Tertawa Itu Sehat...!!!
23.11 | Author: Urip SR

1. PELATIH CIRCUS 3 NEGARA

Suatu hari diadakan lomba untuk mencari pelatih sirkus yang handal di dunia. Setelah melewati babak penyisihan, hanya 3 pelatih sirkus yang lolos babak tersebut, yaitu dari negara Indonesia , Thailand dan India .Dewan juri memberikan satu ujian terakhir untuk menobatkan sebagai pelatih sirkus terbaik sepanjang masa. Lalu di sediakanlah satu ekor gajah jantan yang besar dan masing-masing pelatih bergiliran diuji untuk membuat gajah itu duduk. Pelatih dari India maupun Thailand bergantian mencoba tapi tidak berhasil, sampai mereka bersemedi segala, tapi tetap gajah bengong tidak bergerak. Giliran pelatih Indonesia , dan dia langsung berdiri menatap mata gajah dan mengelilingi 3 kali. Dan tepat diekor, dia mengangkat ekornya dan menyentil biji gajah. Akibatnya gajah mulas dan terduduk. penonton bersorak atas kemenangan Indonesia , tapi dari negara lain menggerutu tidak puas dan meminta satu ujian lagi untuk menyakinkan. Kata dewan juri, ?Gimana supaya membuat gajah menggeleng !? Baik dari India dan Thailand , sekali lagi tidak dapat berbuat banyak dan akhirnya menyerah.

Giliran Indonesia , dia langsung menatap mata gajah dan mengelilingi 3 kali seperti semula dan tepat di kuping gajah dia berhenti. Dia lalu mengangkat kuping gajah dan membisikan, ? " Jah, lu mau enggak gue sentil biji lu lagi ?"

Kontan gajah langsung menggeleng-geleng.

2. PASTI TERLIHAT LEBIH BODOH

Seorang sales sedang mencoba membujuk seorang petani untuk membeli sebuah sepeda. Si petani menolak untuk membeli sebuah sepeda, tapi ternyata si sales tampaknya tidak mudah menyerah.

"Hei... ? daripada membeli sepeda, lebih baik aku habiskan uangku untuk pelihara sapi ?" kata si petani.

"Ah,? jawab si sales, " tapi coba pikir deh ? Anda akan sangat terlihat bodoh jika Anda bepergian dengan mengendarai seekor sapi.?"

"Huhh!!?" hardik si petani. " Apakah tidak lebih bodoh jika orang melihatku memerah sebuah sepeda !?"

This entry was posted on 23.11 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: