Bioekologi Wereng Batang Coklat
14.52 | Author: Urip SR
Wereng Batang Coklat/Brown Plant Hopper (Nilaparvata lugens Stal.)
Termasuk ordo Homoptera, famili Delpahacidae. Perkembangan hidupnya dari telur - Nimfa - Imago.

Telur:
- Berwarna putih bentuknya seperti pisang
- Diletakkan secara berkelompok 8-16 butir/kelompok dalam jaringan pelepah daun
- Jumlah telur 100 - 600/ekor serangga betina
- Stadium telur 7 - 10 hari.

Nimfa:
- Mengalami 5 instar
- Maing-masing dibedakan berdasarkan ukuran tubuh dan bentuk bakal sayap
- Nimfa muda umumnya berwarna putih, semakin tua semakin coklat
- Stadium nimfa 12 - 15 hari
- Instar 4 dan 5 dibedakan berdasarkan ada tidaknya bintik hitam pada sayap/bakal sayap
- Sayap brakhiptera transparan dan tulang sayap (vena) nampak jelas, sedangkan bakal sayap nimfa berwarna coklat tidak transparan.

Imago:
- Dewasa berwarna coklat muda atau coklat tua
- Warna sayap berbintik-bintik pada bagian pertemuan sayap depan
- Panjang serangga jantan 2 - 3 mm
- Bentuk sayap dewasa terdiri dari dua bentuk, bersayap panjang (makroptera) dan bersayap pendek (brakhiptera), terjadi karena pengaruh lingkungan (kondisi tanaman, kepadatan populasi, dan genetik)
- Bentuk brakhiptera lebih berperan untuk berkembang-biak
- Bentuk makrotera berfungsi untuk berpindah tempat, sangat tertarik cahaya lampu
- Umur serangga dewasa 18 - 28 hari
- Siklus hidup berlangsung sekitar 25 hari

Kerusakan yang ditimbulkan:
Kerusakan tanaman yang ditimbulkan dapat fatal, karena serangan terjadi pada areal yang luas dan berulang kali. Tanaman padi muda yang terserang akan menguning dan mati, sedang pada tanaman tua pertumbuhan akan merana dan bulir padi akan hampa. Wereng Batang Coklat (WBC) menghisap cairan tanaman sehingga pada tanaman padi yang terserang secara luas terlihat gejala terbakar (spot hopper burn) yang sering pula disebut puso.

Cara Pengendalian:
1. Pengaturan pola tanam
2. Penggunaan varietas tahan
3. Pengendalian hayati ( memanfaatkan patogen serangga Beauveria bassiana, Metarrizium anisopliae, Hirsutella citriformis)
4. Eradikasi (bila ditemukan serangan kerdil rumput dan kerdil hampa dengan pencabutan dan pemusnahan)
5. Penggunaan insektisida : bila dijumpai WBC 10ekor/rumpun pada tanaman berumur < 40 hst atau 20 ekor/rumpun pada tanaman > 40 hst. Insektisida yang dipilih bersifat selektif, efektif dan diizinkan untuk digunakan pada tanaman padi.

Daftar Pustaka:
Pedoman Rekomendasi PHT pada tanaman pangan
Direktorat Perlindungan Tanaman.
.
|
This entry was posted on 14.52 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: