Wamentan beserta rombongan memasuki tenda utama (Foto: Urip SR)
Jatisari (27/8/2013). Pembukaan Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Pertanian Dr. Rusman Heriawan didampingi Dirjen TP Ir. Udhoro Kasih Anggoro, MS dan jajaran esselon II lingkup Kementerian Pertanian RI.  Sekitar kurang lebih 700-an pengunjung memenuhi tenda utama untuk mengikuti proses acara dan mendengarkan sambutan dari Wamentan. Dalam sambutannya Wamentan mengatakan bahwa, dalam mewujudkan pencapaian 4 sukses keberhasilan Kementerian Pertanian orientasi peningkatan produksi dan peningkatan pendapatan petani menjadi dua target utama yang harus diprioritaskan secara selaras dan seimbang. Masalah ketahanan pangan merupakan isu yang sangat strategis. Bagi pemerintah ketahanan pangan merupakan hal yang harus diwujudkan. Sebagai bangsa dengan jumlah penduduk besar dan tersebar di ribuan pulau Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan pangan.
Demikian sambutan Wakil Menteri Pertanian Dr.Rusman Heriawan pada acara pembukaan Pekan Peramalan Organisme Penganggu Tanaman (OPT) Tanaman Pangan yang diselenggarakan di Balai Besar Peramalan Organisme Penganggu Tumbuhan (BBPOPT), Jatisari, Karawang, Jawa Barat, Menurut Wamentan, "Untuk mewujudkan hal tersebut Kementerian Pertanian telah mentargetkan pencapaian swasembada dan swasembada yang berkelanjutan yaitu mensukseskan upaya pencapaian surplus 10 juta ton beras dan mencapai swasembada jagung, kedelai, daging, dan gula pada 2014," katanya.
Untuk mencapai sasaran produksi tersebut kita menghadapi beberapa kendala antara lain alih fungsi lahan pemilikan lahan yang sempit, penerapan teknologi di lapangan, serangan OPT dan penanganannya serta perubahan iklim ekstrem yang sulit diprediksi dan berdampak pada peningkatan serangan OPT."Sebagai contoh saat ini terjadi musim kemarau basah yang akan berpengaruh terhadap peningkatan serangan OPT yang harus diwaspadai," ujarnya
.
Acara pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Wamentan Dr. Rusman Heriawan didampingi Dirjen TP Ir. Udhoro Kasih Anggoro MS, dan Kepala BBPOPT Ir. Sarsito wahono Gaib Subroto, MM.  Acara dilanjutkan dengan temu wicara/sarasehan dengan kelompok tani, akademisi, Mahasiswa dan petugas lapang.
Menurut Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, untuk mendukung pencapaian sasaran produksi khususnya pengamanan produksi dari serangan OPT, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah menetapkan target pengamanan produksi pada 2013 yaitu 97 % luas areal tanaman pangan harus aman dari serangan OPT dan DPI atau maksimal serangan OPT dan DPI hanya 3 % dari total luas tanam.
Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salah satu resiko yang selalu dihadapi oleh petani kita. Penanganan OPT menjadi sangat penting untuk menjamin keberhasilan proses produksi yang telah dilakukan.

Stand BBPOPT (Foto: Urip SR)
Upaya penurunan tingkat kehilangan hasil yang diakibatkan oleh serangan OPT pada tanaman pangan, dilakukan melalui pengelolaan OPT secara tepat, yang direncanakan sejak sebelum tanam.  Dalam rangka menyusun strategi yang tepat dalam pengelolaan OPT diperlukan, antara lain data serangan OPT yang akurat, lengkap, berkesinambungan, tepat waktu, dan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan OPT.
Sehubungan hal tersebut melalui Pekan Peramalan OPT diselenggarakan acara seminar yang membahas permasalahan OPT dan dampak perubahan iklim yang terjadi saat ini, sehingga diharapkan tular informasi ini semakin cepat sampai ke tingkat petani.
Di stand BBPOPT ditampilkan Prakiraan Serangan OPT Utama Padi MK. 2013, dan dibagikan paket pengendalian OPT melalui leaflet, brosur dan poster. (USR)





This entry was posted on 16.22 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: