Episode Pest List OPT Durian
di Kota Santri Pekalongan, Jawa Tengah, Tgl 25 – 28 Nop’2008
Senin malam (24/11/2008) udara kota Cikampek begitu panasnya serasa mau turun hujan begitu seperti yang sudah-sudah apabila mau turun hujan hawa panas ”Nglekep” membuat gerah sekujur badan. Ransel besar berisi baju dan peralatan untuk melakukan survey sudah siap sejak siang hari.
Ternyata prediksi benar walaupun agak meleset akhirnya turun juga ”Hujan gerimis” . Ramalannya agak tepat (Lha wong BMG aja sering meleset kok) he..he..he. Hujan gerimis belum mampu mengusir hawa ”Nglekep” malam itu.
Tiket eksekutif Patas AC jurusan Pekalongan sudah ditangan, tak lama kemudian armada Bus memasuki pelataran pool, siap membawa tim ekspedisi berangkat menuju Kota Santri Pekalongan.
Perjalanan malam itu tidak usah diceritakan karena tidak ada yang terlalu istimewa (maaf: langsung molor diterpa semilir dinginnya AC).
Pk.02.00 Wib pagi dinihari memasuki Kota Pemalang, transit di Hotel Murni untuk melepas lelah ...langsung molor..lor...lor ...lor , empuknya springbed dan dinginnya AC window melelapkan raga yang lelah ini.
Pk.06.30 Wib Mas Darori (Staff Senior Laboratorium PHP Pemalang) sudah menjemput dengan Isuzu The Max-nya menuju kantor Lab.PHP untuk berkoordinasi dengan kepala Lab. (Ir. Sapto Darmono) inilah bocoran isi koordinasinya: 1) Presentasi rencana kegiatan survey Pest List OPT Durian di Pekalongan, 2) Minta bantuan tenaga pemandu (PHP/POPT), 3) Pamitan (boleh kan point ini dimasukkan, suka2 gue dong..he..he..he).
The Max pun meluncur kencang, mau tahu siapa yang ada di dalam mobil?
Nih..gue kasih tahu, bapak Ir.Sapto Darmono (Ka Lab PHP), Ir. Firdaus ”O’os” Natanegara (kebetulan lagi supervisi kegiatan Pengembangan Proteksi Tanaman Padi di Kec. Kajen), Mas Darori merangkap driver, dan saya ”penumpang gelapnya” bersama tim pest list.
Pk. 09.45 Wib sampai di Gapoktan ”Karya Tani” Kec Kajen, rombongan disambut Pak H. Totok Roekito dan Ahmad Imroni sebagai pelaksana kegiatan Pengembangan Proteksi Tanaman Padi. (Ga usah diceritain ya, ini bukan job gue).
Untuk apa dan bagaimana kegiatan survey Pest List OPT Durian ini? Ga usah dibahas lagi silahkan baca/klik ”Memburu Queen The Fruit” di Web. Http://saungurip.blogspot.com
Bekerja cepat dan sistematis plus total football membuat Tim Survey Pest List kali ini cukup profesional, pembagian tugas mutlak dilakukan dilapang maklum dananya tipis (modal talangan) melihat waktunya sih cukup 4 hari tapi itu tuh “Fulus” tidak memungkinkan untuk berlama-lama di lapang apalagi nginep di Hotel Representatif. Walah… ga kepikiran deh…disamping itu di
Angin kencang menerpa, pohon-pohon durian seakan saling berkejaran, jalan hot mix yang mulus berliku tak menyurutkan Mas Tugimin mengurangi kecepatan sepeda motornya. Wah..gile..beneeeer….?!!! Walau usia sudah memasuki kepala 5 namun seperti jiwa muda yang suka memacu adrenalin. Padahal yang ‘mbonceng” sudah ketar-ketir.
Inilah hasil perburuan OPT Sang Raja Buah (Baca: Duren/Durian/Kadu. Red)
Alat Pendukung
Peralatan yang digunakan adalah GPS eXplorist 200 sebagai perekam koordinat lokasi, Laptop, kamera digital untuk merekam obyek OPT yang ditemukan, dissecting kit, kaca pembesar, gergaji, pisau cutter, meteran, killing jar (botol pembunuh serangga), alcohol 70%, Ethyl ecetat, Form pengamatan, kertas label, dan alat tulis.
Keadaan Pertanaman
Tanaman durian termasuk famili Bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan. Yang lazim disebut durian adalah tumbuhan dari marga (genus) Durio. Daerah sentra produksi durian di Kabupaten Pekalongan meliputi Kecamatan Talun, Doro, dan Kec. Karang Anyar .
Budidaya Durian di pekarangan atau di kebun masih dilakukan secara tradisional, pemeliharaan masih kurang intensif karena tanaman durian yang ada sebagian besar warisan leluhur, sehingga cara penanamannya belum sesuai dengan anjuran, sarana dan prasarana usaha tani masih terbatas. Kemudian pengetahuan tentang teknologi pengolahan hasil masih rendah, kemitraan dalam bidang pemasaran masih lemah, sehingga tengkulak/pedagang pengumpul masih dominan dalam penentuan harga dan kelembagaan Kelompok Tani masih lemah. Keadaan pertanaman pada saat survey dalam fase berbunga sampai dengan berbuah, panen raya diperkirakan terjadi pada bulan Januari – Februari 2009. Berdasarkan wawancara dengan pedagang harga masih relatif mahal karena produksi masih langka, harga berkisar antara Rp. 15.000,- s/d 20.000,- per buah tergantung ukuran buah, pada saat panen raya harga berkisar antara Rp.5000.- s/d 10.000,-. Populasi tanaman durian yang paling banyak adalah di Kecamatan Karang Anyar (12.740 Pohon) dengan luas (127.4) hektar.
Keadaaan OPT
Berdasarkan hasil surveillans di kabupaten Pekalongan, OPT yang menyerang di kebun petani antara lain jenis hama adalah 1). Penggerek Buah, 2). Penggerek batang, 3). Ulat Penggulung daun, 4). Ulat Kantong, 5). Kutu Putih, dan 6). Kalong (kelelawar besar), dan 7) Rayap sedangkan jenis penyakitnya yaitu, 1). Penyakit Bercak Coklat, dan 2). Penyakit Karat Daun. Kesemua OPT tersebut tersebar di dua Kecamatan yang disurvey yakni di Kecamatan Doro dan Kecamatan KarangAnyar.
Penyusunan Pest List
Semua sampel OPT baik serangga maupun gejala serangannya pada tanaman durian dibawa untuk dikoleksi sebagai bahan untuk penyusunan pest list. Beberapa hal penting pada waktu mengumpulkan dan menangani OPT adalah: identitas OPT, tempah/wadah, contoh OPT, dan penulisan label.
Kegiatan pasca surveillans yang penting dilakukan dalam penyusunan pest list antara lain sebagai berikut:
§ Rekapitulasi : hasil survey dibuat dalam formulir rekap, formulir tersebut digunakan untuk mendata semua spesimen sampel yang di dapat dari kegiatan surveillans.
§ Data Base : Informasi yang disimpan dalam database dapat digunakan untuk memetakan penyebaran OPT/OPTK dan penting untuk karantina dan analisa resiko OPT. Database memudahkan petugas herbarium dan atau voucer spesimen dalam pencarian informasi secara cepat tanpa perlu menyortir banyak sekali contoh secara fisik. Data disimpan secara teratur, sehingga mudah dicari, diperoleh kembali, dianalisa, dan diperbaharui bila perlu. Data base dapat sesederhana sebuah tabel yang dibuat dalam program lembar bentangan (spreadsheet) seperti microsoft excel atau dapat melibatkan program pangkalan data yang lebih canggih, seperti microsoft access. Program ini dapat memungkinkan pengelolaan multimedia, seperti gambar digital dan alat pelaporan dengan gambar yang terpasang tetap sehingga mempercepat pertukaran informasi.
Dari hasi perburuan OPT Durian di kab. Pekalongan yang paling berkesan adalah di Desa Lolong. Yach..Lolong...karena desa ini mengingatkan saya akan judul lagunya Kang Ebiet G. Ade, inilah sebait syairnya, ”......Jembatan batu, disampingku diam...”dan seterusnya. (Silahkan nyanyi sendiri).
Yach semua diam, hanya gericik air yang bertingkah dibebatuan sungai bening, suara tonggeret..ret..ret...ret...menyambut kedatanganku di desa nan asri ini. Memang tak berlebihan apabila sang Penyair Ebiet G.Ade memuji keindahan alam yang masih perawan ini. Subhanallah...Allah benar-benar Maha besar. Aku bergetar.....bulu kuduk merinding (sok melankolis).
Aku mulai mengaktifkan GPS...perlahan ku masuki hutan durian, botol vial, alkohol 70%, killing Jar, kertas label, Form pengamatan sudah ditangan.
Catat sana catat sini...Inilah perburuan di desa terakhir. Kali ini di pandu oleh Pak Haji Achmad Badri POPT Kec. Doro yang cukup sukses sebagai pengusaha rumah makan.
Seperti sudah tradisi apabila tugas sudah selesai maka tentu saja wisata kuliner, mencicipi durian jatohan (maaf ga pakai ’U’) yang banyak dijajakan dipinggiran jalan.
Kata Pak Haji, ”Kalau survey disini tidak makan durian, maka belum survey namanya”.
Saya berempat mengiyakan ucapan pak haji....ternyata..empat buah durian jatohan telah berpindah tempat....menghuni perutku yang semakin membuncit (bukan cacingan..lho..?)
Saya pun menimpali:”...Pak Haji kalau survey di Pekalongan harus mencicipi Nasi Megono, kalau belum maka kurang afdol...!”
Jum’at sore udara kota Kajen begitu cerahnya, sebelum pamitan acara makan bersama ditingkahi diskusi kecil menjadi pelengkap hidangan sore itu. Dimeja makan telah terhidang nasi megono, goreng ayam kampung, sambal terasi, lalapan petai bakar menjadi menu terakhir sebagai penutup ekspedisi kali ini.
Wah, Pak haji... ma’af ya terlalu merepotkan....ternyata sindiranku tentang nasi megono di dengar. Ternyata tanggap juga..Pak Haji...!!!
(Catatan lain yang tercecer al: ”Meraup Angan di Hutan Sengon” dan ”Wisata Kuliner Spesial Nasi Megono” disusul memorabilia ”Randu-Randu Rindu di Rogoselo”).***
Pekalongan, Akhir Nopember 2008
Salam hangat: Untuk keluarga Besar Bpk H.A Badri di Rogoselo,
Mas Tugimin dan keluarga, Mas Sumaryono.
Tak lupa; Mas Sapto Darmono dan staf Lab.PHPTPH
Warga Gapoktan ”Karya Tani”.
0 komentar: