Kegiatan PPAH Tani Makmur (Foto: Urip SR)
Pusat Pelayanan Agens Hayati (PPAH) Tani Makmur yang diketuai Cholifah, warga Desa Kedungringin, Beji cukup menarik perhatian untuk diliput sebagai bahan motivasi bagi kelompok tani maupun PPAH lainnya. Untuk itu Majalah Peramalan OPT Jatisari tertarik pada profil PPAH Tani Makmur yang memproduksi dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan kelompoknya maupun untuk disebarkan melalui kelompok tani yang lainnya seputar Jawa Timur, produksinya antara lain pupuk organik cair bermerek BOCA, Agens Hayati Verticillium sp, Pias Trichogramma sp, dan PGPR. BBPOPT Jatisari melakukan peliputan dalam rangka pencarian bahan publikasi untuk konsultasi ke instansi terkait dalam rangka penerbitan Majalah Peramalan OPT edisi II tahun 2013 untuk rubrik “Kolom Petani”.
Rencana mengunjungi PPAH Tani Makmur di Desa Kedungringin, Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur ini ketika melihat tayangan yang disiarkan oleh TV Swasta Nasional Trans7 pada tanggal 3 Mei 2013 pada acara bertajuk “Merajut Asa”, bermula dari sinilah tim liputan Majalah Peramalan meluncur ke Pasuruan.  Merajut Asa adalah sebuah program acara reality show yang mengangkat kisah-kisah masyarakat kecil dan mereka-mereka yang kerap mengalami berbagai permasalahan dalam hidupnya. Permasalahan yang ada tidak lantas membuat mereka menyerah untuk mengatasinya, bahkan mereka menjadi penggerak bagi lingkungan disekitarnya.  Seperti sosok Cholifah peraih Kalpataru 2010 sebagai perintis lingkungan hidup melalui karyanya berupa Perbanyakan parasitoid Trichogramma sp untuk mengendalikan hama penggerek batang padi, penyuplai agens hayati Beauveria sp, Metarizhium, Coynebacterium, dan pupuk organic padat maupun cair.  Ibu merupakan sosok problem solving dalam budidaya pertanian ramah lingkungan.
    Sejak program nasional SL-PHT pada tahun 1989 banyak sekali mencetak professor-profesor andal di lapangan, salah satunya adalah seorang ibu dari desa Kedungringin, alumnus SLPHT tahun 1997 ini merupakan sosok ibu rumah tangga yang gigih dalam menerapkan ilmu bercocok tanam yang ramah lingkungan.
Konsep PHT yang ia terapkan di lahan sawahnya sejak 1997 telah menghantarkan sosok Cholifah menuju Istana Negara untuk menerima Kalpataru kategori Perintis Lingkungan Hidup pada tahun 2010.  Ibu rumah tangga kelahiran 10 Agustus 1968 ini sarat dengan berbagai prestasi, beberapa penghargaan berjejer rapi didinding rumahnya yang sekaligus sebagai tempat pelatihan bagi para petani.
Sederet penghargaan itu antara lain :
1.    Perintis Lingkungan Hidup 2002 oleh Gubernur Jawa Timur.
2.    Petani SLPHT Terbaik tk nasional 2006 oleh Presiden SBY.
3.    Petani Teladan Tingkat Nasional 2007 oleh Presiden SBY.
4.    Penyelaman Lingkungan 2008 oleh Gubernur Jawa Timur.
5.    Kalpataru kategori Perintis Lingkungan Hidup 2012 oleh Presiden SBY.
6.    Kartini Award 2011 oleh Ibu Ani Yudhoyono.
Dan seringkali menjadi narasumber pada berbagai seminar yang diselenggarakan oleh lembaga Pemerintah maupun swasta.  Keberhasilan PPAH Tani Makmur dalam mengembangkan agens hayati akhirnya mengantarkan kelompok tani ini menjadi Pusat Pelatihan Pertanian dan Peternakan Swadaya (P4S) Kab. Pasuruan.(USR)***
Liputan 21-23 Mei 2013.
|
This entry was posted on 15.04 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: