Jakarta--saungURIP, Bertempat di Auditorium Gedung F, Kementerian Pertanian (19/05/2010) Wakil menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi membuka Workshop Nasional Wereng Batang Coklat, yang diikuti oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo, Klaten,Kudus, Bekasi, Cirebon, Lamongan dan instansi pemerintah lainnya seperti BPTPH Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung, dan Sumatra Selatan.
Acara Workshop seperti arahan Gatot Irianto pelaksana tugas Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, harus menghasilkan solusi yang bijak dan setelah ini tidak ada lagi acara workshop lagi, artinya keputusan yang dihasilkan mampu mengatasi problem di lapang. Walaupun secara nasional masih kecil angka serangannya namun kita harus mewaspadai kemunculan WBC terutama di P.Jawa. Memadamkan api selagi kecil, jangan sampai menunggu besar, dan jangan biarkan petani sendirian, kita harus membantu mereka.
Pada kesempatan tersebut juga ditampilkan pameran seputar Wereng Batang Coklat (WBC), seperti serangan yang ditimbulkan oleh WBC, sejarah Wereng Batang Coklat, cara pengendalian dan lain sebagainya.
Pameran diikuti oleh beberapa Perusahaan Formulator antara lain: PT. Petrokimia Kayaku, PT. FMC, PT. Indagro, dan PT. Syngenta.
Sedangkan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, menampilkan panel-panel pameran berisi informasi lengkap seputar WBC dan beberapa informasi lainnya dalam bentuk leaflet, brosur, poster, buletin dan buku-bulu ilmiah tentang WBC.
Rekomendasi pengendalian dalam Workshop dipandu oleh Direktur Perlindungan Tanaman yang dibagi dalam 3 (tiga) komisi yang akan mengambil keputusan secara komprehensif dengan pengalaman di lapang para pelaksana sehingga diharapkan keputusan yang diambil benar-benar riil dan bisa diterapkan secara nyata.(Urip SR)***

Ket. Foto 1 dan 2. Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi didampingi Plt. Dirjen tanaman Pangan Gatot Irianto, mengunjungi Stand Pameran BBPOPT pada acara Workshop Nasional Wereng batang Coklat 19/05/2010 di Jakarta.

Foto. 3 Keragaan Uji Reaksi beberapa Varietas padi terhadap Wereng Batang Coklat (Honey Dew Test) ikut meramaikan acara workshop.

Foto .4 Poster Peringatan bahaya WBC.
(Foto: Urip SR)
.
This entry was posted on 13.56 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

5 komentar:

On 22 Mei 2010 pukul 13.17 , DeNi mengatakan...

seperti yang bapak saya bilang, semakin kesini hama semakin banyak ya kang, bahkan katanya ada jenis hama baru. apakah ini effek polusi atau effek dari penggunaan obat ya

 
On 24 Mei 2010 pukul 10.44 , Anonim mengatakan...

@ Kang deni:...betul kang salah satu penyebabnya adalah pemakaian pestisida yang tidak memenuhi 6 tepat, sehingga menyebabkan WBC menjadi resijensi.

 
On 2 Juni 2010 pukul 14.33 , secangkir teh dan sekerat roti mengatakan...

saya suka templatenya :)

 
On 3 Juni 2010 pukul 20.05 , Boku no Blog mengatakan...

Info yang bagus nich seputar Ilmu Pertanian
Terimakasih Sharenya dan sukses selalu

 
On 6 Juni 2010 pukul 14.43 , Anonim mengatakan...

@ Secangkir Teh & Sekerat Roti: trima kasih
@ Lulus Sutopo: Trima kasih dan salam blogger