 15’ BT sampai dengan 1060, 20’ BT dan 40 37’ sampai 50 37’ LS. Secara administrasi Kab. Lampung Timur berbatasan dengan:
Sebelah utara berbatasan dengan Kab. Lampung Tengah dan Kab. Tulang Bawang.
Sebelah Timur berbatasan dengan laut Jawa, Propinsi Banten, dan DKI Jakarta.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kab. Lampung Selatan.
Sebelah barat berbatasan dengan Kotamadya Metro dan Kab. Lampung tengah.

Sasaran areal tanam padi di Kab. Lampung Timur pada MT. 2009/2010 (Ok-Mar) seluas 48.280 hektar dan MT. 2010 seluas 29.280 hektar, dan total luas tanam pada dua musim tersebut seluas 77.560 hektar.
Dari sasaran tanam seluas 77.560 hektar, hasil panen seluas 73.686 hektar dan rata-rata produktifitas mencapai 51.41 kwintal/ha dengan tingkat produksi mencapai total 378.820 ton GKP. Ini merupakan hasil dari padi lahan sawah belum termasuk lahan kering, kalau lahan kering di Kab. Lampung Timur luas tanam seluas 6926 hektar, luas panen 6580 hektar dengan produksi 21012 ton, produktifitas mencapai 31.93 kwintal/ha. Ini merupakan proyeksi berdasarkan potensi dan kondisi daerah serta kebutuhan pangan masyarakat Lampung Timur.
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) di Kab. Lampung Timur berdasarkan laporan periode Januari II (16 – 31 Januari 2010) terdapat 6 (enam) jenis OPT yang menyerang tanaman padi seluas 1.091 ha meliputi serangan kompleks hama seluas 849 ha dan kompleks penyakit seluas 242 ha. Hal ini dapat dilihat pada rincian luas serangan OPT yang tertera pada tabel 8. Di tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa OPT utama padi adalah penggerek batang padi (PBP), Tikus,Wereng Coklat dan penyakit Blas. (Pyricularia oryzae).
OPT lainnya yang dapat membatasi produksi padi adalah hama putih palsu, lalat daun dan ulat grayak.
Selain keadaan luas serangan OPT kejadian bencana alam yang menimbulkan kerusakan pada tanaman padi juga diamati, pada MT.2009/2010 di Kab. Lampung Timur terkena banjir seluas 2.679 ha dan yang sampai menimbulkan puso seluas 1.578 ha yang tersebar di 13 kecamatan, dengan luas tanam mencapai 18.043 ha kisaran umur tanaman 7 – 100 hari setelah tanam (hst).
Surveilans atau monitoring lapang di kabupaten Lampung Timur dilakukan di 3 (tiga) kecamatan, masing-masing kecamatan diambil 2 (dua) desa, setiap desa diambil 1 (satu) hamparan sawah, dan masing-masing hamparan diamati 30 rumpun contoh.
Pengamatan dilakukan di kecamatan Batanghari Nuban, Sekampung dan Pekalongan. Keenam lokasi hamparan yang disurvey di kabupaten Lampung Timur diamati pada stadia/umur tanaman dan varietas yang dominan yang ditanam pada masing-masing hamparan. (USR)***

Ucapan terima kasih kepada:
Ibu Endah Kepala Lab. PHPT Trimurjo.
Bpk. Ir. Rismunandar Kabid RPL Dinas Pertanian Lampung Tengah, Bpk. Suparyo SP Kabid Produksi Dinas Pertanian Lampung Timur.
Bpk. Warsito Koordinator POPT Kab. Lampung Tengah, Bpk Suryanto, SP Koordinator POPT Kab. Lampung Timur, seluruh staf Lab. PHPT Lampung Tengah.
Spesial buat keluarga Ibu Toha di Hadimulyo Blok 22A Jl. Kepodang Kotamadya Metro.
Yudi "Dodol" Hendarsyah. (Selamat menempuh Hidup baru).
.
This entry was posted on 05.38 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

2 komentar:

On 22 Februari 2010 pukul 17.53 , masbadar mengatakan...

Catatan research ya pak..?

 
On 24 Februari 2010 pukul 17.32 , Dyah mengatakan...

Indonesia gemah ripah loh jinawi, siapa saja ngak iri, ...dari selebri pai ABRI ikut ngatur negeri sampai-sampai digoyang Bank Centuri mudah-mudahan gak pai perang saudari he he saudara