Tomcat Naik Daun....!
23.29 | Author: Urip SR
Berita tentang serangga tomcat atau Paederus sp. ini jangan terlalu dibesar-besarin, masyarakat jangan terlalu panik, Sepekan ini Yahoo memberitakan bahaya yg disebabkan oleh binatang dari ordo Coleoptera ini. Tomcat atau Paederus spp. adalah sahabat petani yg berperan sbg predator (pemangsa) hama wereng batang coklat, bersama predator lain seperti Ophionea, Micraspis, dan Spider, krn sangat efektif sbg musuh alami wereng maka OPMS (Ophionea, Paederus, Micraspis, Spider) harus dilestarikan di habitat persawahan. Pencegahannya apabila Paederus hinggap di kulit jgn dipukul dan digaruk, olesin aja remason, insya allah hilang. Luka yg ditimbulkan pun tdk sebahaya flu burung.
Salah seorang teman saya bilang bahwa berita mewabahnya "Tomcat" terlalu lebay, menurutnya kalau terserang tomcat gampang obatnya, kunyah daun petey muda (pucuknya) lalu dibalurkan diatas kulit yang terkena gatal tadi, biarkan beberapa jam dan diulang lagi sampai gatalnya hilang. Itu adalah cara darurat apabila tidak ada obat, dalam kondisi darurat hal itu memungkinkan dilakukan tinggal mencari pucuk daun petey (termasuk petai cina bisa digunakan).
Habitat tomcat atau Paederus spp (spesiesnya lebih dari satu) adalah di persawahan karena tomcat jenis predator yang memakan Nimfa wereng batang coklat (anak wereng), kelimpahan di habitat aslinya apabila tanaman padi mulai berbunga, kehadiran tomcat (Paederus) bersamaan dengan predator lainnya seperti Ophionea sp, dan Miscraspis sp, termasuk laba-laba (Spiders).
Karena efektifnya predator tersebut dalam menekan populasi hama wereng batang coklat, maka predator itu kemudian digabung dalam menghitung populasinya menjadi satu kolom dengan nama OPMS (Ophionea, Paederus, Miscraspis, Spiders).
Paederus ini termasuk ordo Coleoptera bersama dengan dua teman lainnya Ophionea dan Miscraspis.
Sebagai seorang lapang yang biasa melakukan surveilans di persawahan hampir sering ketemu tomcat ini bahkan pernah sekali terserang serangga ini, gejala awal adalah gatal-gatal setelah digaruk beberapa hari kemudian kulit akan melepuh seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan. Di Jawa Barat penyakit ini disebut "Kirarawit" bahasa dermatologinya adalah "Herpes". Gejala itu tidak akan berlanjut apabila langsung ditangani dengan cara mengoleskan salep khusus utuk gatal.
Tapi anehnya sejak terkena serangan tomcat ini sampai sekarang tidak kena lagi, sebagian menyatakan bahwa yang pernah terkena serangan ini selanjutnya tidak akan terserang lagi. Pernyataan ini mungkin perlu kajian lebih lanjut. Karena dahulu teman2 yang magang latihan kerja di BBPOPT Jatisari pasti akan kena penyakit herpes ini, bahkan dulu disebut sebagai "Jatisari Diseases" itu terjadi antara tahun 1990 s/d 2000. Boleh dikata sekarang aman tidak pernah ada lagi peserta magang yang terkena serangan tomcat, sampai akhirnya terdengar lagi serangan itu mewabah di Jawa Timur. Tautan Sekali lagi pesan penulis dalam menyikapi berita ini adalah "Jangan Terlalu Lebay"
Paederus atau tomcat adalah sahabat petani, yang harus dilestarikan di habitat persawahan untuk menekan populasi serangga hama-hama padi terutama wereng batang coklat.
Berharap tulisan ini bermanfaat bukan menambah "lebay" berita tomcat yang sudah lebih dari sepekan nangkring di media online.
Hatur nuhun.(USR)***

Keterangan Foto: Gambar ini pinjam dari Hartanto Sanjaya.name
.
This entry was posted on 23.29 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: