Kulon Progo (6/03). Pada saat melakukan surveylance seringkali perhatian kita hanya tertuju pada kerusakan tanaman padi yang ditimbulkan oleh hama. Padahal semua kerusakan oleh organisme pengganggu tumbuhan (OPT) sangat luas, tidak hanya serangan oleh hama dan penyakit saja, tetapi kekurangan salah satu unsur hara pun harus dilaporkan. Seperti pada saat melakukan survey di kecamatan Lendah, Kab. Kulon Progo terdapat pertanaman padi mengalami kekurangan unsur seng
atau dikenal dengan istilah Kahat Seng (Zinc Deficiency). Kami mencoba mengidentifikasi secara visual dengan cara mencabut rumpun yang bergejala dengan mengamati perakaran, warna daun dan pertumbuhan tanaman di sawah, termasuk sawah tempat tumbuh padi. Sawah yang selalu tergenang menyebabkan gejala khlorosis yang berat.
Biasanya setelah sawah dikeringkan tanaman akan sembuh. Pada kasus ini selain khlorosis oleh kahat seng juga muncul gejala serangan kresek/BLB oleh bakteri Xanthomonas campestris, maklum di Kulon Progo frekuensi hujan masih cukup tinggi dan jarak tanam yang rapat sehingga penyakit kresek ini mudah menyerang dengan kondisi sawah yang selalu tergenang.
Kami merekomendasikan jika kekurangan Zn ringan, cukup diberikan 5 kg Zn/Ha (ZnSO4) dan bila gejalanya berat diberikan 20 kg/Ha (ZnSO4).
(uripsr@ymail.com)***
Trima kasih kepada Bp. Ir. Bambang Hermanto, Tarsana Totaruno, SP, MP Staff Teknis BPTPH DIY, dan Bp. Sutiman Koordinator POPT Kab. Kulon Progo, yang membantu selama surveylance.
Keterangan Foto: 1. Pak Sutiman sedang menunjukkan gejala tanaman kahat seng
Foto 2. Gejala khlorotik pada daun tanaman padi yang kahat Zn. (Foto: Urip SR)
.
OPT
|
This entry was posted on 20.05 and is filed under
OPT
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 komentar: