Wereng Coklat meluas, Pemda Harus Aktif
13.25 | Author: Urip SR
Jakarta, Kompas , 8 Mei 2010. Serangan hama wereng batang coklat pada tanaman padi meluas, padahal sudah relatif lama petani bebas dari serangan hama ini. Oleh karena itu, pemerintah daerah diminta lebih cepat merespons setiap laporan adanya serangan agar tidak meluas.

Imbauan tersebut disampaikan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Jumat (7/5). ”Petani juga harus lebih waspada dan mempelajari kembali pola penanggulangan wereng coklat melalui pendekatan pola tanam dan teknis budidaya,” ujar Bayu.

Menurut Bayu, dari aspek luasan, areal tanaman padi yang terserang wereng coklat memang tidak signifikan dibandingkan dengan total luasan areal panen padi. Pada April-Mei 2010 total luas areal panen padi mencapai 3,3 juta hektar.

”Serangan ini tidak berdampak serius pada produksi pangan nasional, tetapi jelas sangat merugikan petani karena petani gagal panen,” kata Wakil Menteri Pertanian.

Menurut Bayu, yang harus diwaspadai adalah meluasnya serangan, terutama di wilayah pantai utara Jawa.

Wilayah yang tanaman padinya terpapar wereng coklat adalah Subang (Jawa Barat), Jember dan Banyuwangi (Jawa Timur), serta Klaten, Jepara, Pati, dan Pekalongan (Jawa Tengah).

Kementerian Pertanian, kata Bayu, saat ini mengupayakan agar ada mekanisme bantuan khusus bagi petani yang tanaman padinya terserang wereng.

Selama ini bantuan bagi petani yang berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya dalam bentuk pupuk dan benih.

Padahal, petani korban hama wereng perlu mendapat ganti rugi supaya kelangsungan hidupnya terjaga pasca-gagal panen.

Menurut Bayu, ada empat faktor yang memengaruhi meluasnya wabah wereng coklat. Faktor-faktor tersebut adalah adanya perubahan iklim dan tata air yang membuat situasi pola tanam tidak menentu, pola penanaman padi tidak lagi bisa dilakukan serempak, introduksi benih padi hibrida yang tidak tahan wereng coklat, serta petani lupa cara melakukan antisipasi. (MAS) Sumber : Kompas.com***

Keterangan Foto: Wakil menteri Pertanian Bayu Krisnamurti jumpa Pers pada acara Workshop Nasional Wereng Batang Coklat di Auditorium, Kementerian Pertanian (Foto: Urip SR)

.

This entry was posted on 13.25 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 21 Juni 2010 pukul 08.39 , fildzah jamalina mengatakan...

setiapsaat pemeriintah harus selalu waspada dengan adanya serangan wereng coklat dan memberikan arahan kepada para petani cara mengatasi wereng coklat ini.
hal itu daat dilakukan dengan memantau selalu etani saat di lapang.