PONOROGO BUMI REOG
22.50 | Author: Urip SR
Selasa,26 Januari 2010, Pk. 05.15 WIB

Pemberhentian terakhir di Pool Bus Pahala Kencana, Jl Arif Rahman Hakim Ponorogo, telah membangunkan lelap tidurku. Tidah terasa 13 jam dilalui dalam lelap tidur, tiba-tiba bangun pagi nyampai...begitulah memang sudah diatur agar pagi harinya bisa tetap fit menuju lokasi surveilans.
Tiba di Ponorogo Bumi Reog, selintas dalam benakku...tentang penari Reog yang gagah berani dengan muka yang sedikit sangar...ternyata tidak dijumpai seraut wajah sangar seperti dalam anganku. Senyum lembut, sapaan ramah telah membuyarkan anganku...begitulah realita yang ada terkadang bertolak belakang dengan yang diangankan.
"Selamat Pagi, Pak...mari saya antar ke tempat penginapan, barangkali perlu istirahat dan minum kopi," sapa seorang PHP yang ditugasi untuk menjemput saya.

Pk. 06.00 WIB

Hotel Latiban, sebagai base camp selama di Ponorogo, suasana asri dan tenang dengan pohon mangga yang tumbuh melebat, sangat nyaman sebagai tempat istirahat.
Mandi pagi dengan guyuran air kran terasa segar mengusir penat selama perjalanan.
Secangkir kopi panas sebagai pembuka pagi terasa menghangatkan tenggorokan, sebatang Djarum Black menemani pagi itu. Asap terakhir menari-nari diudara akhirnya tersapu oleh desiran angin pagi. Rebahan selama satu jam upaya relaksasi mengendurkan saraf2 yg tegang.

Pk.07.00 - 07.30 WIB

Kuliner pagi di sebuah kedai sederhana di pinggiran kota "Soto Ayam Ponorogo" sarapan pagi khas Ponorogo selain Nasi Pecel ludes dalam hitungan menit. Sebagai bekal untuk beraktifitas agar terasa fit dan terjaga stamina. Seperti lumba2 mau kerja makan dulu....he2...!!!
Dinas Pertanian merupakan tujuan pertama memulai hari kerja selama di Bumi Reog ini.
Ada beberapa agenda kerja yang harus diselesaikan disini, pengumpulan data2 sekunder yang diperlukan dan kelengkapan administrasi lainnya.

Pk. 08.00 - 09.00 WIB

Koordinasi sebagai pembuka, kulo nuwun, memperkenalkan diri perihal maksud dan tujuan. Bla..bla..bla... sangat birokratis memang, maklum ini di daerah Bung..jadi harus mematuhi tata krama. Beruntung pejabat yang ditemui cukup kooperatif sehingga data2 pendukung terkumpul lengkap. Cepat - tepat - tuntas...!!!
Selanjutnya mengatur strategi pengamatan lapang secara purposif bersama tiga orang petugas PHP-POPT (masing2 mewakili kecamatan yang akan di survey).

Pk. 09.00 - s/d selesai

Pengamatan keliling dilakukan di 3 kecamatan meliputi kec. Ponorogo, Sukorejo dan kec. Babadan yang berlangsung sekitar 5 jam. Pengamatan dan observasi ini dilakukan secara reguler, merupakan komponen kegiatan yang mutlak penting dalam penerapan pengendalian hama terpadu. Sebab dengan melakukan pengamatan proses dinamika yang berlangsung di ekosistem padi dapat diikuti dengan seksama. Hasil akhir dari semua proses di lapang berupa rekomendasi pengendalian untuk saat itu sehingga membantu pengamanan proses produksi di daerah/wilayah yang disurvey.
Penggerek batang padi (PBP), Tikus, Wereng Batang Coklat (WBC), dan Bacterial Leaf Blight (BLB) merupakan OPT utama yang ditemukan diwilayah Kab. Ponorogo. Walaupun dari pengamatan tingkat intensitas serangan masih dibawah ambang pengendalian tetapi kewaspadaan terhadap ledakan salah satu OPT tersebut harus tetap ditingkatkan.

Ucapan terima kasih kepada:
Bpk Ir. Setyono Ka Laboratorium POPT Wilayah Madiun
Bpk. Muhadi Koordinator POPT Kab. Ponorogo, dan sdr. Suwarni, Eko, Damun (POPT Kec. Babadan, Ponorogo, Sukorejo).
.
.
This entry was posted on 22.50 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: