HATI-HATI ..!!! FACEBOOK MEMBIUS
12.24 | Author: Urip SR
Dari lubuk hati yang paling dalam semoga anda sepakat bahwa bermain Facebook harus berisi pesan moral positif dan memberikan motivasi bagi orang lain.

Ada kesibukan baru lagi setiap pagi saya harus meng-update status terbaru saya di situs jaringan social Facebook. Dua bulan yang lalu temanku menganjurkan agar mendaftar di Facebook sebagai upaya jejaring untuk menghubungi teman.-teman.
Tadinya aku ogah-ogahan untuk mendaftar Facebook, lha wong punya e-mail saja sudah cukup apalagi ditambah satu blogspot, rasanya sudah lebih dari cukup mengingat di kantor belum banyak yang mempunyai fasilitas komunikasi seperti ini. Barangkali aku terlalu maju, atau teman-teman kantor yang males. Maaf ini bukan kesombongan, saat ini hanya tiga orang di kantor yang mempunyai situs networking Facebook. Sebenarnya fasilitas di kantor lebih dari cukup, jaringan internet dari speedy online bisa dipakai siapa saja untuk keperluan kedinasan. Namun pemahaman masing-masing orang berbeda, ada yang bilang itu penting sementara yang lainnya apriori terhadap kemajuan teknologi.
Bagi sementara orang yang sudah mengenal facebook, tentu akan sama sepertiku setiap pagi sebelum berangkat kantor harus meng-update status terbaru hari itu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui status teman kerja pada hari itu, sedang mengerjakan aktifitas apa, dan dimana posisinya atau untuk mengetahui teman-teman yang ada di pusat, ada kegiatan apa di kantor pusat.
Seperti beberapa waktu lalu, saya menulis: “ Menerima kunjungan kelompok Tani” dan beberapa temanku menulis status, ” Sedang pengamatan di lapang ” dan lain-lainnya tergantung aktifitas yang dilakukan.
Fitur dan kemampuan kecepatan facebook memunculkan tanggapan dari status kita hari itu lebih cepat. Facebook memiliki beberapa fungsi kustomisasi. Ada menu meng-upload data, foto, dan video. Bahkan untuk saling berkirim foto ke sesama teman, tinggal mengklik fasilitas tag. Dan langsung foto muncul bisa dilihat des bisa dikomentari gambar foto temanmu.

Sekilas Facebook

Facebook diluncurkan tanggal 4 Februari 2004. Kreatornya adalah Mark Zuckerburg, berawal membangun situs untuk kalangan terbatas yaitu untuk mahasiswa dan para alumni Universitas Harvard. Namun karena fitur didalamnya sangat menarik maka berkembang keluar pasar awalnya. Kemudian pada 11 September 2006, Facebook secara resmi dapat diakses secara terbuka bagi pencinta dunia maya di seluruh dunia.
Bahkan, pada catatan statistik pada Oktober 2007 lalu, jumlah member pengguna facebook mencapai 50 juta pengguna.

Facebook membius?

Saat ini Facebook sangat digemari, salah satu penyebabnya adalah begitu mudah dan cepatnya akses kabar dari teman-teman sesama pemakai situs tersebut. Akan tetapi hati-hati ”Facebook Membius”, lho kok?
Penjelasannya adalah apabila kita tidak mengelola waktu dengan baik maka kita bisa terbius oleh keasyikan bermain facebook, karena selain fasilitas chatting terdapat pula game permainan dan sederet fasilitas komunikasi lainnya seperti gift, B-day kalender, inbox dan lain-lain. Kita bisa mencari teman baru seantero jagat ini. Keasyikan-keasyikan tersebut bagai ”candu” yang membius sehingga kita bisa ketagihan main facebook. Permasalahannya adalah apabila mencuri waktu disaat jam kerja hanya untuk ”bermain facebook”. Nah, bahayanya adalah apabila kerja disektor strategis, karena keasyikan bermain facebook tidak mustahil terjadi kecelakaan kerja, atau keterlambatan kerja. Karena sepintas seperti bekerja karena memelototi komputer sedemikian rupa sehingga orang lain mengira teman kita lagi bekerja padahal sedang asyik ber-facebook-ria. Bukan berarti dilarang bermain facebook, seyogyanya kita bisa mengelola waktu dengan baik, bermain facebook dikala jam istirahat tentu lebih baik daripada ngerumpi yang tak jelas juntrungannya. Komunitas facebook orang kantoran berbeda dengan komunitas facebook remaja. Yang saya alami bermain facebook (Kelompok umur 30 keatas) itu sering membahas topik terkini, terkadang dapat reques untuk join dalam kelompok diskusi, hal ini tentu bermanfaat untuk mengasah intelektual seseorang.

Bagaimana bermain Facebook sehat?

Itulah pertanyaan beberapa teman yang sering terlontar, tetapi saya tidak pernah menjawab secara langsung, namun saya sering membalikkan pertanyaan itu sehingga akan terjadi dialog yang panjang dan tidak terasa justru jawabannya meluncur lancar dari si penanya. Sebelum membuka percakapan, saya sering melihat waktu online, kalau komunitas orang kantoran biasanya pk.12.15 s/d 13.15 WIB, saat jam istirahat makan siang setelah dipotong waktu sholat dan makan siang 20 menit, maka waktu online tersisa 40 menit. Waktu 40 menit begitu cepat berlalu apabila topik yang dipilih menarik. Dan biasanya dilanjut menjelang pulang kerja pk. 16.15 WIB.
Ada beberapa kelompok diskusi seperti ”Internet Sehat” , ”kelompok diskusi CSR” dan masih banyak lagi kelompok diskusi lainnya yang mengasah obyetifitas olah pikir kita..
Tidak menyita waktu kerja, topik bahasan yang cerdas, menambah wawasan berpikir serta mempertajam penalaran kita. Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.
Dari lubuk hati yang paling dalam semoga anda sepakat bahwa bermain Facebook harus berisi pesan moral positif dan memberikan motivasi bagi orang lain, dan bukan ajang untuk mengobral janji, seperti saat ini banyak pengobral janji bergentayangan di sudut Facebook.
Wassalam...!!!
This entry was posted on 12.24 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

3 komentar:

On 14 Februari 2009 pukul 20.49 , admin mengatakan...

Setujuuuuuuu !!!
tetep jaga moralitas

 
On 25 Februari 2009 pukul 20.22 , Anonim mengatakan...

iya, di koran jawapos juga katanya, maniak facebook itu rentan terkena kanker... facebook juga membuat kita mengurangi jumlah tatap muka secara langsung dengan orang lain...

 
On 26 Februari 2009 pukul 07.56 , Anonim mengatakan...

Saya sangat setuju dengan artikel ini. memang, semua hal apabila dilakukan dengan berlebihan pasti akan membawa dampak negatif, termasuk FB. mari kita manfaatkan FB untuk hal2 yang positif dengan tetap menjaga etika. salam blogger.