Padi dan Kehidupan...
21.13 | Author: Urip SR
"Bagi sebagian besar penduduk Indonesia, padi adalah kehidupan. Malai dan bulirnya telah membentuk budaya, pola makan, dan ekonomi berjuta jiwa. bagi mereka, sungguh tak terbayangkan bagaimana menjalani hidup ini tanpa padi."

Sejak berabad-abad yang lalu, padi telah mempengaruhi kehidupan dan budaya jutaan orang Indonesia. Pada suku-suku tertentu, padi mengatur irama hidup yang menjembatani dunia fana dan alam baka. Pada sebagian besar masyarakat, padi telah memberi warna pada pola kebiasaan, kepercayaan, upacara, dan perhelatan.

Di sebagian besar wilayah di Indonesia, padi adalah penentu ketahanan pangan. Penduduk miskin di kota maupun di desa, bisa jadi membelanjakan separuh sampai tiga perempat penghasilannya untuk beras (hanya untuk beras).
Pada 25 tahun mendatang, penduduk negeri ini diperkirakan akan mencapai 275 juta orang karena setiap hari hampir 8000 wajah baru muncul menambah rona kehidupan yang beragam.
Memberi makan jumlah penduduk yang demikian besar akan memerlukan usaha yang tidak ringan, karena produksi padi harus ditingkatkan dari 50 juta ton saat ini menjadi 70 juta ton gabah kering. Sementara luas lahan sawah terus menyusut dan kesuburan tanah semakin terkuras, ketahanan pangan nasional seakan ditantang oleh keburaman yang tak lagi samar.
Di saat krisis global yang melanda ekonomi bangsa, kebijaksanaan terhadap "perpadian" pun menuntut perhatian khusus. Menjaga keseimbangan antara kepentingan konsumen dan produsen memerlukan ketelitian prima agar nasib petani tak lagi ditelantarkan.
Semoga!!!(Yapadi/USR)***
|
This entry was posted on 21.13 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 29 Mei 2011 pukul 10.06 , ayha mengatakan...

keseimbangan harus terjadi agar tidak bermasalah. Smoga yang diharapkan dapat berjalan sehingga kita tidak mengimpor beras lagi.