AYO....MEMBUAT PATOGEN SERANGGA...!!!
15.19 | Author: Urip SR
Cendawan Beauveria bassiana ini ditemukan di pertanaman padi dapat menyerang hama-hama diantara lain wereng btang coklat (WBC), wereng daun hijau (WDH), wereng punggung putih (WPP), Penggerek Batang Padi, Penggulung daun, kepinding tanah, walang sangit, dll. Spora cendawan B. bassiana pada serangga inang nampak seperti kapur putih menutupi tubuh inangnya seperti pada tubuh WBC atau kepinding tanah.

Cendawan Metarrhizium anisopliae pada tanaman padi ditemukan dapat menginfeksi WBC, kepinding, dan kumbang. Perkembangan cendawan pada awalnya akan tumbuh berwarna putih pada segmen tubuh inang. Bila spora terbentuk, cendawan akan berubah warna menjadi hijau gelap apabila cendawan yang menyerang M. anisopliae atau berubah menjadi hijau muda bila cendawan yang menyerang M. flavovridae.

Nah, begini cara membuatnya:

Perbanyakan pada Media Padat (Jagung/Beras):

1.Sterilkan kotak pemindah, alat-alat, dan

tangan dengan NaOCL 1 %/alkohol 70%.

2.Masukkan media padat jagung/beras, tabung

isolat B. bassiana atau M. anisopliae, dan alat-alat

dalam kotak pemindahan (in case), kemudian

nyalakan lampu bunsen (bahan bakar spiritus).

3.Ambil tabung, cabut sumbat tabung dengan men-

jepit sumbat dengan jari tengah dan telunjuk

tangan kanan dekatkan ke lampu bunsen;

4.Potong isolat B. bassiana atau M. anisopliae

± 0,5 cm persegi dengan jarum ose yang telah

disterilkan di sekitar lampu bunsen.

5.Panaskan mulut tabung isolat dan tutup dengan

segera di sekitar lampu bunsen;

6.Buka kantong media jagung/beras, masukkan

potongan isolat ke dalam kantong dan bungkus

kantong dengan segera di sekitar lampu bunsen,

kemudian tutup/ikatlah yang rapi dengan karet

atau di staples;

7.Tulis nama petugas, nama cendawan, dan tanggal

perbanyakan pada kantong media, letakkan pada

wadah, dan simpan di tempat yang bersih.

Selamat mencoba...!!!!

.

This entry was posted on 15.19 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

3 komentar:

On 10 Agustus 2010 pukul 16.23 , generasi patah hati(patahhati.generasi9@gmail.com) mengatakan...

selamat sore kang urip,setelah kami selidiki ternyata ledakan hama wereng yang terjadi di karawang merupakan efek fenomena resujensi dari hama wereng tsb.berdasarkan penelitian kawan dr ipb yang membuat penelitian tentang wereng,ternyata wereng coklat punya insting untuk memperbanyak keturunan dengan cara memperbanyak telur,ketika hama merasa kelangsungan hidupnya terancam.jadi kalau diberi pestisida lebih banyak yang mematikan ,hama akan lebih banyak bertelur dan populasinya meningkat dengan pesat.
dan fase hidup wereng coklat yang paling merugikan adalah fase ulat.ulat akan masuk ke jaringan tanaman padi,memakan dari dalam , ulat akan terlindung dari semprotan pestisida.
ada 3 cara kerja pestisida nabati:
1.repelan,mencegah wereng memakan padi karena baunya.bau yang tidak enak membuat wereng tidak mau mendekat.
2.antifeedan,mencegah wereng memakan padi karena rasanya yang tidak enak.
3.racun perut/kontak,membunuh wereng yang memakan tanaman padi.
tetapi karena melihat cara bertahan hidup wereng coklat ini,sebaiknya dibuat pestisida nabati yang lebih banyak untuk repelan dan antifeedan.jadi tidak membunuh secara langsung ke werengnya untuk mencegah resujensi hama.
sebagai informasi tambahan berdasarkan kawan tsb,wereng betina normal bertelur 100 telur,dalam kondisi terancam ada betina yang cacat yang disebut brachypterous yang bisa bertelur 300-700 telur,jadi tidaklah heran kalau populasi setelah disemprotkan pestisida kimia justru malah meningkat jumlahnya.
karena teknologi bpopt ini teramat canggih,mudah2an kang urip dan rekan2 dpt membuat pestisida nabati yang bersifat repelan dan antifeedan,krn wereng ini sdh tdk dpt dilawan dg kekerasan,makin keras kita melawan,semakin banyak hama ini bertelur.
wereng sulit dibasmi karena:
1.telurnya diletakkan tersembunyi,sulit sekali tersentuh pestisida.
2.dalam keadaan terancam,telurnya semakin banyak terutama wereng yang sayapnya pendek.
3.setelah menetas nimfa masuk ke jaringan tanaman.fase ini yang paling merusak dan membuat padi puso.di dalam jaringan tanaman nimfa wereng tidak tersentuh pestisida.
4.pemupukan urea justru malah meningkatkan popoulasi wereng.
5.wereng bisa berubah dengan cepat(anakannya) menjadi resisten terhadap pestisida kimia.

mudah2an tulisan ini dapat menyumbangkan sedikit masukan agar dapat membangkitkan kembali pertanian di karawang.tks

 
On 10 Agustus 2010 pukul 16.35 , generasi patah hati(patahhati.generasi9@gmail.com) mengatakan...

daur hidup wereng coklat sangat cepat,cuma 15 hari .umur telurnya cuma 5 hari sudah menetas,sekali bertelur ada ratusan telur. telur diletakkan di buku-buku/ruas-ruas padi.ulat yang baru menetas langsung masuk ke jaringan tanaman.jadi sangat sulit diatasi dengan pestisida kimia.
ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi populasinya:
1.sawah dikeringkan total 3-4 hari.sawah yang tergenang secara terus menerus akan menjadi tempat berkembang biaknya wereng coklat.
2.hindari penyemprotan pestisida pada lahan yang tergenang.boleh dicoba dgn cara ini,pd lahan yang tergenang,setelah disemprot pestisida kimia,coba pegang airnya,pasti hangat rasanya,kondisi air yang seperti ini merupakan situasi yang nyaman bagi penetasan telur,ingat cara menetaskan telur ayam/itik,dg cara panas lampu bohlam.
3.semprot di sore hari,karena aktifitas hama wereng lebih banyak menjelang matahari terbenam.
4.jangan dipupuk pakai urea dulu.karena pemupukan urea/nitrogen memicu populasi wereng coklat.
semoga ini dapat bermanfaat.tks

 
On 10 Agustus 2010 pukul 18.16 , generasi patah hati(patahhati.generasi9@gmail.com) mengatakan...

ops lupa diinformasikan,kang urip,sebagian tanah karawang yang tadinya subur,sudah kami tes ph tanahnya,ph tanah paling tinggi 5,3,tanah masam,yang merupakan tempat yang sesuai untuk perkembangbiakan hama wereng coklat,baik pengeringan pun tidak dapat menyelesaikan permasalahan ini,akan menjadi bom waktu yang akan meledak setiap saat.tks