Setelah sekian minggu tak beraktifitas akhirnya keluar kandang juga memulai perjalanan surveilance OPT Padi MH. 2010/2011, ini merupakan perjalanan pertama setelah dihajar penyakit Thypus. Itung-itung uji coba, ternyata masih layak jalan juga...he2 (maklum usia semakin menua).
Rasa kangen terhadap panorama pedesaan, bau lumpur, cengkerama pak tani yang bersahaja dan hamparan hijau persawahan membuat semangat menggebu-gebu untuk beraktifitas lagi, melanglang buana, menyusuri dari desa ke desa di wilayah Kab Banyumas dan Banjarnegara.
Des..mengobati rasa rindu yang mulai menebal sama blogspot yang lama tidak pernah ditengok.
Semoga postingan di bulan Nopember ini mengawali langkah untuk kembali semangat mengobarkan "Jurnalisme Warga" dan mengasah intuisi.
Judul postingan terasa wagu, terkadang begitu sulitnya mencari judul yang enak didengar, tak apalah yang penting berjalan dulu sambil menunggu wangsit dari sang angin.
Data lapang sudah didapatkan selama seharian penuh "ngubek-ngubek" Kab. Banyumas, hal ini karena kekompakan teman2 POPT yang saling membantu, kebetulan salah satu POPT adalah teman alumni Ciawi 2004 (Baca: Latihan Fungsional angkatan th. 2004).
Sehingga ada rasa setia kawan, plus penyambutan yang ramah bahkan rela begadang di Hotel karena harus berbagi cerita setelah 6 th jarang berjumpa. Curhat nih ye....!!!

Kab. Banyumas

Hari pertama harus mengubek-ubek wilayah Banyumas, kota yang terletak disebelah barat daya dan merupakan bagian dari propinsi Jateng ini terletak diantara garis bujur timur 108' 39' 17'' sampai 109' 27' 15'' diantara garis lintang selatan 7' 15' 05'' sampai 7' 37' 10'' yang berarti berada di belahan selatan garis khatilistiwa. Kabupaten Banyumas berbatasan dengan kabupaten Tegal dan Pemalang di bagian utara, kabupaten Cilacap di bagian selatan, sebelah barat berbatasan dengan kab. Cilacap dan kab. Brebes, dan sebelah timur berbatasan dengan Kab. Purbalingga, Kebumen, dan Banjarnegara.
Surveilance di wilayah Banyumas serasa pulang kampung (kebetulan berbatasan dengan Pemalang), yang menyenangkan adalah karena panorama alamnya antara daratan dan pegunungan serta lembah sungai Serayu yang mengalir cukup deras. Bumi dan kekayaan yang masih potensial karena terdapat Pegunungan Slamet dengan ketinggian puncak 3400 m dpl.

Kab. Banjarnegara

Hari kedua dan ketiga harus menyelesaikan pengamatan di wilayah Kab. Banjarnegara, yang mempunyai luas wilayah 1.064,52 km persegi, terbagi menjadi 20 kecamatan, 12 kelurahan dan 253 desa. Dari luas wilyah tersebut pola penggunaan tanahnya dibedakan sebagai berikut tanah sawah seluas 19.389,69 hektar (18,17%) yang berpengairan teknis seluas 6.745,58 hektar (6.32%), berpengairan setengah teknis seluas 969,02 hektar (0.70%), berpengairan sederhana seluas 5.647,82 hektar (5.29%) dan tadah hujan seluas 6.027,48 hektar (5.65%).

Pengamatan OPT di wilayah kedua kabupaten ini dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengamatan tetap dan pengamatan keliling. Secara rinci pelaksanaan pengamatan tetap dan keliling sebagai berikut:
Pengamatan tetap : masing-masing diambil 2 hamparan contoh per hamparan diamati 30 rumpun contoh tanaman padi). Dilakukan secara berkala pada lokasi/tempat/petak yang mewakili bagian terbesar wilayah pengamatan yang bertujuan untuk mengetahui perubahan kepadatan populasi OPT dan musuh alami serta intensitas serangan. Petak contoh ditentukan secara purposive sampling, sehingga mewakili bagian terbesar wilayah pengamatan dalam hal waktu tanam, teknik bercocok tanam dan varietas padi yang ditanam.
Selanjutnya pengamatan keliling/patroli bertujuan untuk mengetahui tanaman terserang, terancam, dan luas pengendalian, serta dilaksanakan dengan cara menjelajahi wilayah pengamatan.

Nah, inilah surveilance pertama sejak istirahat selama hampir 3 minggu (karena sakit) ternyata masih layak jalan (he2..kayak kendaraan saja)...tadinya banyak kawan2 yang menyangsikan apakah masih kuat melakukan surveilance dua kabupaten. Rindu terhadap panorama alam yang indah, sawah yang menghijau menghampar luas bak permadani bergelar, atau hamparan sawah yang menguning dan sapaan ramah bapak/ibu tani serta bau lumpur sawah...ternyata mampu membangkitkan semangat untuk tetap tegar melanglang buana dari desa ke desa.
Sampai jumpa..!!!

Ucapan terima kasih kepada:
Ir, Tri Gunawan (Pimlab Wilayah Banyumas)
Amin Sugiharto, Turyadi, Bambang Haryanto (Staf Lab)
serta Sangadi, Nardi, Pramono (POPT Banyumas)
Yogojati Prasetyo, Daryono, Ahmad Waluyo, Budi Waluyo (POPT Banjarnegara)
.
This entry was posted on 17.02 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: