Jakarta (Jumat,24/8). Bertempat di Aula P2BN Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Sekditjen TP) melaksanakan Acara Halal Bihalal lingkup Ditjen TP. Sambutan pertama oleh Dirjen TP Ir. Udhoro Kasih Anggoro, MS yang sekaligus membuka acara dengan memberikan sambutan yang diawali dengan kata2 bijak (Motivasi). Yang intinya adalah mengajak kita semua untuk saling sayang dan mengasihi dalam bingkai persahabatan dan kebersamaan untuk memperkuat komitmen (saling memahami, menolong dan kerjasama) untuk keberhasilan Direktorat jenderal Tanaman Pangan. Beliau berpesan untuk mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan dengan semangat kebersamaan, tulus, ikhlas sehingga Allah SWT membantu menyelesaikan pekerjaan kita. Dan tidak lupa mengingat keteladanan pendahulu kita yang telah berhasil membangun Tanaman Pangan, kata beliau sambil menunjuk deretan foto-foto mantan Dirjen yang pernah memimpin Ditjen TP. Dalam sambutannya Dirjen TP mengucapkan terima kasih kepada 23 orang yang sudah Purna Bhakti (4 diantaranya dari BBPOPT Jatisari Ir. Totok Roekitok, Indriyanto, Sukar, dan H. Djaenal Arifin) masing-masing mendapat tanda kasih berupa cendera mata dari keluarga besar Ditjen TP, kementerian Pertanian.
Hadir pada acara tersebut esselon II lingkup Ditjen TP, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen TP dan karyawan-karyawati. Juga hadir mantan Dirjen TP Sutarto Alimoeso beserta ibu yang sekarang menjabat sebagai Direktur Utama Perum BULOG. Dalam sambutannya Sutarto Alimoeso mengapresiasi kehadiran pegawai lingkup Ditjen TP yang hampir 90 % memenuhi ruangan P2BN. Sambutan orang nomer satu di Perum Bulog tersebut mendominasi acara dengan pengalaman beliau sewaktu memimpin Ditjen TP, walaupun sudah memimpin perusahaan yang strategis tetapi jiwanya masih di tanaman pangan, maka beliau berpesan agar Ditjen TP dan Bulog haruslah serasi agar bisa menekan inflasi. Sukses Ditjen TP juga sukses Bulog, mari kita bergandengan tangan. Demikian sambutan Dirut Bulog yang berakhir jam 10.28 WIB. Hadirin bertepuk riuh sewaktu Dirut Bulog mengakhiri dengan berpantun.
Selanjutnya acara tausiyah dibawakan oleh Ustadz Tubagus Bani Ismail yang menguraikan makna Halal Bihalal berhubungan dengan semangat kebersamaan, sesuai pesan dari Dirjen TP.
Halal-bihalal merupakan tradisi khas dan unik bangsa ini. Budaya saling memaafkan ini lebih populer disebut halal-bihalal. Fenomena ini adalah fenomena yang terjadi di Tanah Air, dan telah menjadi tradisi di negara-negara rumpun Melayu. Ini adalah refleksi ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang.
Dalam pengertian yang lebih luas, halal-bihalal adalah acara maaf-memaafkan pada hari Lebaran. Keberadaan Lebaran adalah suatu pesta kemenangan umat Islam yang selama bulan Ramadhan telah berhasil melawan berbagai nafsu hewani. Dalam konteks sempit, pesta kemenangan Lebaran ini diperuntukkan bagi umat Islam yang telah berpuasa, dan mereka yang dilandasi iman.
Dan perintah untuk saling memaafkan dan berbuat baik kepada orang lain seharusnya tidak semata-mata dilakukan saat Lebaran. Akan tetapi, harus berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Halal-bihalal yang merupakan tradisi khas rumpun bangsa tersebut merefleksikan bahwa Islam di negara-negara tersebut sejak awal adalah agama toleran, yang mengedepankan pendekatan hidup rukun dengan semua agama. Perbedaan agama bukanlah tanda untuk saling memusuhi dan mencurigai, tetapi hanyalah sebagai sarana untuk saling berlomba-lomba dalam kebajikan. Akhirnya dengan saling bersalam-salaman semua undangan yang hadir mengucapkan “Taqabbalallahu minna waminkum, shiyamana wa shiyamakum, kullu 'aamin wa antum bikhair, Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1433 H, Mohon Maaf Lahir & Bathin"
(Urip SR)***
.
This entry was posted on 16.03 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: