Di Ujung Penantian....
15.01 | Author: Urip SR
R emunerasi ibarat puisi yg tak pernah selesai, bait-bait yang menggantung, dengan makna yang terbengkalai, sayup2 terbang bersama angin lalu...
E ntah sampai kapan penantian asa ini
M ungkinkah semua ini hanya sebagai angin surga penyejuk hati yang semu?
U ntuk sebagian orang barangkali ini terlalu naif, tapi bagi si kecil hal ini adalah asa yang selalu dinanti...

N asib si kecil selalu menjadi permainan dalam penantian yang tak kunjung datang, akankah mereka akan menjilat ludahnya sendiri manakala kata sudah terucap..???
E ngkau yang disana yang duduk di singgasana kemewahan, tidakkah memikirkan bahwa ribuan orang menanti dalam harap2 cemas disetiap detak waktu....
R asanya sebagian sudah tumbang dalam angan2...
A ku masih terpaku dalam permainan ini, sebegitu mudahkah mempermainkan perasaan orang dengan seribu satu dalih yang mencari pembenaran diri.
S eringkali kita terjebak oleh problema yang mempersulit diri, kenapa hal yang mudah selalu dibikin sulit???
I ngin sebenarnya aku lari dari kenyataan ini, aku terlalu bosan menunggu yang tak pasti, dengan embel2 reformasi birokrasi semua harus tunduk pada aturan,...kita terlanjur diiming-imingi yang akhirnya menjadi bumerang....:-(
Kotabaru 15/10/2012 (USR)***
(Sumber Foto: Puspita Sari expresi-smansatu.blogspot.com)***

|
This entry was posted on 15.01 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: